Maafan katanya

2.8K 388 97
                                    

Untuk siders ditunggu vote dan komen nya, hehe. ♥️♥️♥️♥️♥️












































Mingyu, ayah enam anak ini kini sedang menghela nafas pasrah saat ruang inap Jineul dipenuhi oleh suara-suara berisik yang mungkin bisa menggangu ketenangan tetangga sebelah.

Jineul tengah sibuk menonton dengan volume keras, disampingnya ada Jae yang tengah memohon. Di kursi ada Mina, YoungK, dan  Wonpil sedang bermain dengan Eunsang. Sedangkan sisanya tengah ribut bermain game.

Setelah tau dimana Jineul dirawat, (Mingyu terpaksa memberi tau Mina dikarenakan ia diancam tidak diberi 'jatah' selamanya) Mina dan anak-anak nya yang lain segera menyusul. Tentu saja mereka membolos kerja karena mereka sangat khawatir pada si bungsu.

Saat sampai di rumah sakit, justru Jineul dan Eunsang hilang membuat mereka makin berisik dan rusuh untuk mencari keduanya. Tak tau saja kalau Jineul sedari tadi mangkal mencari cogan di depan ruangan spesialis ibu dan anak.

Dan ketika Jineul ditemukan, berbagai drama terjadi dan membuatnya pusing 7 keliling. Memang yah, enam anaknya itu sepertinya cocok jadi pemain sinetron azab.

"Jineul maafin gue donggggggggg.. yayaya" bujuk Jae pada si bungsu yang kini tengah sibuk menonton di handphonenya.

"Hmmm" jawab Jineul seadanya karena memang perhatian nya penuh pada tontonan yang ia tonton.

"Gue beliin jco deh..-"

Mendengar itu, Jineul mendelik tajam seolah tidak terima. "emangnya aku apaan disogok jco langsung luluh" gerutu nya kesal.

"Yaudah deh, gue beliin jco, chattime, eskrim, coklat, pizza sama Chiki deh..-"

Jineul tampak terdiam, namun dengan segera ia menggeleng. Ia tidak boleh luluh hanya karena makanan menggiurkan yang ditawarkan oleh kakaknya yang pelit nya pake banget itu.

"Selama sebulan?"

"Oke deal..-"

Semua yang mendengar ucapan Jineul sweatdrop. Namanya juga bumil, mood nya naik turun.

"Jae, ayah perlu bicara denganmu" sela Mingyu membuat si sulung menoleh.

"Ayah juga mau?"

"Heh! Ayah kan mau marah kok malah ditawarin sih?"

Dowoon yang masih merasa waras hanya bisa mengusap dada sabar. Mau marah kok bilang-bilang. Tapi ia tidak heran sih melihat Mingyu seperti itu, sudah biasa.

"Kok ayah marah? Jineul aja udah maafin Jae"

"Tapi ayah kan belum! Ayah kan perlu penjelasan"

Jae mengerucutkan bibirnya kesal, "Aku juga perlu penjelasan dari Jimin tapi sampe sekarang belum dikasih. Jadi nanti aja deh"

"Kok gitu! Masalah Jimin kan masalahmu, bukan masalah ayah. Ayah cuman mau penjelasan kenapa kamu jahat sama Jineul?"

"Kan gak sengaja ayahhhh. Maafin:("

"So imut najis" celetuk YoungK dengki saat mata (suci) nya melihat tingkah so imut kakak tertua nya itu. Suci darimana kalau dari dulu selalu nonton video Astaghfirullah setiap malem.

Kalau bukan Jae sedang merasa bersalah, sudah ia cincang adik kurang ajar nya itu. Selalu saja mengibarkan bendera perang dan membuatnya kesal. Dan yang bisa Jae lakukan adalah mengelus dada sabar dan mencatat dalam hati untuk mengirimkan kecoa terbang pada adiknya itu.

"Yaudah deh, nanti aku beliin ayah mobil sebagai penebus rasa bersalah" ucap Jae membujuk ayahnya itu.

Mendengar itu, Dowoon dan Wonpil triggered. Mendadak mereka ingin bermasalah dengan Jae dan membuat Jae merasa bersalah jika sogokan nya mobil. Tumbenan loh seorang Jae, manusia yang penuh perhitungan, mau membelikan mobil sebagai penebus dosa.

[✓] Ayah Siaga + Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang