Chapter 9

2.5K 215 26
                                    

Annyeong zeyeng hehe 💜
Vote sebelum membaca yeeyyy :D

*****

Pagi itu, Lisa bersama Jennie sedang berkutat di dapur bersama sang bunda. Niat hati membantu meringankan pekerjaan bundanya. Kalau Jennie memang membantu. Nah Lisa, gadis itu hanya diminta membantu doa saja, walaupun terkadang membantu hanya dengan mengambilkan bahan yang diperlukan oleh bunda ataupun kakaknya.

Kadang Lisa sendiri kesal, mengapa bunda dan sang kakak lihai memasak sedangkan dirinya tidak berbakat dalam bidang itu. Walaupun sedari dulu juga, sebenarnya Bunda Hyeri tidak mau kedua anaknya itu turut berkecimpung membantu pekerjaannya. Banyak pelayan yang bisa membantu ia sebenarnya. Namun tetap saja kedua anaknya itu ingin terlibat, minimal hanya menjadi penyemangat yang berdoa seperti yang sering dilakukan Lisa.

"Udah mau selesai ini, sana kalian siap-siap sekolah aja gih. Hari pertama loh ini," Ujar Bunda Hyeri.

Lisa dan Jennie menurut saja. Sang kakak melepaskan celemek yang melekat ditubuhnya, dan kemudian mencuci tangannya.

"Yaudah, kita mandi dulu ya, bun," Lisa berucap.

Kedua kakak beradik itu berjalan menuju kamar. Saat sampai, keduanya langsung bersiap mandi.

"Kamu duluan deh, Ca. Eonni masih gerah," Ujar Jennie.

"Oki doki!" Lisa tersenyum ceria.

"Jangan lama loh ya! Ntar telat, kita mesti dateng pagi. Biar ngga banyak orang yang liatin," Terang Jennie.

Lisa mengangguk, "Kita pake baju apa eonni?"

Jennie terdiam, "Baju sopan dulu deh, ntar kita kumpulin uang buat beli seragamnya. Ica tau sendiri kan kemaren, harga seragamnya mahal banget."

Lisa kembali mengangguk.

"Udah sana cepetan," Ujar Jennie melihat sang adik masih terdiam.

Sang adik menyengir lebar, "Iyaaa, eonni-ku sayang." Gadis itu mengambil handuknya kemudian masuk ke kamar mandi.

Tepat saat pintu kamar mandi ditutup oleh Lisa, pintu kamar mereka terdengar diketuk dari luar.

Jennie pun bangkit hendak membuka pintu kamarnya. Tak membuka sepenuhnya, hanya memberi celah yang cukup agar wajah dan badannya bisa terlihat oleh orang diluar sana.

"Eh, eonni?"

Ternyata, yang datang menghampiri mereka ke kamar adalah Jisoo. Gadis itu menenteng dua buah seragam khas sekolah mereka. Kemudian menyodorkannya pada Jennie, setelah gadis itu membuka pintu kamarnya lebih lebar.

"Nih."

Membuat Jennie mengernyit. "Ini seragam eonni?"

"Ohhh, eonni mau minta setrikain ya? Sini--"

Jennie hendak menjangkau seragam itu. Sedangkan Jisoo menjauhkannya.

"Yakali. Gue ngga bakal nyuruh elo kali, Jenn. Gue bisa nyuruh orang lain kalo itu mah, lagian ini seragam udah disetrika kok," Ujar Jisoo.

"Terus? Eonni ngasih buat apa?" Jennie memandang Jisoo polos.

Jisoo berdecak melihat tatapan Jennie itu. Berharap Taehyung disini, untuk melihat betapa menggemaskannya Jennie dengan tatapannya itu. Jisoo jamin, pemuda itu akan berterimakasih dengan mentraktirnya belanja selama sebulan, sebab selama ini Jennie seringnya memberikan tatapan galak pada Taehyung.

"Aduh, Jenjenku sayang. Ini seragam lo sama Lisa. Okey?"

Jennie terlihat bingung, "Seragam darimana ini?"

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang