Pulang

2.6K 329 252
                                    

Hai? Long time no see, guys😊

Aku minta, kalian ramaikan kolom pertanyaan di bawah ya guys. Soalnya ini chapter terakhir.

Ayo ramaikan dengan komentar tergokil kalian, ya.

Maksa, ini aku:(. Biar rame dan ada kenang-kenangan gitu.

Yg belum pernah komen dan hanya vote aja, ayok jangan malu-malu untuk komen dan ramaikan chap ini.

Spam komen, guys, makasih^^
































"Disana, jangan lupa makan. Shalat sama hapalannya dijaga walaupun sibuk. Jaga kesehatan, jangan banyak pikiran. Sesekali liburan ke sini kalau kamu capek. Kalau musim dingin, pake baju anget, jangan keluyuran malem-malem, inget udah punya krucil 3 sama suami. Kalau belanja, jangan ngabisin uang Yuko, kasian dia udah kerja keras. Kalau ada apa-apa kabarin kami yang ada disini, jangan lupa juga buat selalu sabar ya...-"

Jineul memutar matanya malas saat telinganya lagi-lagi mendengar nasihat Sungjin.

Kalau sekali dua kali sih, tidak apa-apa. Jineul maklum dengan itu.

Tapi tidak dengan ocehan yang sama sejak kemarin dan sampai saat ini dimana mereka semua berada di pintu bandara.

"Bang, plis" celetukan Dowoon membuat nasehat panjang Sungjin terhenti dan anak kedua Kim itu mendelik ke arah sang adik, "apa kamu?"

"Gue aja yang denger udah panas telinga bang, apalagi Jineul. Udah lah, Jineul udah dewasa ini, udah tau apa yang mesti dia lakuin"

Sungjin mendengus, lalu ia menoleh ke arah Jineul dengan tatapan teduh nya. "iya, Adek Abang udah dewasa, udah punya anak lagi kkk..- gak kerasa ya..-"

"Bang, jangan mellow disini ya? Soalnya tadi di rumah udah kan? Kasian sama yang lain" Pinta Jineul berhati-hati agar tidak melukai hati lembut Sungjin.

"Iya-iya, jangan lupa kabarin kalau udah sampe sana" akhirnya Sungjin mengalah, ia mengusap kepala Jineul lembut disertai sebuah senyuman teduh.

Kalau Jineul lupa dia sudah punya suami atau dia itu adiknya Sungjin, sudah dipepet sejak dulu Sungjin tuh.

"Iya abanggg.."

"Ziu sama Zei dijaga ya Eunsang? Jangan sampe mama sakit gara-gara capek ngurus kalian. Jangan nakal juga yaa" Wonpil mensejajarkan tubuhnya dengan Eunsang agar lebih leluasa memberi nasehat pada bocah lucu itu.

"Eumm, aciappp" Eunsang mengangguk semangat, namun jawabannya itu refleks membuat semua mata tertuju heran pada bocah yang kemarin baru berusia 4 tahun itu.

"Siapa yang ngajarin kamu kata itu, nak?" Tanya Mina heran, Eunsang mendongak sembari mengerjap polos, "om ayam, nee"

Sudah diduga.

Tapi sepertinya pelaku yang baru saja disebut itu hanya tersenyum tanpa dosa saat semua mata menatapnya tajam.

"Lain kali, kalau om ayam ngajarin yang aneh jangan dilakukan ya? Eunsang kan anak baik" kali ini Dowoon ikut berjongkok dihadapan Eunsang.

"Aciappp"

"Jineul, tapi Yuko disana jemput kan? Gapapa kamu pergi sendiri?" Mingyu menghampiri anak bungsu nya itu dengan perasaan cemas. Pasalnya, Jineul akan pulang ke Jepang tanpa ada yang mendampingi dan hanya membawa ketiga anaknya.

Masih ada sedikit keraguan dalam diri Mingyu untuk melepaskan Jineul sendiri ke Jepang. Maklum, sejak kecil, Jineul selalu didampingi setidaknya oleh satu orang.

[✓] Ayah Siaga + Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang