Jaena

2.6K 327 81
                                    

Jaehyun tidak tau apa yang ia lakukan benar atau tidak, seharusnya ia memikirkan dulu rencana bar-bar Jineul ini matang-matang, bukannya langsung mengiyakan dan menuruti Jineul, ah, mungkin lebih tepatnya menuruti Jaena.

Pria Jung itu mengacak rambutnya frustasi, ia khawatir tentu saja. Pasalnya ia hanya bisa duduk diam di dalam mobil dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya bisa melihat semua yang Jineul lakukan dari dalam.

Ia ingin membantu Jineul dan keluar dari mobil, namun ancaman yang Jaena lontarkan membuatnya tidak bisa berkutik sama sekali.

Apa kalian tau apa yang sedang Jineul lakukan?

Menyerang markas geng motor milik Mark, seorang diri dan tanpa senjata apapun.

Memang yah, bungsu Kim itu sangatlah bar-bar. Entah bawaan hamil atau memang sifat aslinya seperti itu.

Melihat Jineul yang tengah baku hantam dengan kondisi perut besar itu membuat Jaehyun ngeri, takut terjadi apa-apa pada ketiganya.

Entah berapa kali ia berdoa siang ini untuk keselamatan mereka, karena jika Jineul terjadi apa-apa, apapun alasannya pasti ia yang harus bertanggungjawab. Bayangan kemarahan Kim Family sudah terngiang-ngiang dalam pikiran nya sejak tadi.

"Kapan beres nya ini Ya Allah, lihat Jineul kek begitu malah ngeri takutnya perutnya meledak" gumam Jaehyun cemas.

Karena di depan sana, Jineul dengan melawan 4 orang sekaligus, sendirian. Disaat lawan Jineul itu memegang kayu, balok ataupun samurai, si bungsu tampaknya hanya memegang tekad dan niat.

Samar-samar dapat Jaehyun lihat wajah bungsu Kim itu sudah dihiasi oleh memar ungu. Namun rupanya itu tidak menyurutkan semangat Jineul untuk membantai semua orang yang ada disana.

Tendangan dan tinjuan menjadi kegiatan yang terus diulang oleh Jineul untuk melindungi dirinya dari serangan lawan.

Jaehyun melirik ke arah pergelangan tangan nya, dimana ada sebuah jam terlingkar disana. Sudah 15 menit berlalu namun belum ada tanda-tanda Jineul menyudahi pertarungan berbahaya nya.

DOR

Jaehyun menoleh saat suara tembakan terdengar.  mata pria Jung membelalak kaget dan dengan segera ia melepaskan sabuk pengaman nya dan keluar dari mobil untuk menghampiri Jineul di depan sana. Ia harus menghentikan Jineul sebelum bungsu Kim itu membunuh semua orang dan membuat masalah semakin runyam.

"JAENAAAAA. HENTIKAN!!"

DOR DOR DOR

"JAENAAAAAAAA"










....

Siang ini, YoungK, Sungjin, Yuko, Wonpil dan Dowoon tengah berburu makan siang di depan rumah sakit. Tadi pagi mereka nekad pergi tanpa sarapan dan berakhir menjadi kelaparan seperti saat ini. Kebetulan, di depan rumah sakit banyak pedagang kaki lima yang berjualan. Karena di kantin rumah sakit tidak ada sesuatu yang bisa mereka makan karena rasanya yang sedikit hambar itu.

Sebenarnya, YoungK sudah sarapan plus memakan cemilan sih, tapi yang namanya YoungK, itu belumlah cukup untuk mengganjal perut. Dan ternyata pelopor untuk mencari makan siang ini adalah YoungK.

"Bubur nya pake ayam gak?" Tanya Sungjin yang kini tengah mengantri pada seorang pedagang bubur.

Empat orang lainnya yang sedang berjongkok mengangguk serempak. Saking lapar nya, mereka sampai tak mampu untuk berdiri dan malah menyuruh Sungjin untuk mengantri. Padahal Sungjin pun sama lapar dan lemas nya.

[✓] Ayah Siaga + Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang