15

1K 70 2
                                    

"Kayla! Lo masih marah sama gue?"

"Gue harus gimana, dong, biar lo gak marah?"

"Joged lagi kaya waktu di halte?"

"Apa aja, deh."

"Ya? Asal lo gak marah. Kayla!"

Cowok jangkung itu terus mengikuti Kay sambil memberikan pertanyaan beruntun. Kemarin, Kay sama sekali tidak dapat ditanya, sama seperti hari ini. Dia mengabaikan Ian seolah Ian adalah makhluk tak kasat mata baginya. Saat mereka duduk bersebelahan pun, Kay hanya menandai bagian yang dia kerjakan tanpa berkata apapun.

"Kayl–"

"Eit," Cowok beriris karamel itu menepis tangan Ian cepat. Key memberikan senyum mengejek, terlihat sangat menyebalkan dimata Ian. "Kasian deh, lo, di jauhin Kay."

Ian mendorong Key untuk menjauh dan mengejar gadis itu pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ian mendorong Key untuk menjauh dan mengejar gadis itu pergi. Key yang sudah mendapat keseimbangan kembali langsung mengejar Ian dan menahannya lagi. "Gila, lo gak ngerti apa gimana, sih?"

"Bukan urusan lo."

"Urusan gue, dong! Sini, lo sama gue aja." Tangan Key melingkar di leher Ian dengan sedikit kepayahan karena Ian lebih tinggi darinya. Sial, harusnya Key memakai sepatunya yang memiliki dampalan lebih tinggi.

Ian masih menoleh kebelakang memperhatikan Kay yang sama sekali tidak berbalik dan terus berjalan menyusur koridor yang hari ini sedikit lebih sepi karena hampir semua orang berada di kantin atau di kelas. Mata coklatnya beralih pada cowok disampingnya, lalu melirik ke tangan yang bertengger dibahunya. Ian melepas tangan Key itu dan berjalan sendirian.

"Lo kalo mau deketin kembaran gue, minimal deketin dulu kembarannya."

Ian berhenti melangkah, lalu menoleh kebelakang. Dilihatnya Key tersenyum penuh kemenangan, dia mendekat dan hendak berbicara lagi. "Jadi bener, ya, lo suk–"

"Gue gak punya urusan sama lo." Kata Ian menyelak, dengan dingin, "jangan so akrab juga."

"Siapa juga yang mau akrab sama lo!" Jawab Key tidak terima seolah dia yang PDKT–in Ian duluan. Ogah banget. "Cuma kasih tau aja, lagian, lo, nempelin terus kembaran gue. Gimana gue bisa diem?!"

 Gimana gue bisa diem?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BROTHERS : The Twin [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang