Warn! Drama penuh konflik dan menguras icemochi (?)
PRANG
Yuko yang sedang kerepotan membawa laptop dan gelas kopinya langsung terhenti saat tidak sengaja tangannya menyenggol sebuah bingkai foto yang terletak tepat di atas meja kerjanya.
Buru-buru pria Nakamoto itu menyimpan laptop dan gelas nya lalu berjongkok dihadapan bingkai foto yang kacanya sudah pecah berserakan itu.
"Jineul..?" Lirih Yuko saat menyadari jika foto yang terjatuh barusan adalah foto sang istri yang sedang tersenyum manis.
Mendadak perasaan tak enak muncul dalam hatinya dan membuatnya langsung gelisah. Wajah Jineul yang sedang tersenyum manis tiba-tiba terbayang dan terbesit dalam pikirannya. Pertanda apa ini?
"Biasanya di sinetron azab kalau foto jatuh kayak gini pasti terjadi apa-apa. Eh kok jadi ke sinetron sih.."
Ia melirik ke arah jam dinding, masih pukul 8 malam ternyata. Ia lalu meraih ponselnya yang ada di atas meja kerja lalu sedikit menimang keputusan antara harus menghubungi seseorang atau tidak.
"Disini jam 8. Berarti disana jam 1. Harus telpon siapa ya? Pasti udah pada tidur. Ah coba dulu aja siapa tau diangkat..-"
Ia mendial sebuah nomor dengan harapan akan tersambung bahkan di angkat.
"Ayok Sungjin angkatt..-" gumamnya sembari berjalan mondar-mandir dengan raut wajah khawatir.
"Nomor yang anda tuju sedang sibuk. Silahkan coba beberapa saat lagi"
Yuko berdecak kesal saat yang terdengar adalah suara operator wanita. Ia setidaknya harus menelpon orang rumah untuk memastikan jika tidak terjadi sesuatu pada istri kesayangannya. Apa Sungjin sedang tidur atau handphonenya mati yah sampai tidak mengangkat telponnya?
"Nelpon Jae atau key gak mungkin diangkat soalnya mereka kebo. Apa telpon daun atau Wonpil yah?"
"Tapi daun kan suka di silent hp nya..- hmm apalagi Wonpil. Dia kan fakir kuota terus sok ngartis pula..-"
"hmm apa nelpon ayah aja? Tapi apa gak ganggu yah?"
"Tapi kalau ayah lagi tidur gimana? Eh atau lagi begadang yah?"
"Yaudah deh, nelpon ayah aja. Ayah pasti ngerti kalau aku lagi khawatir..-"
Yuko kembali mendial nomor sang ayah mertua dengan harapan akan diangkat. Bibirnya sudah sangat memerah karena sedari tadi ia tidak berhenti mengigit bibir nya itu.
Ia memandang foto Jineul yang ada ditangannya dengan tatapan sendu.
"Kamu baik-baik aja kan? Katakan kalau firasat yang aku rasakan saat ini salah..-"
.
.
.
.
.
TRINGGG!!! TRINGGG!!!!
BAKSUUU!!!
Sebuah handphone berdering dengan kerasnya membuat seseorang yang tengah tertidur lelap menjadi terganggu.
Mina agak mengernyit saat suara nada dering dari handphone Mingyu itu menusuk telinga nya.
"Gyu.. telpon.." gumam nya kesal lalu menutup telinganya dengan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Ayah Siaga + Day6
FanfictionSequel KAKAK part 1. Ketika Jineul hamil dan Yuko sedang dinas, mampukah para Abang menjadi ayah siaga menggantikan Yuko? Ditambah dengan ngidam Jineul yang kayaknya dendam sama mereka? "Bang Jae, contohnya Ayam kayang gimana yah? Aku pingin lihat" ...