Eomjigyo~
Bakalan super panjang dan drama banget wkwk. Vote guys jangan lupa 🌚
Jineul langsung turun dari motor Guanlin dan melepaskan helm yang membuat kepalanya berat itu. Ia lantas merapihkan rambutnya dan menyerahkan helm pada Guanlin yang juga sedang sibuk merapihkan rambut.
"Mau ketemu gebetan yah Guan sampe harus rapi gitu?" Tanya Jineul sambil terkekeh geli. Pasalnya Guanlin sampai harus mengeluarkan sisir untuk merapihkan rambutnya yang malahan sudah rapi itu.
"Yakali gebetan gue ada disini, gak lah" bantah Guanlin namun masih tetap menyisir rambutnya.
"Gue kan harus keliatan ganteng setiap saat"
"Heleh" ucap Jineul malas.
"Guan sana pergi beli tiket. Biar gue yang jaga Jineul..!" Perintah Samuel yang tiba-tiba datang sambil mendorong bahu Guanlin.
Guanlin langsung menoleh tidak terima dan menatap Samuel tajam. Masalahnya bukan karena ia di dorong, tapi karena rambut yang sudah ia rapihkan sedemikan rupa menjadi hancur kembali.
"Enak aja Lo ngomong bule wakanda. Kenapa gak Lo aja sana yang beli tiket? Biar Jineul sama gue"
"Heh, ini kan rumah Lo! Lo sebagai tuan rumah harusnya menyambut tamu dengan baik lah." Ucap Samuel sewot.
Kembali, Samuel dan Guanlin terlibat adu mulut, padahal mereka baru saja tiba di kebun binatang bahkan masih di parkiran. Jineul jadi pusing melihatnya. Jineul jadi berpikir, apa Sungjin se pusing ini yah kalau dirinya dan Jae bertengkar?
Tanpa sepengetahuan mereka, Jineul berjalan terlebih dahulu menuju tempat penjualan tiket. Tentunya dengan dompet Guanlin yang tadi sempat dititipkan.
Namun pandangan bungsu Kim itu teralihkan pada seorang anak kecil berambut merah yang menatapnya dalam dan anak itu sedang duduk di depan pos satpam. Anak itu tampak lucu dengan mata polos nya yang mengerjab beberapa kali.
Sayangnya, ia tidak ambil pusing dan lebih memilih untuk membeli tiket untuk 3 orang. Untungnya, antrian tidak terlalu panjang sehingga tidak memakan waktu terlalu banyak.
"GUANNN, SAMMM AYOK MASUK!!" Seru Jineul sambil melambaikan tangannya ke udara.
Guanlin dan Samuel yang mulanya sedang saling sikut langsung menoleh. Mereka langsung menghampiri Jineul dengan langkah tergesa.
"Aku minjem uang kamu buat beli tiket yah Guan, nanti aku ganti" ucap Jineul, lalu ia menyerahkan dompet hitam milik Guanlin itu kembali pada pemiliknya.
"Gapapa gak diganti juga kok, ikhlas gue." Disertai dengan senyuman manis, Guanlin berkata seperti itu. Sayangnya Jineul sudah cinta mati pada Yuko, jadinya ia oleng pada Guanlin semudah itu.
"Makasih loh" celetuk Samuel.
"Heh, kalau buat Lo bayar yah dua kali lipat. Mana sini bayar lo bule kere" paksa Guanlin sambil menarik-narik jaket yang dikenakan oleh Samuel.
"Jangan pilih kasih sama gue dong, Guan"
Lama-lama Jineul melahirkan disini melihat mereka berdua terus bertengkar.
"Ihhh, jangan berantem dulu. Ayok masuk!!" Ucap jineul. Ia menarik tangan keduanya dan menyeret mereka masuk ke dalam.
.
.
.
.Mereka bertiga sudah masuk kedalam. Guanlin mengeluarkan handphonenya untuk mengabadikan momen Jineul yang tampak bahagia itu. Sedangkan Samuel sudah fokus dan terkagum pada binatang-binatang yang ada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Ayah Siaga + Day6
FanficSequel KAKAK part 1. Ketika Jineul hamil dan Yuko sedang dinas, mampukah para Abang menjadi ayah siaga menggantikan Yuko? Ditambah dengan ngidam Jineul yang kayaknya dendam sama mereka? "Bang Jae, contohnya Ayam kayang gimana yah? Aku pingin lihat" ...