NIKAH

2.9K 330 96
                                    


















Jae menghela nafas panjang untuk menetralisir detak jantung nya yang sangat cepat berdetak itu. Ia berdiri dan berjalan mondar-mandir dengan wajah gugup membuat para adiknya yang memperhatikan gerak-gerik dirinya sweatdrop.

Sebab, kegiatan yang Jae lakukan adalah duduk-berdiri-berjalan seperti setrika-duduk-lalu diulang lagi seperti itu. Ditambah si sulung Kim itu malah terus bergumam menghafalkan kalimat ijab kabul. Bibir dan jari sudah menjadi korban karena sedari tadi menjadi pelampiasan kegugupannya.

"Bang duduk Napa" tegur Dowoon yang lelah melihat tingkah kakak tertua nya itu.

Jae menurut, ia duduk. Namun kakinya bergerak tak karuan dan wajahnya perlahan memucat. Mingyu dan Yuko yang pernah merasakan betapa gugupnya sebelum pernikahan memilih untuk menyemangati Jae dan memberi tips dan saran agar tidak gugup.

Iya guys, yang kalian lihat itu tidak salah. Jae hari ini akan menikah dengan Jimin. Setelah melewati proses yang panjang dan masalah yang akhirnya ada solusi, Jae akhirnya bisa menikah dengan Jimin.

Bagaimana dengan Wendy? Entah apa yang dikatakan Jineul pada ibu muda itu sehingga Wendy memilih untuk menjadi seorang single parent dan membesarkan putra nya sendirian.

Geng motor Mark? Mereka malah menawarkan diri untuk menjadi tim keamanan dalam pernikahan Jae-Jimin karena kini mereka menjadi anak buah Jineul. Efek dari perkelahian mereka tempo hari memang membawa dampak yang sangat besar sampai saat ini.

Dan kini semua orang tengah berkumpul di ruang tamu keluarga Kim lengkap dengan kostum masing-masing. Ada yang memakai kebaya, ada yang memakai kemeja hingga batik.

"PLIS YA GUE GAK MAU BAWA YANG ISINYA CELANA DALEM. GUE NANTI GAK BISA FOKUS ATUH LAH YAH"

Terlihat anak-anak komplek yang tergabung dalam grup bobrok berkumpul sembari memilih seserahan apa yang akan mereka bawa. Dan Chan sedang protes karena ia malah akan membawa seserahan berupa dalaman wanita yang dibentuk sedemikian rupa. Padahal ia sudah mengincar sebuah seserahan yang berisi sepatu karena gampang ia bawa, namun Sungjin yang membagikan mempunya rencana lain.

Jeongin sudah duduk anteng di sofa sambil memeluk seserahan yang berisi handuk putih yang dibentuk seperti angsa. Perjuangan untuk mendapatkan itu tuh, harus rebutan dulu dengan Chenle dan Seonho.

"Anak-anak, jangan ribut ya" tegur Mina yang kini sudah pusing melihat keributan unfaedah yang mereka lakukan. Sedari tadi terus rebutan tanpa ada yang mau mengalah.

"Gue mukena dong, Alhamdulillah wakakakak emangnya lo" pamer Jaebum pada Chan, yang berakhir Chan mencoba merebut milik Jaebum dan keduanya terlibat dalam sebuah pertengkaran.

Yugyeom yang berada diantara keduanya bukannya berniat melerai malah berlenggang pergi dengan wajah tanpa dosa nya. Membuat keadaan dalam ruangan itu semakin berisik saja.

"Mobil nya kemana yah? Kok lama ya?"  Tanya Jineul pada sang ayah. Jenuh juga hampir 15 menit mereka semua menunggu transportasi yang tak kunjung datang.

"Gak tau, ayah hubungi supir nya gak diangkat" jawab Mingyu dengan berbisik, tak ingin suaranya terdengar oleh Jae dan malah menimbulkan kepanikan tak berdasar.

"Mamaa, abicc" keluh Eunsang saat kotak susu yang ia minum habis, ia menatap Jineul dengan wajah memelas berharap agar ibunya itu kasihan dan memberinya lagi susu. Jineul yang tengah mengobrol menjeda dulu percakapan nya dan atensi nya beralih pada Eunsang.

"Udah dulu ya? Udah habis 3 kotak loh, nanti mama kasih jam 9, oke?" Jineul mencoba memberi pengertian pada Eunsang si maniak susu itu.

Walaupun cemberut, Eunsang mengangguk. Dan ia lebih memilih untuk mengajak Jeongin, Chenle, Seonho dan Yuna berlarian berkeliling ruangan.

[✓] Ayah Siaga + Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang