He's Back

5.7K 111 3
                                    


Ada yang berbeda dari keseharian Sasha. Kalau biasanya pulang kantor ia selalu pergi ke klub malam untuk berburu lelaki yang berbeda. Tapi sekarang Sasha harus terbiasa pulang ke apartemen untuk menghabiskan waktu dengan lelaki yang sama.

Lily sudah kembali ke Bali dan meninggalkan Sasha hanya berdua dengan Reed di apartemen mereka. Beruntung Lily sama sekali tidak mencurigai hubungan mereka. Sasha harus berterimakasih kepada kemampuan akting Reed yang berjasa menyelamatkan mereka, sehingga tidak ketahuan karena itu bisa jadi akan sangat memalukan baginya.

Sejak membuat perjanjian FWB atau Friends With Benefits-nya dengan Reed, hari-hari Sasha diisi kebersamaannya dengan lelaki itu yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Bisa dibilang kehidupan percintaaan (atau simbiosis mutualisme alias saling memanfaatkan lebih tepatnya) mereka sedang hangat-hangatnya sekarang.

Ibarat pengantin baru, Sasha seperti mengalami honeymoon phase untuk yang kedua kalinya. Hampir setiap malam mereka melakukannya dan mereka bisa melakukannya dimana saja. Setiap sudut apartemen sudah mereka coba. Entah di kamar, di sofa, di bak mandi, bahkan di dapur, semuanya tak luput dari sasaran. Tentu saja setiap selesai bercinta Sasha tidak lupa memakai test pack simpanannya tapi syukurlah hasilnya selalu negatif.

Sasha heran. Biasanya ia yang lebih agresif dibandingkan pasangannya, tapi dengan Reed ia bahkan sudah hampir kewalahan dibuatnya. Sasha tidak tahu darimana Reed mendapatkan staminanya. Mungkin karena ia rajin berolahraga, jadi itu berpengaruh juga dengan nafsunya yang besar. Tapi gara-gara itu juga hampir setiap pagi Sasha datang ke kantor dengan badan lemas karena kecapekan, sampai-sampai Dena keheranan melihatnya.

"Gilingan lo Nyet! Emang maen berapa ronde sih ama laki lo? Gue perhatiin tiap hari ke kantor mesti lemes lemes aje lo kek cakue lemes!"

"Husshh!"

Sasha membekap mulut Dena yang dengan santainya berkoar-koar bak corong masjid rusak. Untung satu ruangan cuma tinggal mereka berdua karena dua staff promosi yang lain sedang bertugas keluar kota.

Sedangkan Bossman sendiri ada di ruangannya yang tertutup rapat entah melakukan apa. Mungkin sedang mendengarkan lagu nostalgia murahan atau facebook-an karena memang tugas bos adalah mengerjai anak buahnya. Jadi tidak perlu mengerjakan seabrek pekerjaan kantor lainnya karena sudah ada dua kacung kampret lain (baca: Sasha dan Dena) yang akan membereskannya.

"Emang lo maen ama laki yang mana lagi sih sekarang? Gue perhatiin lo nggak pernah gini deh kayaknya. Biasanya lempeng-lempeng adem ayem aja lo!" tanya Dena lagi masih penasaran.

"Ada deeeh, iya gue ketemu di bar. Nih laki emang rada-rada hyper sih, tapi nggak pa-pa lah toh dia juga pinter nyenengin gue." Sasha setengah membohongi Dena dengan jawaban klasiknya, karena tidak ingin sahabatnya itu bertanya lebih jauh lagi.

"Masa sih, ih kenalin dong ke gue!"

"Males ah, entar laki gue lo embat juga lagi!"

"Ih pelit amat lu Nyet!"

Sasha dan Dena sama-sama terkikik lantas melanjutkan pekerjaan mereka lagi sebelum Bossman datang dan mengancam untuk memotong gaji mereka berdua.

"Permisi pakeet..."

Di saat yang sama Mang Ujang, OB (Office Boy) kantor mereka mengantarkan sebuah paket yang langsung diberikannya pada Sasha.

Di saat yang sama Mang Ujang, OB (Office Boy) kantor mereka mengantarkan sebuah paket yang langsung diberikannya pada Sasha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Punten, I'm Mang Ujang. I had small role here. But we will meet again :))

"Buat saya, Mang?"

"Iya Neng, ada gojek dititipin ke satpam tadi. Katanya buat Neng Sasha."

"Makasih ya Mang."

Sasha membuka kiriman paket itu penasaran sepeninggal Mang Ujang. Perasaan ia tidak membeli apa-apa di online shop. Tidak ada orang yang bilang akan menitipkan paket padanya juga. Jadi itu paket dari siapa?

Dena yang sama kepo-nya dengan Sasha mengintip dari balik cubicle-nya yang persis bersebelahan dengan Sasha. Tangan Sasha dengan cepat merobek paket itu dan meraih sebuah benda halus di tangannya yang ternyata adalah... UNDERWEAR!?

Can't wait to see you wear this tonight, Babe.

R.

SAKIT JIWA!

Sasha terpekik menyembunyikan underwear sutra merah berenda-renda itu di bawah meja kantornya. Sementara Dena sudah tergelak menertawakannya, "Gila! Gue demen nih ama laki lo! Huahahahahaha..."

Reed Zachary Alexander!

Cowok tengil satu itu memang usilnya nggak ketulungan. Rasanya ia memang tidak pernah puas mengerjai dan mempermalukan Sasha. Sasha bersumpah pulang kantor nanti ia akan menghajar Reed habis-habisan.

Rrrrr! Rrrrrr!

Baru saja Sasha akan mengirim chat berisi makian pada Reed, notifikasi di iphone-nya sudah berbunyi lebih dulu. Tadinya Sasha pikir itu Reed, ternyata ada sebuah nomor tak dikenal yang mengirimkan chat whatsapp padanya. Heran, Sasha pun membukanya.

Sasha tersentak begitu membaca tulisan di layar iphone-nya.

Sha, ini aku. Connor.

***

Sleeping With Mr. SuperstarWhere stories live. Discover now