5. Akhirnya Terbongkar

1.3K 251 69
                                    


Part ini dibuat dengan sisa-sisa remahan mood yang telah bertebaran entah kemana (apasi :v) bersama dramanya m(o)n(y)et🤣🤣

Berdo'a semoga BY9 bisa debut. Pengin lihat WonKyu..

Pintu mobil mewah itu terlihat dibuka oleh seorang berjas hitam dan berkacamata dengan warna senada dengan jasnya. Pria paru baya itu menunduk sembilan puluh derajat diikuti oleh sepuluh pria lain dengan pakaian dan kacamata yang sama. Gaya mereka sangat kaku dan tanpa ekspresi. Persis seperti bodyguard pada film-film hollywood yang sering Wonjin, Hyungjun, dan Eunsang tonton.

Kemudian keluarlah seorang pemuda tampan dengan pakaian mewah dan gaya bersahajanya dari dalam mobil. Ia menjalin kedua tangannya di belakang tubuh lalu mengedarkan pandangan ke seluruh area basement apartemen ini.

Pria paru baya dengan rambut yang sudah beruban sepenuhnya mendekat ke arah pemuda tampan itu.

"Raden Mas, kinten-kinten mangke wangsul tabuh pinten nggih?"

Yang dipanggil Raden Mas terlihat berpikir sebentar.

"Mboten ngertos kulo Pak. Nurut kanca-kanca mawon,"

"Oh kados ngoten nggih. Mangke menghubungi mawon nggih
menawi badhe wangsul,"

Pemuda bersahaja itu mengangguk kecil. "Nggih Pak,"

Wonjin berdecak kecil lalu membalikan badan untuk menemukan tatapan teman-temannya. Tak kuat menahan adegan tadi.

"Jungmo kenapa nggak sekalian dipakein blangkon sih?"

Eunsang dan Hyungjun menahan tawa mereka mendengar penuturan Wonjin itu.

"Gue tuh kadang-kadang suka bingung mereka ngomongin apa," curhatnya yang langsung membuat Eunsang memandangnya jenaka.

"Tenang aja nggak bakalan ngomongin lo kok Jin,"

"Yeh Si Anying!" Wonjin mengeplak kepala Eunsang hingga membuatnya mengumpat kecil.

Ketika tangan Eunsang sudah terangkat -mungkin hendak menjambak Wonjin- ucapan Hyungjun menghentikannya. "Sttt.. Raden datang,"

Bersamaan dengan itu pemuda tinggi dengan wajah tampannya muncul di hadapan mereka. "Kalian udah lama nunggu ya?"

Wonjin menggeleng. "Nggak kok, tenang aja," jawabnya sembari mengulas senyum kecil.

Ingat Wonjin! Walaupun muka Jungmo lempeng kayak gitu. Seakan nggak punya gairah hidup dan nggak punya amarah, dia tetap cucu pemilik sekolahan. Sekali buat masalah sama dia, lo nggak bakalan selamat.

Eunsang dengan senyum pepsodentnya menggeleng kencang. "Ah, nggak kok," Eunsang pura-pura melirik alroji di tangannya. "Paling baru 5 menit,"

5 × 15 menit maksudnya.

"Gitu? Syukur deh. Yaudah ayok cepetan, udah siang ini,"

Hyungjun meringis dengan muka masam. Mentabahkan hati. Raden mah bebas pokoknya. "Yaudah yuk. Apartemen Minkyu ada di lantai 4,"

"Jin,"

Wonjin menghilangkan perhatiannya pada smartphone yang ada di tangannya. Kepalanya mendongak untuk menatap Hyungjun di kedua matanya.

"Hm?"

Hyungjun mendekat ke arah Wonjin hingga membuat lengannya bersentuhan dengan lengan pemuda itu. "Menurut lo bagian ini bagusnya warna apa?"

Wonjin melirik sesuatu yang pemuda cute itu bawa. Ia menimang sebentar. "Menurut gue lebih bagus warna-warna yang cerah sih. Kayak kuning atau hijau stabilo gitu. Menurut gue bagus nge-pas gitu sama warna bagian yang lain,"

Love - Hate (Minkyu X Wonjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang