Cahaya part 3

7 1 0
                                    


Banyak kejadian yang membuat Anna tumbuh menjadi anak yang penakut, minder dan tidak percaya pada orang yang baru dikenalnya. Dia selalu mengkerutkan tubuh dihadapan siapapun terkecuali aku. Hiburan yang Anna dapatkan hanyalah belajar, sehingga dia menjadi anak yang cerdas dan selalu menjadi juara kelas bahkan menjadi juara umum di sekolahnya.

Allah memang memberikan kekurangan, beserta kelebihannya. Dengan keadaan papa, aku dan Anna dianugerahi otak yang cukup encer, sehingga kami sering mendapatkan beasiswa, bahkan untuk peralatan sekolahpun, kami sering mendapatkannya secara cuma-cuma.

Perjalanan hidup yang aku lalui membuatku menjadi wanita yang tangguh. Hampir seluruh hidupku hanya aku dedikasikan untuk Anna, karena dialah satu-satunya saudara kandungku. Bila aku mempunyai hadiah makanan atau apapun selalu kubagi dengan Anna. Karena bagiku hanya Anna yang kumiliki dan harus aku jaga. Kini aku telah berubah menjadi gadis yang cekatan cukup dewasa dan sudah waktunya aku meninggalkan panti. Sekolah Menengah Atas telah usai dan aku mendapat nilai paling tinggi disekolah, aku mendapatkan beasiswa untuk masuk perguruan tinggi yang cukup terkenal di Bandung. Aku masuk Institut Teknologi Bandung.  Aaah, sebuah perguruan tinggi yang sangat  diidamkan oleh hampir semua siswa. Namun dilema mengurungku. Aku dari bogor bagaimana aku meninggalkan Anna. Ada sedikit rasa ridak percaya untuk meninggalkan Anna di panti. Aku dihàdapkan pada suatu pilihan yang sulit.

Besambung

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang