Panik

2.8K 345 76
                                    

Hai? Hehe.
Lama tidak berjumpa, kawan:D.






























Dengan langkah pelan, Jineul membawa tubuhnya untuk duduk di salah satu bangku yang ada di taman. Bulir keringat yang turun dari dahinya ia seka dengan sebuah kain yang ia bawa sedari tadi. Wajahnya tampak pucat mungkin karena efek makeup dan kelelahan.

Saat ini, Kim Family tengah melakukan olahraga pagi yaitu senam zumba di taman komplek yang dipimpin oleh si anak tengah, siapa lagi kalau bukan YoungK.

Taman komplek sekarang dipenuhi oleh orang-orang, lebih tepatnya para gadis yang menyempatkan diri untuk berolahraga di pagi hari yang indah ini. Karena kapan lagi kan, YoungK si beruang malas mau keluar dari kandang bahkan memimpin senam.

Kedua mata Jineul berfokus pada seorang anak kecil berambut merah yang dengan lincah mengikuti pergerakan yang YoungK lakukan. Helaan nafas Jineul hembuskan saat melihat anaknya itu bersemangat sekali mengikuti semua gerakan YoungK.

Bukan apa-apa, Jineul itu hanya takut Eunsang kenapa-kenapa. Karena si bocah Cherry itu telah mengikrarkan diri akan menjadikan YoungK sebagai panutan dan membuat dirinya panik seketika. Kalau Sungjin yang dijadikan panutan sih tidak apa-apa,bagus malahan, tapi ini YoungK, si penyebar aliran sesat yang Eunsang jadikan panutan. Aduh, bagaimana nasib si Cherry boy jika ia berada dalam didikan YoungK. Jineul jadi was-was sendiri jadinya.

Dan, seharusnya, Jineul pun masih berdiam diri di rumah sembari mendengarkan musik klasik dan mengetik lanjutan untuk terbitan novel terbaru nya ditemani segelas susu hangat. Tapi itu hanyalah ekspetasi.

Karena, pagi-pagi buta, kakak tengah nya itu sudah rusuh memaksanya untuk olahraga. Katanya, ia harus banyak gerak untuk perkembangan si kembar. Memang sih, Jineul harus banyak bergerak, tapi tidak dengan senam zumba.

Jineul kira, YoungK akan mengajak nya yoga atau hanya lari pagi atau jalan-jalan. Bukan senam zumba yang bahkan gerakannya ada yang meloncat-loncat. Apa YoungK mau Jineul brojol di sini atau bagaimana yah?

Bungsu Kim itu menyentuh perutnya saat merasakan pergerakan dari dalam. Ia terkekeh saat menyadari kedua anaknya di dalam sedang aktif menendang mengikuti irama musik yang kini sedang diputar.

"Kalian mau ikutan senam yah? Aduh tapi bunda capek..-" ucapnya sembari tersenyum.

"Jineul? Gak senam?"

Sapaan yang terdengar membuat atensi Jineul teralihkan. Seseorang duduk disebelahnya sambil memakan sebungkus cilok yang terlihat masih hangat.

"Hoho kok disini?"

"Heem, di komplek heboh banget mau pada senam disini. Yaudah ikut aja" jawabnya seadanya karena di dalam mulutnya masih penuh dengan makanan.

"Lah kamu mah bukan senam, malah wisata kuliner" ucap Jineul saat melihat kedua tangan Seonho yang penuh dengan makanan.

"Hehe lagi istirahat tau, nah kamu sendiri ngapain gak ikutan?"

"Capek ho, baru aja duduk."

"Kkkk"

"Sendirian ho?"

"Nggak, kesini sama ayah sama bang Jinyoung juga. Cuman mereka kan lagi ikut senam"

"Kayaknya, kalau bang key buka kelas senam bakal terus rame yah. Lihat, taman komplek aja sampe penuh banget sama yang mau ikutan senam kkk"

"Bener banget!"

"Makin besar aja perut" celetuknya sambil mengusap perut Jineul lembut.

"Yaiyalah kkk,"

"Masih suka ngidam?"

[✓] Ayah Siaga + Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang