Chapter 1

18.1K 848 4
                                    

Seorang namja cantik sedang memfokuskan konsentrasi pada komputer di depannya, jemarinya menari dengan cepat di atas keyboard, bola matanya tak henti-hentinya bergerak kekanan dan kekiri guna membaca email-email yang masuk. Ia menghembuskan nafasnya, lelah, namja itu mengambil gelas yang berisikan air putih kemudian meminumnya hingga habis, ia menyenderkan badannya pada sandaran kursi dan memilih memejamkan matanya sejenak.

Cklek

"Mommy!" Seruan seorang anak kecil membuatnya membuka matanya. Ia melihat putra kecilnya berlari ke arahnya dengan kedua tangan yang direntangkan. Namja cantik itu tersenyum manis saat mendapati putranya ingin dipeluk. Ia memeluk putra kecilnya kemudian menciumi wajah anaknya hingga membuatnya memekik kegelian.

"Kau boleh pergi" Ujar Jungkook kepada pengasuh anaknya, sang pengasuh membungkukkan badannya sebagai hormat, lalu meninggalkan sepasang ibu dan anak itu di sana.

Jungkook membawa putranya duduk di sebuah sofa yang sudah tersedia di ruang kerjanya. Ia memangkunya, memeluknya sayang dan sesekali mencubit gemas hidung kecil anaknya hingga anaknya terkikik geli.
"Kenapa datang kemari ?" Tanya Jungkook dengan lembut disertai senyum manisnya, rasa lelahnya hilang kala melihat putranya sudah di depan matanya. Hyungki itu segalanya bagi Jungkook, melebihi apapun yang ada di dunia.

"Hyungki mommy rindu"

Jungkook tak bisa menahan tawanya kala sang anak menggunakan bahasa Korea dengan sangat amat tidak benar, ia memeluk putranya yang berumur 3 tahun dengan sayang, "Gunakan bahasa Korea yang benar, sayang. Mommy sudah mengajarkannya bukan?"

"Sulit sangat mommy, Hyungki bisa ndak pake bahasa Korea" hyungki mempoutkan bibirnya dan menunduk, pipinya menggembung lucu, Jungkook mencium pipi Hyungki.
"Kalau begitu Hyungki harus belajar lebih giat lagi, agar Hyungki bisa menggunakannya dengan baik"
Hyungki menganggukan kepala tanda mengerti yang mommy-nya katakan.

"Hyungki sudah makan?" Jungkook bertanya sambil mengelus rambut Hyungi, Hyungki hanya menggelengkan kepala lalu memeluk Mommy-nya dengan erat.
"Want to eat with Mommy" Jungkook tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"What do you want to eat, baby boy?" Hyungki meletakkan jari telunjuknya di depan dagunya sambil mengetuk-ngetuk kecil seperti pose berfikir, ia nampak bingung dengan apa yang ingin dimakannya, "Aha!! Steak mommy!" Jungkook mengangguk kemudian ia berdiri, mematikan komputernya kemudian membereskan tas juga berkas-berkasnya. Setelah semua beres ia menggendong Hyungki keluar.

Jeon Jungkook, namja cantik nan polos yang bisa membuat para seme juga wanita menjerit saat melihatnya. Bisa dikatakan bahwa dia adalah dewi bisnis yang sesungguhnya. Perawakan yang Tegas namun elegan membuatnya semakin digilai kebanyakan orang. Namun sayang seribu sayang, tidak ada yang tau jika ia telah memiliki seorang buah hati yang sangat ia sayangi. Mungkin hanya pekerja kantor, sahabat, serta orang tua yang mengetahui hal itu, Jungkook sengaja memberi tau semua orang agar bungkam akan kehadiran anaknya. Ia beralasan agar keselamatan anaknya terjamin dan semua orang meng-iya-kan ucapan Jungkook.

Arthevest J Group

Usaha yang dirintis Jungkook dari nol saat usianya menginjak 20 tahun.
Disaat itu ia diasingkan sang appa karna beliau begitu shock saat mengetahui Jungkook hamil di luar nikah. Jungkook sangat terpukul pada saat itu, ia begitu menderita di negeri orang seorang diri. Sang appa menerbangkannya menuju Los Angeles dengan bekal uang yang bisa dibilang hanya cukup membiayai kebutuhannya selama sebulan. Hari demi hari ia lewati tanpa mengeluh sedikit pun. Jungkook mencoba bangkit dengan mengandalkan uang sisa yang appa-nya berikan untuk mendirikan sebuah usaha kecil. Lama kelamaan usahanya begitu sukses dan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Luntang lantung di negeri orang yang tak ia kenal. Mencoba bertahan hidup seorang diri demi sang anak. Untungnya, Jungkook bertemu dengan seorang namja cantik yang lebih tua darinya. Namja itu adalah Kim Seok Jin. Jin adalah hyung yang sangat Jungkook sayangi. Jin sukses menjadi seorang kakak yang baik bagi Jungkook. Bagi Jungkook, Jin adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Saat usia kandungannya sembilan bulan, Jungkook mulai merasakan perutnya sangat sakit. Dengan sisa tenaganya, ia langsung menelpon Jin hyung agar segera menuju apartemennya. Saat Jin datang ia langsung memapah Jungkook kedalam mobilnya dan segera menuju rumah sakit karna Jungkook akan melahirkan.

Saat Hyungki lahir, ia mencoba merawat Hyungki sambil bekerja. Namun ia sama sekali tidak menelantarkan anaknya, terkadang ia meminta bantuan pada Jin hyung untuk menjaga putra kecilnya dan tentu Jin dengan sangat senang membantu Jungkook. Jungkook tidak pernah mengatakan ayah Hyungki kepada siapapun, ia hanya memendamnya sendiri sampai saat ini.

.

Hyungki memakan makanannya begitu lahap. Sesekali Jungkook menghapus noda saus yang ada di pipi buah hatinya. Anak kecil kalau makan selalu berantakan, kan.

Drrtttt...

Ponsel dia, aku nya bergetar. Menandakan ada panggilan masuk.

"Ya hyung, ada apa?"

"W-what !!?"


























"W-what !!?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Saya kembali, berkolaborasi bersama KinnderJoy

미안해, 정국 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang