Part 16

37 4 4
                                    

Votenyaaaaah!!!









































Setelah beberapa menit Ralia memutuskan untuk keluar dari cafe, tak lupa ia membayar pesanannya sekaligus pesanan Ana. Setelah keluar dari cafe Ralia berniat untuk berjalan-jalan sebentar ke taman dekat cafe "Mungkin ke taman malam gini seru kali yah." Batin Ralia. Ralia merogoh hpnya yang berada di tas, niatnya ingin memberi tahu Kevin bahwa dia mungkin akan pulang malam, tapi tiba-tiba hp Ralia mati membuat niatnya tertunda. "Ok, cuma sebentar doang, kak Kevin nggak bakal khawatir kok!" Yakin Ralia pada dirinya sendiri.

"Ralia!!" Teriak seseorang dibelakang Ralia, Ralia langsung berbalik melihat ke belakang dan nampak Arka yang sedang berlari ke arahnya, "Eh, Arka." Ucap Ralia saat Arka telah ada di depannya sambil mengulas senyum manis. "Mau kemana?" Tanya Arka, "Mau ke taman, kalau kamu?" Tanya Ralia, "Cuma cari angin." Jawab Arka.

"Ooh, rumah kamu deket sini?" Tanya Ralia, "Iya. Em...udah main aku-kamu nih??" Kata Arka tak lupa dengan senyum yang semakin mengembang. "Hehehe, jadi mau lo-gue yah??" Ujar Ralia cengingiran. "Terserah deh, tadi mau ke taman'kan. " Ujar Arka setelah itu mengaitkan jari-jari tangannya dengan Ralia, Ralia kaget dengan ulah Arka yang tiba-tiba menggenggam tangannya. "Eh, iya." Jawab Ralia sedikit gugup.

"Yaudah bareng." Ujar Arka lalu menarik Ralia berjalan bersamanya dengan tangan yang saling menggenggam.

Setelah sampai di taman yang hanya berjarak beberapa meter dari cafe, Ralia dan Arka duduk di kursi taman. Tampak tenang dan damai, suasana yang tengah mereka rasakan, di taman hanya ada mereka berdua. Tapi tidak terkesan mengerikan melainkan romantis karena terdapat lampu warna-warni yang tergantung di ranting-ranting pohon juga pemandangan langit malam yang sangat indah. Arka melihat Ralia dengan tatapan terpukau. "Lia, andai kamu tahu perasaan aku!! Apa kamu akan membalasnya atau malah sebaliknya?" Batin Arka.

Ralia tiba-tiba melihat ke arah Arka, "Kamu tahu Ka, saat aku lihat kamu, aku teringat seseorang." Ujar Arka. "Seseorang?" Tanya Arka sambil menaikkan satu alisnya. "Iya, kayak seseorang yang udah lama aku kenal, tapi cuma sekedar bayang-bayangnya yang muter di kepala aku." Ujar Ralia. "Mungkin aku berperan sebagai suami kamu di kehidupan yang dulu!!" Ujar Arka dengan alis yang naik turun.

"Ih, ngaco! Mana ada kehidupan dulu, orang itu cuma bisa hidup sekali!!" Ujar Ralia lalu mengalihkan pandangannya dari wajah Arka. "Bisa jadi'kan..." Ujar Arka yang pandangannya tidak luput dari wajah Ralia, "Terserah.." Kata Ralia membalas komentar Arka. Angin malam menerpah wajah Ralia membuatnya menutup mata dan tanpa sadar senyumnya mengembang. "Lia!" Kata Arka.

Degh!

Ralia menoleh ke arah Arka dan terkejut dengan jarak wajahnya yang sangat dekat dengan wajah Arka. Tangan Arka menepis anak rambut Ralia yang menutupi wajah Ralia. "Pulang yuk udah malam!!" Kata Arka. Ralia menelan salivanya dengan susah payah, lalu mengangguk.

"Gue anter, tapi ke rumah gue dulu, gue mau ambil motor." Ujar Arka yang sedikit menjauhkan wajahnya dari wajah Ralia, membuat Ralia bernapas lega. "Nggak usah, gue nggak mau ngerepotin." Ujar Ralia, Yah gue-lo lagii😩, ada yang nyadar??"-Author.

You Or YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang