2. Explain

249 22 1
                                    

Daniel bangun pagi sekali, jam 6. Ia pergi ke dapur membuat dua porsi sarapan. Kemudian mengecek keadaan Sakura dikamar. Rumah ini cukup luas dengan 4 kamar tidur yang berada di lantai 2. Disetiap kamarnya ada kamar mandi lengkap dengan bathtube dan air panas. Kamar berjejer satu sama lain dengan view balkon menghadap hutan dan danau kecil. Dipaling ujung merupakan ruang baca luas dengan atap terbuka yang bisa mengarahkan teleskop bintang milik Daniel ke langit malam. Atap inilah yang tak pernah dikunci. Tempat Sakura berniat masuk jika memang Daniel saat itu tidak berada di rumah. Alasan Daniel memiliki rumah ditempat ini adalah karena kecintaannya pada astronomi. Selain karena tempat ini sangat minim polusi cahaya. Kondisi alam dan lingkungan yang sepi dan tenang merupakan salah satu yang ia cari ditengah kesibukan dan penatnya kota Seoul. Perlu waktu 5 jam berkendara dari penthouse Daniel dipusat kota Seoul menuju tempat ini.

Kamar yang ditempati sakura sama luasnya dengan kamar Daniel. Gadis itu terbaring diatas tempat tidur queen size bersprei putih. Ia tampak tenggelam diantara bantal-bantal dan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Semalam, badannya menggigil dan demam. Kompresan tampak masih bertengger di atas kening gadis berumur 22 tahun itu. Daniel berniat membangunkan gadis yang telah tak sadarkan diri selama semalam hingga tertidur pulas sampai saat ini. Alasan ia membangunkan Sakura yang pertama gadis itu belum menyentuh makanan selama 8 jam, dalam keadaan kelelahan. Kemudian alasan kedua, ia sangat penasaran bagaimana ceritanya gadis itu bisa sampai kemari dan apa maksudnya ia meminta tolong.

Diperhatikannya raut Sakura yang tengah tenang terlelap. Ada beberapa goresan kecil diwajahnya. Mungkin akibat menerobos semak dan belukar. Lebih dari dua tahun tak bertemu, banyak perubahan terjadi pada gadis ini. Daniel fikir, ia akan sama tomboynya seperti saat masih di universitas. Nyatanya, gadis itu telah tumbuh menjadi sosok yang menawan. Seperti bunga yang mekar. Hal yang tak pernah berubah adalah perasaan Daniel padanya. Dan mungkin, kejutekan gadis ini padanya. Daniel tersenyum samar, membayangkan saat mata itu terbuka sebuah pertengkaran pertama setelah sekian lama akan meledak. Ia kembali mengamati gadis itu lebih dekat. Apa lagi yang membuat gadis sepertinya begitu putus asa hingga rela menerjang hutan untuk sampai sini. Terakhir kali ia kabur dengan alasan tak betah dirumah, itu saat mereka di tahun terakhir kuliah. Sakura mengerjakan tugas akhirnya bersama Daniel disana. Hingga akhirnya mereka lulus dan Sakura kembali ke rumahnya, mereka melakukan kesibukannya masing-masing. Lalu lupa satu sama lain seperti tak pernah terjadi apapun.
Daniel menyibak tirai seluruhnya, kini kamar itu telah terang benderang.

Sakura mengerutkan dahinya karena menerima cahaya terang yang membuat tidurnya terganggu.
Dengan perlahan ia membuka mata, mendapati kamar yang pernah ia tempati beberapa tahun lalu, tampak masih familiar. Dengan interior dan wangi ruangan yang sama, kembali benaknya memutar sekilas kejadian 2 tahun lalu. Saat ia juga sedang kabur dari rumah karena keadaan dirumahnya sangat kacau. Sakura dan Daniel tidak pernah akur, mereka akan bertengkar dan saling ejek setiap ada kesempatan. Tetapi, entah mengapa tempat ini dan pemuda itu selalu menjadi tujuannya ketika membutuhkan pertolongan. Walaupun pada akhirnya setiap hari mereka lalui dengan bertengkar.

"Kalau kau sudah baikan, coba jelaskan. Apa yang membuatmu berfikir aku akan menampung orang kabur sepertimu. Hmm, untuk kedua kalianya?

Daniel melipat kedua tangannya di dada, mengintimidasi.

Emosi Sakura mendadak memuncak. Dia mendudukan dirinya dengan cepat hingga kompresan didahinya terjatuh.

Aku demam dan dia merawatku? Gumam Sakura dalam hati.

"Kau fikir aku suka bersembunyi disini?" Jawabnya dengan ketus.

"Ya, sepetinya begitu. Apa tempatku senyaman itu buatmu?"

"Dengar Euigeon (dengan nada yang ditekankan) untuk waktu sekarang aku tak ingin bertengkar. Jika kau ingin tau alasanku pergi dari rumah, aku akan mengatakannya."

Nothing Without You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang