Part 17

329 16 0
                                    

Vote dulu sebelum baca 🙏



Happy reading😊




"AGELSHA" panggil seseorang saat Agelsha melewati parkiran 1 untuk berjalan ke koridor utama sekolah

Agelsha menoleh dan mendapati seorang pemuda yang berlari kearahnya, berwajah kebulean dengan rambut klimis coklat
"Cakra"gumamnya

(Masih ingat cakra? Di part 5 awal MOPD, mereka satu kelompok)

"Haii" sapa Cakra

Agelsha tersenyum manis "haii"

Agelsha melirik badge kelas yang tertera diseragam Cakra 'X'

"Lo masih kelas sepuluh?" Agelsha mengerutkan keningnya

Cakra mengangguk "Yoi"

Agelsha langsung menjitak kepala Cakra "Lo seharusnya manggil gue kakak" sewot Agelsha

Cakra mengaduh padahal jitakan Agelsha tidak sakit sama sekali "Gue tau kita seumuran" ketus Cakra

Agelsha terkekeh pelan, dia tau jika dirinya dan Cakra seumuran karena saat masih junior high school Agelsha mengikuti kelas akselerasi. Dia hanya mengetes Cakra apa dia membaca biodatanya dirinya saat MOPD apa tidak.

"Cika mana?"

Cakra mengedikan bahunya "udah duluan dia"

Agelsha mengerutkan keningnya "gue baru liat lo lagi semenjak MOPD"

Cakra menatap Agelsha sinis "Gue selalu liat lo dikoridor,dikantin, terus sama dilapangan yang lo maen basket"

Agelsha terkekeh melihat Cakra yang menatapnya sinis, Cakra bisa dikategorikan tampan wajahnya kebulean dan hidung seperti perosotan, tetapi cap playboy sudah terpasang jelas dijidatnya "ngefans banget lo sama gue"

"Sialan" umpat Cakra,

Agelsha semakin terkekeh dan mengundang banyak orang yang memperhatikannya, walaupun Agelsha terkekeh tidak keras tetapi mereka terlanjur kepo karena Agelsha adalah orang yang digosipkan dekat dengan Arga dan Dito (Dasar para rakyat kepo) 'kenapa Agelsha tertawa dengan Cakra si playboy junior' pikir mereka

"Udah up, gue mau ke kelas soalnya gue masih sayang nyawa" kata Cakra seraya dagunya menunjuk kearah parkiran motor
"Lo punya pacar kelewat serem"tambahnya dan berjalan meninggalkan Agelsha
"Bye, jangan lupa PJ" teriak Cakra saat sudah hampir jauh dari Agelsha,yang mengundang perhatian dari murid disana

Agelsha mendelik tidak suka lalu dia melihat kearah parkiran motor yang ditunjukan Cakra tadi, disana ada Arga yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Agelsha gugup saat dipandang seperti itu ingin sekali dia pergi dari sana tetapi kenapa kakinya menempel seperti ini susah digerakan. Agelsha semakin gugup saat Arga berjalan kearahnya.

"Pagi" sapa Arga datar

Agelsha mendengus "pagi"

Arga tersenyum tipis mendengar jawaban ketus dari Agelsha

"Lo kenapa liatin Cakra kaya gitu sih" ketus Agelsha

Arga mengedikan bahunya "Gue gak liatin dia"

"Ih tapi dia jadi pergikan" Agelsha mengerucutkan bibirnya marah menurutnya, tetapi menurut Arga itu lucu

Arga meraih tangan Agelsha dan membawanya pergi dari sana "bentar lagi masuk" kata Arga datar

Agelsha melihat tangannya yang digenggam Arga, wajahnya tiba-tiba panas, entah kenapa denganya.
"Gak harus pegangan juga,kita gak akan nyebrang ini"katanya

ARGA'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang