Part 11

26 6 1
                                    

Acara dirumah Dev akhirnya selesai, Ralia izin pamit kepada kedua orang tua Dev. "Gue anter lo pulang yah." Kata Dev. "Harus dong, masa gue pulang jalan kaki!" Ujar Ralia. "Eh, nggak jadi deh, lo jalan kaki aja!" Mendengar ucapan Dev Ralia langsung cemberut.

"Biar gue aja yang anter lo pulang." Ujar Arka yang tiba-tiba masuk dalam pembicaraan Dev dan Ralia.

"Yaudah yuk!" Kata Ralia sambil menarik tangan Arka untuk keluar dari rumah Dev. Dev langsung menarik tangan Ralia, "Lo pulang sama gue!" Tegas Dev. "Lo bilang tadi gak mau nganterkan, jadi gue pulangnya sama Arka aja!" Ujar Ralia.

"Yah Lia, jan marah dong tadi kan gue cuma becanda." Ujar Dev. "Ralia mau pulang bareng gue, jadi lo nggak usah banyak bacot." Ujar Arka. Dev celingak-celinguk melihat ortunya, dan mengalihkan pandangannya ke Arka. "Dah aman, gue sikat lo Nak baru!!" Batin Dev.

"Gue pacarnya dan berhak nganter dia pulang, sedangkan lo punya hak apa? Hah?!" Ujar Dev sinis dengan tatapan tajam, Ralia melepaskan tangan Arka lalu mendongak menatap Arka, "Gue pulang bareng Dev aja yah ka, makasih atas tawarannya." Ujar Ralia lembut dengan senyuman manis yang terukir diwajahnya, "Iya, lo hati-hati yah jangan sampe kejadian tadi di luar keulang!" Ujar Arka lalu tersenyum sambil mengelus-elus kepala Ralia. "Dia kenapa jadi gini sih?" Batin Ralia, Dev menarik tangan Ralia hingga Ralia sekarang berpindah ke samping Dev, "Modus lo yah pegang-pegang cewek gue!" Ujar Dev. Arka menaikkan satu alisnya "Pacar, gue nggak percaya!" Ujar Arka sambil melirik ke arah Ralia seolah menginginkan jawaban yang sebenarnya atas apa yang diakui oleh Dev, Ralia yang menyadari diliat oleh Arka langsung memalingkan wajahnya kepada Dev, "Dev ayuk!" Rengek Ralia sambil menarik jas bagian bawah Dev. "Bentar Ralia!" Ujar Dev lalu menggenggam tangan Ralia yang tadi menarik-narik jasnya. "Kalau lo gak percaya gue nggak peduli!" Ujar Dev lalu menarik Ralia keluar, baru beberapa langkah kakinya berjalan, Dev langsung berhenti dan berbalik dan mendekati Arka, "Satu lagi, jangan pernah berfikir untuk deket-deket sama Lia, atau lo bakal berhadapan sama gue!" Ujar Dev dan langsung pergi membawa Ralia.

Dev mengantar Ralia pulang, selama perjalanan Dev menampakkan muka datar, sedatar tripleks. Hingga sampailah mereka didepan rumah Ralia. "Dev, kitakan cuma ngaku pacaran depan orang tua lo, dan itu juga boongan, gue kan cuma mau bantu lo tapi kok lo ngaku sama Arka kalau kita pacaran?!" Ujar Ralia, Dev langsung menatap kedua manik mata Ralia. "Kalau gitu lo mau nggak jadi pacar gue?" Ujar Dev. "Hah?! Gue nggak salah denger nih?" Ujar Ralia kaget

"Ck, udah sono. Keluar, gue mau cepet-cepet pulang ngantuk gue!!" Ujar Dev. "Ok." Kata Ralia lalu keluar dari mobil Dev.

"Hati-hati jan ngebut-ngebut yah!" Ujar Ralia sambil mengintip dari luar jendela mobil Dev.

Dev tidak menjawab Ralia dan memilih menjalankan mobilnya dengan secepat kilat. "Dia tadi beneran nembak gue atau cuma becanda sih?" Gumam Ralia sambil melihat kearah mobil Dev yang perlahan mulai tak terlihat dan akhirnya benar-benar hilang bersama angin malam.

