apa jadinya jika seorang anak yang baru beranjak dewasa menginginkan sebuah hal kecil, tapi berarti besar baginya...
memberanikan diri menetap di negara orang, tanpa seorangpun kenalan.....
Tapi waktu mau keluar, gue malah nabrak dada orang.
Gue auto minta maap dong tanpa liat wajahnya, dan berniat langsung pergi. Tapi tangan gue di tahan sama dia, dan ngebuat mata kita saling bertemu, dan gue kaget dalam diam. Dia ganteng banget sumpah. Untuk pertama kalinya gue jatuh cinta pada pandangan pertama, hanya dalam 3 detik pertama.
Tapi gue ngerasa tau sama nih muka.
Setelah mikir sebentar, akhirnya gue inget dia siapa,
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dia adalah orang yang Cuma gue liatin dari jauh di tempat fitting baju sekolah. Iya. Saat itu gue ngeliat dia karna memang ganteng, dari jauh memang udah ganteng. Tapi setelah sedekat ini, ternyata dia memang benar-benar ganteng.
Gue bengong.
"hei." – panggil dia, gue denger, tapi ga bisa bales.
"heei.." – sekarang dia udah lambai tangan di depan muka gue, yang ngebuat gue sedikit tersentak.
"a..ah, iya?"
"lo ga apa-apa?" – tanya dia.
"iya, gue ga apa-apa kok, kan tadi Cuma nabrak sedikit."
"siapa tau ada yang sakit."
"gak kok, tenang aja. Gue duluan yah." – gue udah mau balik badan, ga tahan gue liat muka dia terus.
"eh, tunggu dulu." – dia nahan gue lagi gengs!! Gue langsung berbalik dong.
"nama lo siapa?" – tanya dia ke gue.
"g..gue Somi. Jeon Somi"
"gue Lai Guanlin."
Setelah itu, kita balik dari toilet dengan jalan beriringan, sambil jalan kita ngobrol,
"lo dari kelas mana?" – tanya Guanlin.
" gue dari kelas matematika 1-3. Lo?"
"sosiologi 1-3. Kok gue ga pernah liat lo yah?"
"iya, gue juga ga pernah liat lo sebelumnya Guanlin."
"panggil aja Guan, ga usah lengkap banget."
"iya Guan."
"meja lo di mana?"
"di arah sini" – gue nunjukin arah kiri.
"gue di arah sini, kita pisah di sini deh." – Guan nunjukin arah di depannya.
