"Dadah kaliannn, hati-hati dijalan. Makasih yahhh" ucap Jineul sambil melambaikan tangannya ketika dua motor yang dibawa oleh Guanlin dan Samuel mulai menjauh.
Bungsu Kim itu membenarkan posisi Eunsang yang sudah tertidur di gendongannya. Lumayan berat sih, apalagi ia juga harus membawa tas yang Eunsang bawa. Namun Jineul kan wanita kuat, Jae saja bisa ia gusur sampai terjungkal saking kuatnya.
Ia lantas membuka gerbang rumahnya dan masuk ke dalam. Berharap tidak ada keributan yang terjadi ketika ia pulang, semoga sih.
"Assalamu'alaikum, Jineul pulang"
Semua mata yang ada di ruang tamu langsung menoleh dengan cepat. Mereka yang awalnya masih memaksa Wonpil dan menarik-narik baju Wonpil langsung terhenti saat sosok yang membuat mereka membully Wonpil sudah pulang.
"JINEULLLL!!!"
"ANJIR DEK LO DARIMANA AJA SIH"
"WANJAY LO BIKIN PANIK AJA. HAMPIR AJA KITA LAPOR POLISI"
Dowoon, YoungK, dan Sungjin langsung menghampiri Jineul dan memastikan bahwa adik bungsu mereka itu tidak terluka sedikitpun.
"be.ri.sik!!!!!" Ucap jineul penuh penekanan saat Eunsang tampak terganggu tidurnya dan bergerak pelan.
"Anak siapa itu nak?" Tanya Mina heran.
"Abang, maaf bisa tolong tidurin Eunsang di kamar aku?" Pinta Jineul pada Sungjin.
Sungjin walaupun tampak bingung namun ia mengangguk dan mengambil alih tubuh Eunsang. Anak kedua Kim itu lalu naik ke lantai dua dan menuju kamar Jineul untuk menidurkan Eunsang sesuai permintaan Jineul.
"Kamu habis darimana sih nak? Tuh lihat Abang Abang mu riweuh dari tadi" ucap Mingyu yang sedari tadi tidak mengubah posisinya. Ia tetap duduk santai sambil memangku setoples makaroni.
Jineul mendudukkan dirinya disebelah Mingyu disusul oleh para kakaknya yang sedang memasang wajah kepo.
"Jalan-jalan yah" jawab Jineul seadanya.
"Wonpil bilang, Lo jalan-jalan sama Samuel sama guanlin ke museum sama kebun binatang? Bener?" Tanya YoungK dengan nada mengintimidasi.
"Hem"
"Lahh?!! Kok sama mereka sih!!" Gas YoungK yang merasa tidak terima mengetahui Jineul memang benar pergi dengan dua mantan nya itu.
"Ya gapapa lah. Mantan lebih peka dari para Abang ternyata" balas Jineul sinis. Karena ia masih kesal pada para kakaknya itu.
Keempat kakaknya langsung bungkam seketika. Ya habis tadi pagi mereka kan masih mengantuk, lagipula mereka juga tidak menyangka jika Jineul akan nekad pergi sendirian ke luar.
"Terus itu anak siapa yang kamu bawa?" Tanya Mina memecah keheningan yang sempat terjadi.
"Gak tau Bun, aku nemu di Bonbin" jawab Jineul. Ia lalu merebut toples berisi makaroni yang awalnya Mingyu pangku, untuk ia makan. Sabar Mingyu tuh punya anak bar-bar, mana 6 lagi.
"Lah?"
Jineul dengan senang hati menceritakan bagaimana pertemuan nya dengan Eunsang tadi. Bagaimana ia tersentuh hatinya mendengar kisah Eunsang yang begitu sabar menghadapi kejam nya dunia.
"Sungguh mulia hati mu wahai adik kecil" ucap Jae dramatis.
"Kesambet apa nih?"
"Hujat aku hujat"
"Kasian bener sih, masih kecil udah digituin sama ayah nya. Untung ayah Mingyu gak gitu walaupun bobrok"
"Gak inget ayah ke aku dulu juga kayak gitu waktu aku bayi? Ayah kan pernah buang aku waktu aku bayi gara-gara terhasut Tante Chaeyeon" jawab Jineul membuka luka lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Ayah Siaga + Day6
FanfictionSequel KAKAK part 1. Ketika Jineul hamil dan Yuko sedang dinas, mampukah para Abang menjadi ayah siaga menggantikan Yuko? Ditambah dengan ngidam Jineul yang kayaknya dendam sama mereka? "Bang Jae, contohnya Ayam kayang gimana yah? Aku pingin lihat" ...