01

129 5 0
                                    

Hari ini, Jeon Somi sedang menelusuri bandara seorang diri. Iya, gue akan berangkat ke Korea dalam 45 menit lagi. Dan seketika mereka ulang kejadian di kepala gue tentang apa yang udah  terjadi pada 8 bulan yang lalu . . . 

-flashback-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-flashback-

Setelah permintaan gue itu gue sampein. Ga satupun dari mereka yang kembali membahas masalah itu, baik papa, mama, apalagi kakak. Gue pikir mereka ga nanggepin permintaan gue yang agak nekat itu. Sampai akhirnya seminggu kemudian, mereka nyuruh buat kumpul santai di ruang keluarga karna inign membahas suatu hal.

"Somi, ayo sini dulu. Ada yang mau papa sampein." – ujar papa sambil pegang remot di ruang keluarga.

Gue puun berjalan ke ruang itu, dan duduk nyender.

"kenapa pa? Ada apa?"—tanya gue.

"kita mau ngebahas hal kamu mau seminggu yang lalu sebagai hadiah uang tahun kamu." – kali ini mama yang ngomong.

"oh, ga usah di bahas lagi ma, pa, gak papa kok ga di izinin, Somi juga ngerti perasaan mama sama papa ngelepas anak perempuan satu-satunya ke tempat asing, bukan lagi kota, tapi sampe beda negara, beda benua pula." -- gue. Jujur aja, gue juga ga terlalu ngarep untuk dikabulin permaintaan itu, kalo di izini yah bagus, kalo gak juga ga apa-apa.

"mmmmm..... kamu bener-bener niat banget yah pengen tinggal di Korea?" --- mama

"iya sih."

"kalo liburan aja, mau gak?" – kakak gue.

"iya deh ga papa."

"gini Som, papa mama sama kakak udah rundingan, tentang kebiasaan kamu ,tingkah laku kamu, pengeluran belanja kamu, genit atau enggak, dan kami rasa semua itu ga masalah deh." – papa

" ya kan Somi emang bukan anak yang gak baik papaahh..."

"nah, karena itu, kami mau mempertanyakan ini sama kamu." – mama

"iya, apa ma?"

"kamu berani tinggal sendiri tanpa mama, papa atau pun kakak?"

"berani dong. Emanya Somi pernah takut yah."

" kalo kamu kami izinin ke sana, apa kamu bisa jaga diri?" – papa

"ya bisa dong, kan Somi juga udah Taekwondo sabuk hitam pa."

"kamu bisa ngatur keuangan?" – tanya mama khawatir.

"mmmmm, Somi rasa, bisa deh ngontrol pengeluaran, Somi juga jarang belanja, Somi ga pernah belanja kalo bukan mama yang belanjain. Jadi Somi pikir keungan bisa dipercayain kok ke Somi."

"kalo kamu tinggal sendirian, kamu makan nya pakai apa? Ramen sama telor terus??" – kali ini kakak gue yang tanya.

"ya gak lah. Bisa-bisa usus buntu gue. Kan bisa delivery, nasi juga bisa masak sendiri, dan aku juga bisa masak beberapa masakan. Itu mah gampang lah."

A Little Dream - Jeon SomiWhere stories live. Discover now