Ralia masuk ke dalam rumahnya, "BAAAANG LIAA PUULAAANG!!" Terak Ralia ketika telah memasuki pintu rumah. Nampak kakaknya yang masih setia duduk disofa sambil sesugukan di depan layar TV. "Lo kenapa bang, abis patah hati?" Tanya Ralia dan ikut duduk dengan kakaknya. "Bukan, itu tuh gue lagi liat drakor, si cewek ditembak sama cowok tapi ternyata tuh cewek suka sama cowok lain, kan nyeseeek!!!!" Ujar Kevin diiringi tangis. "Yeee, dasar lebay. Mending liat badminton bang lebih seruuu, apalagi kalau yang tanding sih Kevin Sanjaya my bebep emeeeyss!!" Ujar Ralia sambil membayangkan wajah idolanya tersebut. Eh, Kevin Sanjaya punya gue tahu!!!!!!!!—Author.

"Yaah sebelas duabelas sama muka gue. Nama gue aja samaan!!" Ujar Kevin, "Kalau mau ngimpi gak usah ketinggian bang. Emmm bang, malming nyok!" Ujar Ralia.

"Malming-malming gak liat ini udah jam berapa, mending lo tidur sono lain kali aja kita jalan-jalannya." Ujar Kevin. "Lain kalinya kapan tuh? Nunggu upin-ipin jadi akik-akik? Lo mah gak pernah nepatin janji bang!!" Ujar Ralia. "Tunggu gue dapet gaji dari papa yah, nanti kita jalan-jalan berdua kek orang lagi bulan madu." Ujar Kevin. "Gak jadi gak jadi gak jadiii, gue nggak mau jalan sama orang yang pikirannya tuh naujubillah!" Ujar Ralia sambil bergedik ngeri membayangkan jika ia jalan bersama kakaknya entah apa yang akan terjadi.

"Yaudah sono tidur!" Ujar Kevin, "Iya." Setelah mengiyakan kakaknya, Ralia berjalan menaik-ki satu demi satu anak tangga lalu masuk ke kamarnya. Ralia merebahkan tubuhnya di kasur, lalu pandangannya melihat ke langit-langit kamarnya. "Kok akhir-akhir ini sikap Arka berubah yah? Kayak perhatian gitu sama gue. Dev juga sama, apa mereka suka sama gue?" Batin Ralia, Tiba-tiba Ralia bangun dari baringnya lalu memukul kepalanya, "Jangan pikir macem-macem, gue ini gak boleh terlalu percaya diri. Yang ada sakit kayak yang dulu-dulu." Ujar Ralia lalu berjalan mengambil handuk dan baju piyamanya, lalu berjalan masuk ke kamar mandi. Setelah 15 menit Ralia keluar dari kamar mandi, lengkap dengan baju piyama yang sudah ia kenakan. Ralia membaringkan tubuhnya dikasur lalu menutupnya dengan selimut, Ralia menutup matanya dan akhirnya ia terbawa ke alam mimpi.

-oOo-

Dev beberapa kali memukul stir mobilnya, perasaan yang ia tahan sedari dulu kini sudah menjadi-jadi. Yah, Dev sedari dulu sudah mencintai Ralia bahkan sejak pandangan pertama. Tapi perasaan itu ditutupi dengan alasan persahabatan, Dev sudah beberapa kali memberi kode keras pada Ralia, tapi Ralia hanya menganggapnya lelucon. Dan pada saat Ralia dan Dito memutuskan untuk berpacaran disitulah hati Dev terluka, dimana ia harus menahan dan membiarkan orang yang ia cintai berada dipelukan orang lain, rasa yang dirasakan Dev berakhir ketika Ralia putus dengan Dito, setidaknya ada harapan untuknya. Tapi disaat ia mencoba menggali harapan tersebut ternyata ada satu batu penghalang yang harus ia lalui lagi, siapa lagi kalau bukan Arka Arnanda cowok yang akhir-akhir ini mencoba mendekati Ralia walau tidak secara terang-terangan.

"Gue nggak bakal nyerah Lia, gak akan!!" Ujar Dev.

_____________________________________________________________________

Hay Guys

Pendek banget yah? Iyayah pendek banget. Soalnya otak Author lagi gak 4G😆

Di Vote yah sama comment juga, masa gak ada yang mau ngomentarin cerita ini sih😔

Yaudah sekian dari Author, makasih😊

SweetGreetingsFromAuthor
❤❤❤

You Or YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang