Will You Sleep With Me?

8.9K 129 2
                                    

"Makanya... Gue bilang juga apa kan, elo tuh yang sabar. Jangan marah-marah. Jadinya sakit begini kan." nasihat Reed seraya mengusap-usapkan minyak kayu putih pada tengkuk Sasha ketika ia sudah berhenti muntah sekitar satu jam yang lalu.

Sasha memicingkan kedua matanya menatap Reed dengan murka seolah ingin berkata. Memangnya ini gara-gara siapa?

"Gue nggak butuh nasihat lo." balas Sasha pedas yang cuma dibalas Reed dengan kalem.

"Nih, gue udah buatin teh anget buat lo. Diminum ya biar badan lo enakan."

Reed menyodorkan segelas teh hangat tapi Sasha menolaknya.

"Ogah. Gue capek mo tidur aja." tolak Sasha mentah-mentah, selagi mengambil posisi berdiri berniat kembali ke kamarnya.

"Hei, hei, bentar dengerin gue." Reed menahan tangan Sasha.

"Enggak, lepasin gue!"

Sasha melepaskan tangannya tapi Reed malah mencengkramnya dengan kedua lengannya. Tahu-tahu ia sudah menggendong Sasha dan mendudukkannya di atas meja dapur sehingga posisi Sasha kini berada satu meter di atas Reed.

"Eh, elo mau apa!?" jerit Sasha lagi terkejut sekaligus tidak nyaman dengan Reed yang sekarang berjarak begitu dekat dengannya.

"Minum dulu."

Reed memaksa Sasha membuka mulutnya dan meneguk segelas teh hangat yang membuat Sasha tidak bisa menolaknya lagi. Reed mengelus-elus punggung Sasha. Sebetulnya perhatiannya membuat Sasha sedikit tersentuh tapi ia tidak mau menunjukannya di hadapan Reed.

Setelah Sasha menghabiskan teh hangatnya dan merasa mulai enakan, Reed mengajaknya bicara lagi dengan serius.

"Sasha, dengerin gue. Pertama, gue minta maaf karena tadi gue udah kurang ajar sama lo dan pasangan lo. Kedua, gue pengen lo tahu kalo gue ngelakuin itu karena gue peduli sama lo. Gue tahu elo sahabat Lily, sepupu gue. Dan elo juga bakal jadi temen seapartemen gue, jadi gue care sama lo."

"Hah? Maksud lo apa sih kok tiba-tiba ngomong gini?" potong Sasha tapi mendadak Reed menyentuh bibirnya dengam telunjuknya sehingga Sasha berhenti berbicara.

"Bentar, gue belom selesai ngomong. Tadinya gue nggak peduli elo mau bawa laki ke kamar lo. Tapi begitu tau kalo elo datang lagi dengan laki yang berbeda, gue tau kalo dia bukan pacar lo dan elo pasti cuma main-main sama mereka. Jadi gue sengaja pura-pura jadi pacar lo, karena gue nggak mau lo kena penyakit gara-gara tidur sama sembarang orang."

Sasha mulai pusing karena Reed membombardirnya dengan beragam penjelasan yang belum habis dicernanya satu-satu.

"Ketiga, gue tahu elo punya kebutuhan biologis dan gue nggak bermaksud mengambil itu semua dari lo. Jadi biarkan gue menawarkan sesuatu sebagai gantinya buat lo. Sasha Adriana Farmiga, will you sleep with me? Gue janji gue bakal jadi pasangan tidur yang baik buat lo dan elo nggak bakal nyesel milih gue."

HAH? SINTING!

ARE YOU F*CKING KIDDING ME?

Di antara semua keabsurd-an Reed, ini adalah yang paling absurd sekaligus paling gila yang didengarnya dari lelaki itu.

Yang benar saja. Mereka baru saja bertemu kemarin. Bahkan di kantornya tadi Reed bertingkah seolah tidak mengenalinya. Lalu malam ini ia menipunya dan pasangannya. Kemudian sekarang ia bersikap seolah paling peduli dengan dirinya sedunia dan mengajaknya untuk tidur bersama dengannya.

SEVEN HELL!

Sasha betul-betul tidak mengerti jalan pikirannya dan ia tidak tahu apakah Reed salah minum obat sehingga menawarkan hal segila itu padanya

Sleeping With Mr. SuperstarWhere stories live. Discover now