13. Wonjin Murka

1.6K 244 41
                                    

Setelah 1 abad dan 59 tahun (lebay:v), akhirnya sesenggok manusia ini memutuskan untuk, update juga..

Pagi ini, matahari belum menampakan bias sinarnya padahal waktu sudah menunjuk pukul enam lebih empat puluh tiga menit. Mungkin karena hari ini mendung jadi bola besar pemberi kehangatan bagi seluruh semesta itu belum juga terlihat dari sini padahal ia jelas telah terbit.

Mentari seolah tengah berduka dan terus bersembunyi di antara banyaknya gumpalan awan.

Moon Hyunbin yang sedari tadi tengah sibuk dengan kemocengnya --membersihkan meja dan kursi di kelas ini karena hari ini jadwalnya piket-- memandang tak berkedip seseorang yang baru memasuki kelas.

Tatapannya seperti berucap 'ini alien dari planet manakah? Absurd amat'.

"Jin, mata lo sekalian pakein kacamata hitam coba biar seluruh badan lo tertutup sempurna. Kayak kepompong," katanya sembari memandang heran pemuda yang kini tengah berjalan ke mejanya.

Bagaimana tidak heran? Hari ini Wonjin memang memakai seragam seperti biasanya. Namun yang menjadi aneh adalah karena ia memakai jaket berwarna putih kedodoran yang membungkus seluruh tubuh bagian atasnya sampai hampir menyentuh mata.

Cidungnya juga ia pakai sehingga ia terlihat seperti ukhtea bercadar yang hanya terlihat sepasang netranya saja.

"Bacot Bin!"

"Ya lagian style lo ngapa gitu amat? Apa karena hari ini mendung jadi lo kayak gini?"

"Ya enggak lah bego?!" Wonjin jadi naik pitam sendiri sekarang.

Hyunbin berjalan lebih dekat. "Trus lo kenapa? Sakit?"

"Nggak Bin! Nggak usah banyak tanya. Kepo amat! Kayak tetangga baru aja lo! Udah sana lanjut bersihin meja lagi," ujar Wonjin sewot.

"Beneran?" Hyunbin meraba dahi Wonjin, tapi suhu badannya terasa normal kok. "Gue khawatir nih!"

"Beneran Bin. Udah sana," pemuda manis itu segera mendorong bahu Hyunbin dengan sekuat tenaga. Ia lalu berlalu dari sana dan berjalan menuju mejanya.

Setelah mendudukan diri, Wonjin segera meletakan tasnya di atas meja. Ia menghela napas sebentar, kemudian menoleh menatap pemandangan di luar kelas sepagi ini dari kaca jendela di sampingnya.

Ada Jungmo yang terlihat tengah membagikan angpao di depan kelasnya, ada Yuqi yang pagi-pagi begini sudah sibuk menarik uang kas hingga berlari-lari dan akhirnya menabrak tong sampah.

Terlihat, Donghyun dan Changuk duduk-duduk di depan kelas mereka, tengah memakan tahu isi dan bakwan. Ada juga Lee Hyeop yang duduk di sebelah mereka, sedang asik bernyanyi dan kini melakukan highnote banyak oktaf karena suaranya yang menggelegar dan sampai di telinga Wonjin.

Ada juga Yujin dan Sohee yang baru saja berangkat dan membawa bingkai besar berisi lukisan untuk tugas Seni Budaya keduanya. Lagi, Eunsang dan Junho yang sibuk mengobrol di sepanjang koridor dengan tas di bahu keduanya, sepertinya baru berangkat juga.

Yunseong juga terlihat di seberang sana. Berjalan dengan muka lempengnya sembari membawa alat pel dan ember, sepertinya hari ini jadwalnya piket. Ada juga Dongpyo, anak kelas sepuluh yang tengah berjalan riang di koridor kelas sebelas entah menuju kemana.

Hangyul --anak kelas XI IS 3-- di sisi lainnya tengah berjalan bak preman dengan baju seragam yang digulung sampai bahu hingga membuat anak-anak yang melihatnya merasa ketakutan.

Yohan dan Seungwoo melangkah dibelakangnya dengan Yohan yang membawa bola basket di lengannya dan Seungwoo yang membawa setumpuk buku tugas, mereka berdua sedang asyik bercanda dan bersenda gurau.

Love - Hate (Minkyu X Wonjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang