PART 29

1.6K 57 4
                                    

" Kau okay ? " soal Harith

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


" Kau okay ? " soal Harith . Along dan Abang Khai disisinya turut memandangku . Tanpa dipelawa , kerusi di hadapan balkoniku ditarik lalu mereka melabuhkan punggungnya .

Aku memandang mereka tiada perasaan . Mereka pula memandangku dengan kerisauan . Abang Khai memandang kan tangannya , jam menunjukkan pukul 2 pagi .

Dari tadi mereka bertiga risau pasal Allysa . Selepas sahaja Danny pergi meninggalkan Allysa dibawah , gadis itu terus naik ke bilik . Entah apa yang dia buat sampaikan biliknya bersepah dengan makanan .

" Kenapa tak tidur lagi Lysa ? Dah malam sangat ni . Nanti mata tu hitam , baru lah nak mengadu dekat Abang Khai yang hensem ni " tutur Abang Khai . Cuba membuat Aku tertawa , tapi hampa . Aku tidak tertawa . Cuma senyuman hambar kelihatan .

Dia mengeluh . Dia sendiri buntu macam mana mahu buat gadis dihadapannya ini tertawa kembali . Wajahnya yang pucat itu membuatkan semua penghuni risau .

" Kau marahkan Aku ke ? Sorry ni semua salah aku " tutur Harith . Wajahnya ku pandang .

" bukan salah kau . Benda nak jadi " tuturku redha . Dia tidak menyalahkan Harith mahupun Danny . Cuma dia hanya terkilan , kenapa danny tidak mahu mendengar penjelasannya . Adakah lelaki itu hilang kepercayaan padanya ?

Kini Harith pula mengeluh . Allysa masih tidak berperasaan . Wajahnya yang lain itu membuatkan aku seram . Dia tidak senyum , tidak tertawa . Cuma melihat tanpa riaksi .

" Tak cuba call dia ? Messege ? WhatsApp ? " soal Along . Sungguh dengar berita adiknya berkurung di dalam bilik boleh buat dia takut . Takut kehilangan Adik tersayang .

" Berpuluh kali Lysa telefon Along . Semua tak dapat . Messege pun tak sampai . WhatsApp's ? satu tick je Along . Tak tahu lah macam mana "

Aku menekup wajahku . Perlahan-lahan air mataku mengalir . Biarlah orang nak cakap dia cengeng ke apa , janji dia dapat luahkan perasaan sakitnya dengan air mata .

Bahu terhinjut-hinjut itu kami bertiga pandang . Masing-masing memandang sesama sendiri . Satu keluhan serentak kedengaran .

" Lysa ... " panggil Along . Melihat air mata adiknya mengalir di pipi itu membuatkan dia rasa serba salah . Kalaulah dia tak suruh Danny turun waktu itu , mesti benda ni tak jadi .

" Don't cry again and again ... "

" Nanti kita pergi shopping nak ? "

Semuanya diam . Harap-harap dengan cara ini berjalan . Tiba-tiba mereka lihat bahu yang terhinjut itu sudah reda . Aku mengelap air mataku hingga kering . Wajah mereka yang merenungku itu kupandang .

Allysa Humairah [ EDITING ]Where stories live. Discover now