Margo, gadis 18 tahun jatuh cinta pada seorang pria berusia 37 tahun. Tidak banyak yang bisa diharapkan dari seorang Margo. Ia hanya seorang gadis yang sejak kecil tinggal di panti asuhan tanpa keluarga. Yang ia butuhkan hanya satu.
UANG.
Joe membanting pintu mobilnya, dan menerobos masuk kedalam rumah Leona saat pelayannya membukakan pintu.
"Mana Leona?" tanya Joe begitu berada didalam ruang tamu rumah megah tersebut.
"Joe, apa kabar? Kenapa kau baru.."
"Dimana Leona, Paman? Kenapa Paman mengurungnya?!" Joe memotong ucapan pria paruh baya yang baru saja turun dari tangga.
"Joe, tenang dulu. Akan paman jelaskan. Duduklah dulu.."
"Kenapa Paman begitu tega memperlakukan anak Paman seperti itu?!" Teriak Joe. "Buka pintu kamarnya, Paman!" ntah mengapa, Joe merasa sangat emosional saat ini.
Ayah Leona membetulkan letak kacamatanya, lalu memberikan isyarat kepada pelayannya untuk membuka pintu kamarnya dan memanggil Leona.
"Sampai kapan Paman mau mengikuti semua yang dikatakan Ibu?! Apakah Paman tidak lelah menjadi pesuruh Ibu selama bertahun-tahun?" ucap Joe. Air matanya menetes.
"Ayah pasti sangat marah jika ia tahu, adiknya diperlakukan seperti ini." ucap Joe. Ayah Leona terdiam.
"Joe!" Leona berlari mengitari tangga, kemudian memeluk Jo. "Aku tahu pangeranku akan membebaskanku." Leona tersenyum genit.
"Ayo kita pergi dari sini." Joe menarik tangan Leona.
"A-aku ganti baju dulu.." Joe tidak memperdulikan kata-kata Leona, dan menariknya menuju mobil.
Didalam mobil Joe terhisak penuh penyesalan.
"Joe.." ucap Leona pelan. "Kau sudah mengetahui semuanya?" tanya Leona.
"Kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal?! Kenapa?!"
"Aku sudah berusaha, tapi Ibumu.. ahh wanita tua itu." keluh Leona di akhir kalimatnya.
