My Beautiful Cover Book by @theleoo__
Wattys 2019 || IN EDITING ?
1st story wattpad from EcaAleesha
Megat Danny Shahim X Nur Allysa Humairah
Cinta remaja ini mengisahkan tentang seorang gadis yang dahulunya pernah dilukai , Dan seorang lelaki yang...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Kau okay ? " soal Harith . Along dan Abang Khai disisinya turut memandangku . Tanpa dipelawa , kerusi di hadapan balkoniku ditarik lalu mereka melabuhkan punggungnya .
Aku memandang mereka tiada perasaan . Mereka pula memandangku dengan kerisauan . Abang Khai memandang kan tangannya , jam menunjukkan pukul 2 pagi .
Dari tadi mereka bertiga risau pasal Allysa . Selepas sahaja Danny pergi meninggalkan Allysa dibawah , gadis itu terus naik ke bilik . Entah apa yang dia buat sampaikan biliknya bersepah dengan makanan .
" Kenapa tak tidur lagi Lysa ? Dah malam sangat ni . Nanti mata tu hitam , baru lah nak mengadu dekat Abang Khai yang hensem ni " tutur Abang Khai . Cuba membuat Aku tertawa , tapi hampa . Aku tidak tertawa . Cuma senyuman hambar kelihatan .
Dia mengeluh . Dia sendiri buntu macam mana mahu buat gadis dihadapannya ini tertawa kembali . Wajahnya yang pucat itu membuatkan semua penghuni risau .
" Kau marahkan Aku ke ? Sorry ni semua salah aku " tutur Harith . Wajahnya ku pandang .
" bukan salah kau . Benda nak jadi " tuturku redha . Dia tidak menyalahkan Harith mahupun Danny . Cuma dia hanya terkilan , kenapa danny tidak mahu mendengar penjelasannya . Adakah lelaki itu hilang kepercayaan padanya ?
Kini Harith pula mengeluh . Allysa masih tidak berperasaan . Wajahnya yang lain itu membuatkan aku seram . Dia tidak senyum , tidak tertawa . Cuma melihat tanpa riaksi .
" Tak cuba call dia ? Messege ? WhatsApp ? " soal Along . Sungguh dengar berita adiknya berkurung di dalam bilik boleh buat dia takut . Takut kehilangan Adik tersayang .
" Berpuluh kali Lysa telefon Along . Semua tak dapat . Messege pun tak sampai . WhatsApp's ? satu tick je Along . Tak tahu lah macam mana "
Aku menekup wajahku . Perlahan-lahan air mataku mengalir . Biarlah orang nak cakap dia cengeng ke apa , janji dia dapat luahkan perasaan sakitnya dengan air mata .
Bahu terhinjut-hinjut itu kami bertiga pandang . Masing-masing memandang sesama sendiri . Satu keluhan serentak kedengaran .
" Lysa ... " panggil Along . Melihat air mata adiknya mengalir di pipi itu membuatkan dia rasa serba salah . Kalaulah dia tak suruh Danny turun waktu itu , mesti benda ni tak jadi .
" Don't cry again and again ... "
" Nanti kita pergi shopping nak ? "
Semuanya diam . Harap-harap dengan cara ini berjalan . Tiba-tiba mereka lihat bahu yang terhinjut itu sudah reda . Aku mengelap air mataku hingga kering . Wajah mereka yang merenungku itu kupandang .