Allysa Humairah [ EDITING ]

PART 22

     

" kau buat apa dekat rumah aku ni , Khai ? " soalku menyampah . Tanganya masih lagi mengusik rambutku . Kang ada yang kena sepak terajang karang .

Dahlah harini semua sedara-mara datang dan tidur disini . Walaupun Aku hanya duduk dalam bilik , kecohan di dalam rumah agam ini membingitkan dan Aku sudah dapat meneka siapa yang hadir .

Biasalah kalau makcik-pakcik bersatu , kecoh jadinya . Semua nak dibual , amaklumlah lama tak jumpa .

" Abang kau yang ajak Aku tidur sini . Aku kan bestfriend dia .. Kenapa ? Kau tak suka ?  " meluat pula Aku mendengar jawapan Khai . Macam mana lah abangnya itu boleh jadikan mamat miang ni bestfriend ? Gila rasanya Along tu . Dah macam tak ada orang lain dia nak jadikan bestfriend , cemuhku dalam hati .

" Suka sangat Abang Khai ku ... " tuturku menyampah dengan sengihan dibibir . Mataku dijulingkan ke atas . Rasa nak muntah panggil Abang Khai . Euw .

Tersenyum riang Khai mendengar Allysa memanggilnya Abang .

Lagi suka Khairul mengentel rambut Allysa . Lagi Allysa menepis , lagi suka dia . Lama kelama Allysa hanya membiarkan saja . Jangan melebih sudahlah mamat miang ni . Memang Aku karate dia .

" Kenapa Aku tak nampak kau malam tadi ? Kau dekat mana ? " soalku . Takkanlah pukul 2 pagi baru sampai rumah aku kot .

" Aku keluar pergi uruskan khemah Along kau . Sebab tu kau tak nampak aku " jawabnya . Tanganya ditongkatkan pada dagu . Matanya memandangku .

" Kenapa ? Kau rindu Aku ? " duga Khairul . Aku membuat wajah meluat . Merepek apa Aku rindu dia ?! Baik aku rindu Danny .. eh ? Haha .

" Aku rindu Kau ? Lambat lagi lah Khai " tuturku selamba . Wajah Khai menjadi merah . Kau fikir Aku tak dengar ke Allysa yang kau cakap kau rindu Danny tadi ?!

Melihat wajah Khai berubah . Terasa serba salah serbu dalam diriku . Kenapa aku jadi orang cepat kasihan dekat orang ni ?

" Khai .. "

" Aku tak bermaksud benci pada kau .. Aku cum—"

" cuma anggap Aku abang ? " potongnya membuat Aku terdiam . Kenapa dia Marah sangat ?

" Bukan macam tu .. Kau ka—-"

" kawan kau ? " lagi sekali dia memotong kataku . Aku terdiam . Matanya yang mencerlungku itu membuatku seram sejuk .

Aku mati kata . Lidahku kelu . Melihat pandangan Khai membuatku takut . Pandangan itu pandangan harimau menjumpa makanannya . Seram.