Sudah 30 menit Daniel menunggu di sebuah kafe tak jauh dari kediamannya. Apa yang ingin dibicarakan Guan Lin tentu masalah pribadi antara mereka yang menyangkut keluarga Guan Lin dan Sakura. Maka dari itu Daniel diminta untuk pergi dari sana sementara.
Tapi bukankah Daniel juga berhak mengetahuinya, jika ia tahu apa masalahnya ia tentu akan mau menolong Sakura.Memang Guan Lin sudah seperti keluarganya Sakura, setidaknya untuk kedua irang tua Sakura, mereka mengenal sudah sejak lama. Bukanlah seperti dirinya yang mengenal Sakura beberapa tahun ini saja. Tapi Sakura miliknya, ya dia punya hak juga melindungi gadis itu. Dari itu Daniel memutuskan untuk kembali lagi. Perasaannya tidak enak, biasanya perasaan enaknya selalu menjadi kenyataan.
Dia memasuki penthouse nya dengan terburu-buru. Saat masuk ke ruang tengah tak dapat dia temukan sosok Sakura maupun Guan Lin disana. Dengan panik dia mencari di setiap sudut ruangan, meneriakan nama Sakura maupun Guan lin dengan frustasi.
"Sakura! Sakura! Guanlin, sial! dia membawa Sakura pergi."
Daniel melampiaskan kekesalannya dengan menendang apapun yang bisa dijangkau kakinya.
"Aaaargh! Apa yang direncanakan gulliver jelek itu."
Daniel mencoba menghubungi ponsel Sakura. Ponsel baru yang ia berikan pada Sakura beberapa hari setelah ia tinggal bersanya. Tapi tak ada jawaban, ia malah mendengar deringnya dari arah kamar Sakura.
Daniel berlari kembali menuju elevator, mengendarai motornya setelah sebelumnya menanyakan pada orang-orang yang ia temui tentang dua orang yang ia cari.
Ia mendapatkan petunjuk, dari seseorang. Bahwa sebuah mobil RR mengebut, dikendarai seorang lelaki dan seorang gadis yang mengikutinya dengan terburu-buru saat keluar apartemen.
Emosi menguasainya, motor melaju dengan kecepatan penuh. Tak peduli jalanan sedang sibuk. Menyalip kesana kemari demi menemukan mobil yang dicarinya. Selisih 30 menit, jika jalanan seramai ini ia bisa mengejar Sakura. Nyatanya arahnya diperkirakan ke sana ke sebuah distrik perumahan elit, dimana kediaman Miyawaki berada. Jalanan kearah sana lengang, sehingga Daniel tidak usah repot menyalip. Distrik tersebut merupakan bagian berbukit-bukit. Ada beberapa rumah saja, dan jarak satu dengan lainnya berjauhan.
Guan Lin akan membawa Sakura kembali ke rumahnya. Itu berarti rencananya untuk menyelamatkan Sakura adalah kebohongan besar. Perjodohan itu akan terjadi, mereka akan berakhir. Sia-sia rasanya ia percaya pada Guan Lin. Dia tak menyangka Guan Lin benar-benar licik. Padahal mereka sebelumnya telah berjanji, hanya akan berbicara tentang masalah ini.
Di depannya telah terlihat mobil yang dikendarai Guan Lin. Hanya berjarak sekitar 500 meter. Mobil mereka berbelok. Ia harus cepat-cepat mencegat mobil itu sebelum terlambat.
Karena terlalu fokus pada mobil didepannya. Daniel tidak melihat kearah pinggir jalan dimana dengan cerobohnya seekor kucing menyebrang jalan, sampai tepat didepannya. Sedetik yang mengagetkan itu membuat Daniel secara refleks mengerem sekuatnya. Membuat motor dengan kecepatan tinggi itu tak bisa dikendalikan. Sehingga Daniel membanting kemudi ke sebelah kiri, motor terjungkal ke samping. Daniel yang menempel di badan motor terseret beberapa meter ke arah semak di sepanjang jalan itu.
Guan Lin memeriksa keributan yang terjadi dibelakangnya. Seketika ia menghentikan mobil, membuat Sakura yang tidak mengetahui pengereman mendadak itu tertarik kedepan. Sabuk pengaman yang melintang ditubuhnya menahan tubuh itu terantuk dashboard dengan kuat. Sehingga Sakura terhentak sesak ikatan sabuk pengamnnya."Noona, cepat telfon ambulan!" Seru Guan Lin yang langsung turun dari mobil.
"Ada apa?" Sakura mengikuti arah perginya Guan Lin.
Betapa terkejutnya ia saat melihat motor yang begitu dikenalnya tergeletak di pinggir jalan. Apalagi saat melihat pengendaranya yang terbaring di sebelah semak-semak rendah. Sekujur tubuh Sakura dilanda shock berat. Jatungnya serasa tercerabut dari rongga dadanya. Pandangan Sakura mengabur, disusul lelehan air mata yang berderai dengan deras. Sakura membuka pintu mobil, bukannya melangkah keluar. Gadis itu menjatuhkan seluruh tubuhnya hingga terguling ke jalanan. Sangat lemas hingga kakinya tak mampu menyangga tubuhnya yang kurus sekalipun. Sakura terduduk berlutut di atas aspal. Menyaksikan kekasihnya terkapar tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Without You (Completed)
FanfictionHubungan mereka memang tak begitu akrab. Sebagai rival, dulu mereka saling bersaing juga saling ejek. Karena sebuah masalah ia harus menemui pemuda yang sudah 2 tahun tak bertemu dengannya. Apakah masalah itu akan mereka selesaikan bersama?