Terima Kasih Nenek

30.3K 623 3
                                    

Margo memasuki kamarnya yang sempit. Gadis 18 tahun itu kini mengerti, mengapa Neneknya tidak pernah sama sekali menjenguknya selama ini. Bahkan, baru satu bulan yang lalu ia mengetahui bahwa ia masih memiliki satu-satunya keluarga. Yaitu neneknya.

"Kamarmu sudah Nenek rapikan. Kau bisa tidur disitu." Ucap wanita tua itu, setelah diperjalanan ia hanya diam membisu.

"Yah, lumayanlah. Meskipun sesempit ini, setidaknya aku sudah punya ruangan pribadi. Tidak seperti di panti." gerutunya.

"Kau sudah makan, Margo?" tanya Neneknya sambil memasuki kamar baru Margo.

"Belum. Nenek masak?"

"Iya. Aku masak sup ayam. Kesukaan mendiang Ibumu."

"Oww.." Margo tampak sama sekali tidak tertarik dengan pembahasan mengenai Ibunya. Menurutnya, wanita jalang itu sangat jahat!

Beberapa kali ia sempat mendengar pembicaraan orang di panti mengenai mendiang Ibunya. Kabarnya wanita itu hamil dengan seorang pria, lalu ketika hamil ia malah sempat akan menggugurkan kandungannya. Sayangnya usahanya gagal, dan lahirlah bayi bernama Margo ke dunia ini.

"Harusnya aku mati saja." gerutu Margo pelan.

"Ada apa?" tanya neneknya yang sepertinya mendengar gerutuan Margo.

"Ah, tidak. Nenek punya uang?" tanyanya.

"Kau butuh uang?"

"Tidak," Margo segera menyela. "Bilang saja jika Nenek butuh uang. Aku akan mencarikannya untuk Nenek."

Wanita tua itu tertawa mendengar jawaban Margo. "Fokus saja pada sekolahmu dulu, nanti setelah lulus, baru kau bisa berkata begitu padaku." ucap wanita itu.

Margo tersenyum, kemudian ia memeluk neneknya. "Terima kasih telah menjemputku. Aku kira, aku sebatang kara di dunia ini."

Nenek Margo menarik nafas dalam, kemudian membalas pelukan cucunya itu.

Nenek Margo menarik nafas dalam, kemudian membalas pelukan cucunya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Let Me Be Your Sugar Baby! - Tamat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang