(Ina) 8. The past....

2.1K 189 7
                                    


Tidak banyak yang tahu seberapa kelamnya masa remaja Kongpob. Meski terlahir dari keluarga sempurna yang serba berkecukupan, dengan dua kakak dan orangtua yang saling mencintai, tak menutup kemungkinan Kongpob memiliki sisi gelapnya sendiri.

Entah karena terlalu sering mendengar kedua kakak perempuannya bersama ibunya membicarakan banyak lelaki, atau memang karena takdir yang kejam, sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, Kongpob tahu, ia berbeda dengan teman lelaki sebayanya.

Disaat yang lain sibuk mengaggumi tubuh mungil nan imut Ariana Grande, atau lekuk indah proporsional milik Kendall Jenner, ia justru sibuk memperhatikan betapa jantan kotak-kotak di perut Justin Bieber. Memulai eksplorasi dengan telepon genggam yang difasilitasi ayahnya, Kongpob yang awalnya menolak keras ke arah mana matanya memandang, kini mulai sedikit demi sedikit menerima keberadaan inner beast-nya.

Diluar hal tabu ini, Kongpob adalah anak yang ceria dan mudah bersahabat dengan siapa saja. Tapi entah mungkin karena sudah lahir dan dibesarkan di lingkungan yang sama, dan rumah yang bertetangga, Kongpob, Em, dan Joss sudah menjadi trio yang tak terpisahkan sejak menduduki bangku taman kanak-kanak.

Suatu siang, sepulangnya dari sekolah, ketiganya memutuskan menghabiskan waktu di rumah Kongpob untuk sekedar bermain PS dan menonton film. Sudah menjadi kebiasaan ketiganya untuk saling bermain ke rumah satu sama lain. Tapi kali ini, rumah Kongpob lah yang akan menjadi sarang ketiganya.

Em pulang ke rumah terlebih dahulu untuk menaruh peralatan sekolahnya, sekalian bersih-bersih mungkin. Tetapi lain halnya dengan Joss yang langsung pulang ke rumah Kongpob bertiga dengan supirnya.

Sesampainya di rumah, Joss dan Kong naik ke lantai kedua rumah itu, kemudian memasuki ruangan pribadi Kongpob. Meski tak berbeda jauh dengan isi rumahnya, Joss selalu terkagum melihat isi kamar Kongpob. Sedang si pemilik rumah menyibukkan diri di kamar mandi, ia mengitari kamar itu, melihat apa yang berbeda dari kunjungan sebelumnya.

Sebuah ponsel ditemukannya disamping laptop berwarna perak. Rasa penasaran dan iseng muncul, dan mendorongnya untuk membuka isi ponsel itu. Berhasil! Ternyata kuncinya tak lain tak bukan adalah tanggal lahir Kongpob sendiri. Bak maling yang sedang beraksi, Joss melirik kanan kirinya sebelum membuka lebih jauh isi ponsel milik sahabatnya tersebut.

Merasa puas dengan apa yang dilihatnya, Joss mengembalikan benda itu seperti semula. Terkikik sendiri macam orang gila, ia merebahkan diri di kasur Kongpob. Ah, ternyata kita sama. Berarti aku punya kesempatan dengan Kong!

...

Bagai cerita-cerita idola di novel, Kongpob si anak serba biasa saja ditaksir ketua angkatannya sendiri yang terkenal paling pintar sekaligus paling tidak tahu aturan seangkatan. Lelaki dengan kulit putih susu dan tinggi yang tak jauh melampauinya itu menyatakan cinta hanya tiga bulan setelah keduanya ditempatkan di meja yang sama dalam kelas. Kala itu, Joss sempat menghindarinya beberapa minggu tanpa alasan apapun. Setiap ditanya, Joss hanya akan mengatakan kalau dirinya sibuk, jadi tidak menyadari kalau ia mengabaikan Kongpob. Setelah cukup yakin dengan jawaban yang diberikan Joss, ia menjalani kehidupan percintaannya dengan baik. Semua berjalan sesuai keinginannya. Mulai dari kencan diam-diam di kafe, hingga bermain di kamar satu sama lain sudah keduanya lewati selama hampir enam bulan.

Hingga malam kelam itu datang. Keduanya kini sedang terjebak hujan di salah satu halte dekat kediaman Plustor. Terpaksa berteduh karena tidak membawa jas hujan di dalam jok motor. Ayah Kongpob menelepon tak berapa lama, tapi anak itu mengatakan akan menginap di rumah Plustor, yang ia akui sebagai teman dekatnya di depan keluarganya. Lama menunggu hujan yang sepertinya tak ada tanda-tanda berhenti, keduanya nekat menerobos karena jarak yang juga tak terlalu jauh lagi. Meski saat sampai mereka basah seperti sehabis mandi, tetap saja keduanya membasahi tubuh dibawah guyuran air hangat.

✔️ (INA) INNOCENT [KONGPOB x ARTHIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang