(Ina) 10.

1.9K 175 23
                                    

"Astaga, Kong.. Kenapa bisa sampai begini?" Belum sampai ke ruang utama, Joss sudah dikejutkan dengan pemandangan tissue yang bertebaran sepanjang koridor kamar teman baiknya ini. Berikutnya keadaan ranjang yang tidak layak untuk bahkan disentuh, meja belajar yang tak terawat, jemuran yang dibiarkan mengering dan mengeras di teras, juga..

"Kamu merokok lagi, Kong?! Katanya sudah berhenti semenjak dengan p'Arthit?!" Ya, beberapa waktu lalu, Joss sempat memergoki Kongpob menghisap rokok di flatnya saat dirinya berkunjung kesana. Entah siapa yang mengenalkannya pada benda mematikan itu, tetapi tak satupun diantara Em maupun Joss yang dapat menghentikan kebiasaan buruknya itu. Tidak sering memang, hanya beberapa waktu tertentu.

"Penampilanmu juga! Astaga, Kong kamu kenapa sih? Mandi sana, aku yang akan membereskan kekacauan ini!" Joss bukan tak tahu tentang kejadian seminggu lalu yang menimpa hubungan Kongpob dan senior kesayangannya. Em membeberkan semuanya. Namun karena panggilan hidupnya, ia tak bisa langsung begitu saja datang ke asrama Kongpob seperti yang sering dilakukan Em atau mantan Kongpob, Arthit. Ternyata saat sampai, keadaan sahabat tersayangnya lebih buruk daripada perkiraannya. Seminggu tanpa pergi ke kelas, tanpa mengerjakan satupun tugas, mungkin tanpa mengkonsumsi makanan layak dan membersihkan diri. Joss menggeleng, sedahsyat itukah pengaruh Arthit dalam kehidupan Kongpob? Ia mulai membenahi kamar itu, mengganti seprai, menyapu dan mengumpulkan sampah, merapikan meja, merapikan figurin-figurin di lemari, mengambil jemuran Kongpob yang mungkin sudah seminggu berada di luar, semuanya. Ia selesai tepat saat Kongpob membuka pintu kamar mandi. 45 menit.

"Makanlah, kamu sudah persis zombie, tahu?" Joss menata beberapa makanan yang ia beli sebelum masuk kesini ke atas meja. Sejak ia masuk, Kongpob belum mengatakan sepatah katapun padanya. Hanya anggukan dan gelengan yang diterimanya sebagai respon. Kongpob bisa membuka pintu kamarnya tanpa terjatuh pun Joss sudah bersyukur. Setidaknya ia masih bernapas.

Keduanya sekarang bersantai di atas kasur. Joss berencana menginap disini untuk beberapa hari kedepan. Memastikan Kongpob kembali hidup dengan baik seperti biasa, kemudian ia akan kembali menyerahkannya pada Em. Ia merangkul Kongpob yang langsung menjatuhkan kepalanya di pundak Joss. "Mau mulai cerita?" Joss mengelus sayang samping kepala Kongpob seperti yang biasa ia lakukan jika Kongpob terkena masalah.

"Ia memutuskanku. Sudah." Cerita singkat Kongpob yang membuat Joss seketika tersulut emosi. Ia pikir sejak pertemuan pertamanya dengan Arthit, pria bodoh itu akan membaik, ternyata tidak, tetap bodoh. "Joss jangan berantem sama p'Arthit, ya? Biarin aja dia." Tidak bisa. Joss tidak terima jika senior bajingan itu baik-baik saja diluar sana, sedangkan sahabatnya merana meratapi nasib buruknya disini. Ia tidak bisa tinggal diam begitu saja!

"Ya Joss? hiks.. ya? Jangan hiks.. memukulnya.. hiks.. jangan mendatanginya hiks.. jangan--"

"Iya, Kong, iya. Aku tak akan berbuat apapun." Mungkin tidak sekarang, pikirnya. Mereka mengeratkan pelukan, kemudian tanpa sadar pergi ke alam mimpi.

Joss tersadar lebih dulu setelah mendengar deringan telepon miliknya. Baterainya hampir habis, dan Em tak ada tanda-tanda akan berhenti membunyikan teleponnya.

Chat saja, Kongpob masih tidur.
Ada apa?

Em : WHAT?!
Em : KAMI HARI INI ADA KUIS JAM 10, JOSS!!!
Em : BANGUNKAN DIA AI JOSS IDHFHASIEHF
Em : AKU YAKIN DIA PASTI BELUM BELAJARRR

HAH?!
Yasudah, tunggu saja

08.53, bagus, masih ada waktu sekitar satu jam.

"Kong.. Em bilang kalian hari ini ada kuis.. kau sudah belajar?" Kembali hanya gelengan yang diterima Joss. "Kalau begitu kau masih punya satu jam untuk itu dan bersiap ke kampus. Ayo bangun!" Lelaki kesayangannya itu justru menarik selimut semakin tinggi menutupi hampir seluruh tubuhnya, "Aku mau tidur saja!" tubuhnya membelakangi Joss, kembali ke lalaland-nya. Joss menghela nafas,

✔️ (INA) INNOCENT [KONGPOB x ARTHIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang