[!!!]
Mau kasih warning!!
Buat adek-adek yang masih belum punya KTP, melipir ke pojokan yok...
Buat adek-adek gemes yang masih sekolah, tapi demen baca NC, merapat yuk (eh?) :v
Tenang nggak NC-NC amat kok *senyum polos
•
"Lo salah udah berurusan sama gue Jin,"
Wonjin menelan ludah kelu mendengar kalimat menusuk itu di pendengarannya. Tubuhnya membeku untuk beberapa saat diikuti jantungnya yang tiba-tiba bergemuruh dengan hebat.
Jika tatapan serupa sinar laser, maka bisa dipastikan Wonjin telah menjadi abu sekarang. Tatapan Minkyu menghunus tepat di pusat netranya. Menguncinya hingga ia tidak bisa lagi berpaling.
Wonjin menarik napas dalam-dalam, menetralkan apapun yang bergejolak di dadanya. Keberanian tiba-tiba terkumpul di benaknya begitu ia mengingat rasa bencinya yang teramat besar pada cowok itu.
Pemuda itu sudah tidak ingat dengan apapun ketika kakinya maju untuk beberapa langkah, menantang pemuda lain yang berdiri menjulang di hadapannya.
Tatapan bak anak panah paling tajam itu dibalas Wonjin dengan tatapan yang sama dinginnya.
"Maksud lo ngelakuin semua ini apa?" Minkyu bertanya dingin. Kontras sekali dengan kata-kata dan banyolan cowok itu tempo hari.
Wonjin menatap Minkyu dengan tak gentar. "Karena gue.." ada jeda sedikit sebelum Wonjin meneruskan kalimatnya. "Benci banget sama lo!" ungkapnya dengan menggebu. Menuangkan apa yang ia rasakan beberapa hari ini.
Napas Minkyu memburu ketika klausa itu keluar dari mulut Wonjin.
"Kenapa? Kenapa lo benci gue?"
Wonjin membuang muka. "Lo nggak perlu tau," ia kembali pada Minkyu. "Tapi satu yang harus lo tau, kalo gue benci banget sama lo. Benci yang teramat sama lo,"
Aura Minkyu berubah menggelap. "Bilang sekali lagi. Bilang sekali lagi apa yang lo rasain ke gue,"
"BENCI!!! GUE BENCI BANGET SAMA LO!! GUE BEN- Mmph,"
Secepat teriakan frustasi itu terlontar dari mulut Wonjin, secepat itu pula Minkyu membungkamnya.
Membungkam Wonjin dengan bibirnya.
Bisa Wonjin rasakan bibir Minkyu memenuhi seluruh akses bicaranya. Kesadaran kembali padanya setelah sepersekian detik jiwanya hilang entah kemana. Ia meronta. Memukul-memukul dada Minkyu dengan kedua tangannya yang terkepal.
Wonjin tidak pernah mengira kalau Minkyu punya kekuatan yang segini besarnya. Pukulan Wonjin di dada pemuda itu seolah tak berimbas apapun, Minkyu tetap kokoh berdiri.
Ciuman panas itu terhenti ketika keduanya kehilangan sebagian besar pasukan oksigen. Napas keduanya memburu. Minkyu menatap lekat-lekat Wonjin yang tengah memerah di hadapannya.
Campuran antara kehabisan napas, marah, dan nafsu yang terkumpul menjadi satu.
Tangan Minkyu terulur, menarik dagu Wonjin hingga keduanya saling menatap.
"Bilang ke gue sekali lagi apa yang lo rasain,"
Wonjin menetralkan napasnya yang menipis. Ia menelan ludah. Meloloskan saliva yang sedari tadi seolah terhenti di tenggorokannya.
"Gue-" Wonjin tak bisa meneruskan katanya. Ciuman Minkyu benar-benar berbahaya. Jika saja tadi pemuda bodoh itu tidak menghentikan aksinya, bukan tidak mungkin Wonjin telah pingsan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love - Hate (Minkyu X Wonjin)
FanficWARNING!! [BXB] ▪▪▪▪▪▪ Hidup Ham Wonjin sudah sangat sempurna. Jadi waketos yang dihormati banyak orang, wakil ketua basket yang punya banyak teman, pemilik rangking 3 pararel dan sering dipercaya sekolah mengikuti olimpiade, sampai jadi kesayangan...