Enjoy :)
*****
"Jen."
"Hm?"
"Jennie."
"I'm here, eonn."
"Ih Jennie!" Jisoo berdecak kesal. Jennie tidak terlalu menggubrisnya karena gadis itu sedang membantu beberapa pelayan menyiapkan makanan untuk Bangtan.
"Apasi eonn?" Jennie menoleh.
"Udah sih, lo ngga usah ikutan beberes. Ngga papa yah mbak, Jennienya saya bawa dulu."
"Ah iya nona muda. Kami juga hampir selesai."
Tanpa persetujuan, Jisoo langsung menyeret Jennie. Hendak protes pun tak sempat. Akhirnya gadis itu hanya memandang beberapa orang di meja makan dengan pandangan meminta maaf, gadis itu menangkupkan kedua tangannya didepan dada seraya menggumamkan kata maaf tanpa suara.
Sedangkan beberapa pelayan itu hanya terkekeh. Mereka sudah tau, Jennie dan keluarganya, yaitu Lisa dan sang bunda bukan sekedar pelayan biasa seperti mereka di rumah ini. Ah bukan, mereka memang bukan pelayan, mereka bagian dari Keluarga Jeon ini. Dan semua pelayan menyadari hal itu.
Dimulai dari Bunda Hyeri yang merupakan pengasuh Jisoo dan Jungkook sejak kecil, namun karena keduanya sudah dewasa maka ia beralih profesi menggantikan juru masak yang sudah tua di kediaman Keluarga Jeon itu. Hingga kedua anaknya, Lisa dan Jennie yang sudah seperti putri Keluarga Jeon sendiri.
Hebatnya, mereka tidak merasa tinggi diantara para pelayan lainnya. Berbaur, tidur, dan turut mengerjakan perkerjaan yang sama seperti pelayan lainnya. Itulah yang membuat pelayan lain kagum, bahkan turut menghormati mereka seperti menghormati Keluarga Jeon juga.
"Mau ngapain sih eonni?" Tanya Jennie.
"Eum, ngga ngapa-ngapain," Jawab Jisoo.
"Lah terus nyeret gue ngapain?" Tanya Jennie tak habis pikir.
"Ya, ngga ngapa-ngapain. Gue ngga suka aja ngeliat lo kerja kaya tadi," Ujar Jisoo enteng.
Jennie ternganga. "Ya kan itu emang tugas Jennie, eonn," Ucap Jennie.
Jisoo menggeleng tegas, "Ani, that's not yours."
"Itu kerjaan Jennie eonni," Ucap Jennie lagi.
Jisoo menghentikan langkahnya. "Gini deh, gue tanya, emang lo digaji?" Tanya Jisoo.
Jennie menggeleng polos.
"Yaudah, simpel. Kalo lo ngga digaji gausah ikutan ngerjain pekerjaan rumah ini," Jisoo kembali berujar dengan santai.
"Ya tapi kan kita udah--"
"Sstt, lo inget gue ngga suka dibantah kan, Jenn," Jisoo kembali menyeret Jennie. Kali ini ia menyeret Jennie menuju ke tempat Bangtan berada.
Melihat presensi para pemuda tampan itu, Jennie terbelalak, terutama ketika matanya menemukan seonggok manusia yang selalu menjahilinya selama ini. Dan sialnya membuat Jennie mengingat fakta bahwa ia kembali berdebar ketika melihat pemuda itu.
Jennie langsung menghentikan langkahnya, yang membuat Jisoo turut menghentikan langkahnya.
"Kenapa, Jenn?" Tanya Jisoo.
"Eonni mau kesitu?"
Jisoo mengangguk, "Iya."
"Gue ngga ikut ah," Jennie menggeleng kemudian melepaskan gandengan Jisoo padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Fanfiction[ON GOING] Istimewanya seorang insan itu luas, terkadang objektif bisa juga subjektif. Namun, hakikatnya setiap insan itu sama, tidak ada yang istimewa. Bukan hanya kamu, aku juga. Kita sama-sama manusia kan? Yaudah, cukup itu aja. Semua itu tentang...