8

1.6K 113 14
                                    

Cowok beriris karamel itu celingukan sendiri didepan kelas, lalu duduk di kursi panjang yang ada di depan kelasnya. Key seperti sedang mengawasi orang lain dari kejauhan. Tatapannya berubah serius dengan bibir bawah yang terus ia gigit dengan gemas, kakinya tidak mau diam dan terus menghentak lantai lapangan yang gersang itu. Seorang gadis yang baru keluar kelas mendekat dan duduk disampingnya diam-diam.

"Liatin apa sih?" Tanyanya sambil ikut mencari sebuah objek yang diperkiraan menjadi target kembarannya itu. Kay lalu menemukan seorang cewek berambut panjang dengan cowok yang sedang mengobrol diujung lapangan yang berada di sebrang, didepan ruang waka, "Oh.. Itu. Hahaha."

Key mendelik, ia menutup mulut Kay agar berhenti tertawa. Ini lagi serius, nasib Key kedepannya sedang di pertaruhkan, "bukannya bantu cari tau siapa cowoknya, ini malah ketawa."

"Dih," Kay melepas tangan Key, "aku udah tau, kali!"

"Siapa?"

"Tanya sama Aluna langsung, lah."

Key melingkarkan lengannya dan mengapit leher kembarannya itu dengan kuat. Kay memukuli lengan Key dengan kepayahan, gadis itu kehabisan napas karena dijepit antara lengan Key yang berotot akibat selalu work-out hampir setiap hari.

"Lepas! Gak bisa napas Elden ih!"

"Bilang dulu siapa?"

Kay tidak mau kalah, tangannya menggapai-gapai kepala Key lalu menarik rambutnya kebalakang sampai Key meringis.

"Lepas!"

"Bilang dulu!" Key kekeuh dan merasakan jambakan di rambutnya semakin kuat, "aduh! Iya! Iya! Aku lepas!"

Key melepas kunciannya dan Kay juga melepaskan jari-jarinya dari rambut Key. Pertarungan seperti ini selalu terjadi antara saudara, jadi tidak usah khawatir, mereka masih saling menyayangi.

"Itu Kak Mino, yang kata aku deket sama Aluna." Jelas Kay setengah kesal, seragamnya jadi berantakan gara-gara Key, "makanya, punya target tuh dipepet, ini malah diajak gelut tiap kali ketemu."

Key mendecih, bukan salahnya ia selalu adu mulut dengan Aluna. Key pikir itu takdir mereka, karena setiap bertemu pasti akan berujung dengan pertengkaran diantara keduanya. Sudut matanya kembali menoleh ke sebrang lapangan, Aluna masih disana dengan cowok bernama Mino itu, seolah dunia hanya milik mereka berdua. Sial. Harusnya Key mendengarkan perkataan Kay lebih awal.

"Dia anak ekskul seni. Itu loh, yang paling banyak nyumbang lukisan buat di tampilin di pameran sekolah."

Lampu terang menyala di kepala Key, kini ia ingat cowok bernama Mino itu. Tapi Key baru kali ini melihat wajahnya. Harusnya Key lebih gencar mengenali satu-persatu murid di Garuda.

"Oh dia. Baru liat mukanya." Sahut Key sambil menjebe, "terus apalagi?"

"Apanya yang apalagi?"

"Infonya Kaylaaa." Cowok itu menekan kedua sisi wajah Kay dengan tangannya dengan gemas, "ayo cepet bilang kembaranku sayang. Nanti di beliin Season Greeting-nya siapa itu, BTS."

Mata Kay langsung melebar, "mereka udah temenan semenjak SMP. Jadi ya, gak heran kalo deket. Kak Mino juga pernah nembak Aluna beberapa kali, cuman kata Aluna nembaknya gak langsung gitu, bikin Aluna bingung dia serius atau enggak. Habis, udah temenan lama juga, jadinya, udah sering bercanda kaya gitu."

BROTHERS : The Twin [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang