It Started With A Text

5.6K 106 2
                                    

Sasha masih melamun memikirkan chat whatsapp yang datang padanya barusan, bagaikan petir di siang bolong yang menimpanya.

Connor James Sidharta.

Sudah lama sekali Sasha tidak menyebut nama itu lagi. Sejak hakim mengetuk palu perceraiannya yang bahkan tidak dihadiri satu pun keluarga dan mantan suaminya sendiri karena masih mendekam di dalam penjara, Sasha tidak tahu atau tidak mau tahu dengan keberadaan mantan suaminya itu.

 Sejak hakim mengetuk palu perceraiannya yang bahkan tidak dihadiri satu pun keluarga dan mantan suaminya sendiri karena masih mendekam di dalam penjara, Sasha tidak tahu atau tidak mau tahu dengan keberadaan mantan suaminya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(I'm Connor. I know, I did something horrible. All I want is just to be forgiven.)

Terakhir kali Sasha bertemu dengan Connor adalah saat mereka bertengkar hebat waktu Sasha mengunjungi Connor di penjara. Setelah pertengkaran yang menyakitkan itu, Sasha langsung melayangkan gugatan cerai yang dikabulkan oleh hakim tiga bulan berikutnya.

"Sha? Shasha!"

"Hah?" teriakan Dena membuyarkan lamunan Sasha.

"Yee, ngelamun aje lo! Ini nih abangnya nanya, elo ketopraknya pedes kagak?"

Sasha lupa kalau ia sedang bersama Dena makan siang di ketoprak abang-abang yang terletak di seberang jalan gedung kantor mereka, bersama deretan pedagang kaki lima lainnya. Jam segini daerah ini memang selalu ramai dengan karyawan Universe TV atau gedung perkantoran lain yang mencari makan siang, termasuk Dena dan Sasha.

"Ooh... Ngg yah, dikit aja gapapa."

Sayang, kamu jangan suka pedes-pedesan gitu ah. Kan dokter bilang kamu nggak boleh pedes-pedes.

Dikit aja yah Sayang? Pleasee...

Tuh kan, kamu nih. Dibilangin mesti bandel.

Sasha menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Bayangan masa lalunya tiba-tiba datang mengusiknya. Ia tidak tahu darimana datangnya pikiran ini padahal sebelumnya ia baik-baik saja.

"Nih, ketoprak lo."

Dena mengambilkan ketoprak milik Sasha lantas melahap ketopraknya sendiri dengan lahap karena sudah dari tadi perutnya keroncongan. Sasha menggenggam sendok garpu di tangannya. Pelan-pelan ia memasukkan sesendok lontong bercampur sayur soun dan bumbu kacang itu ke dalam mulut kecilnya.

Sayang, pelan-pelan aja dong makannya.

Abis enak banget sih ketopraknya! Makasih ya, Sayang. Kalo nggak pacaran sama kamu, aku pasti nggak tahu kalo ada ketoprak paling the best se-Jakarta raya yang ada di kantor kamu ini. Sushi-tei kalah dah!

PRANG!

Sendok garpu yang ada di tangan Sasha terlepas jatuh mengenai piringnya. Dena yang sedari tadi sibuk mengunyah ketoprak hampir keselek kaget mendengarnya. Bayangan itu datang lagi dan kini membuat ar mata Sasha mengalir deras tanpa bisa dibendung lagi.

Tahu-tahu saja ia sudah menangis tanpa suara yang membingungkan Dena dan pelanggan ketoprak lain yang ada di sekitar mereka.

"Eh Nyet, lo kenape? Eh, duh kok malah nangis sih!? Entar orang nyangkain gue ngapa-ngapain lo, lagi! Nyet!"

Sleeping With Mr. SuperstarWhere stories live. Discover now