***
⚠️ BLOOD SCENE ⚠️
Yang kurang nyaman bisa skip ke chapter selanjutnyaTapi asik juga baca yg kaya gini hehheh😹
***
Empat hari setelah chapter sebelumnya.
Udara semakin dingin dan gelap diluar karena cuaca mendung, sesekali suara kendaraan terdengar lewat membuat Raka yang tak bisa tidur selalu siaga, selalu membayangkan hal terburuk yang terjadi selanjutnya. "Kak? Kak.. sudah tidur?"
"Kenapa?"
"Unmm.."
"Aku tau kau masih tertekan soal hari itu, maaf ya membuatmu takut tapi sungguh dia tak pantas hidup."
"Kau luar biasa kak."
"Hm?"
"Memendam masalah itu bertahun-tahun sendiri bahkan kak Iva tak tau. Jika aku di posisimu, aku tak akan bertahan sejauh ini, eheheh.."
"Kuanggap itu pujian. Sudahlah ayo tidur, aku capek banget.."
Setengah jam berlalu namun jelas Raka masih terjaga. Jadi ibunya menyukai perempuan dan sengaja menikahi ayah lalu membunuhnya secara tidak langsung dengan obat sehingga mendapatkan seluruh hartanya? Jadi ini alasan Arvin tak pernah akur dengannya setelah kematian ayah, ia tak punya bukti tertulis sehingga tak bisa melaporkan ibu pada pihak berwajib.
"Tak masuk akal.." Gumam Raka pelan.Dia mendongak melihat Arvin yang ternyata lelap secepat ini. Satu jam berlalu tapi Raka masih tak bosan menatap wajah tampan itu, sesekali mengusap pipi, bibir hingga leher mengagumi sempurnanya rahang di kedua sisi. Dia tau Arvin tampan namun tak menyangka jika seperti ini.
"Aku ingin melihatmu senang seperti dulu kak, bagaimana caranya.."Ceklek..
"Eh..?"
Tubuh Raka menegang seketika.
Dia bangkit perlahan mengambil posisi sedikit duduk memastikan benar ada orang yang membuka pintu, ah tidak. Itu bahkan bukan suara pintu!!
"Jendela? Apa jendelanya lupa dikunci??" Gumam Raka panik. Ia ingin membangunkan Arvin namun tak tega. Meski ini kamarnya tapi Raka memutuskan pergi keluar setidaknya sang ibu tak melihat mereka tidur bersama namun sudah terlambat!
Wanita itu sudah berjalan di ruang depan, mustahi tidak terlihat keluar kamar!
Dengan cepat tubuh Raka melesat ke balik tirai gorden berniat seperti ini sampai pagi tiba dan benar saja, sang ibu datang masuk ke kamar dengan langkah ringan. Sangat ringan hingga seakan hawa keberadaannya hilang.
"Ibu..?" Batin Raka pelan.
Mau apa dia masuk ke kamarku..
T tunggu sebentar..
Itu..
APA ITU?!!!
Kedua mata Raka melebar kaget setelah sadar sang ibu jauh sangat berbeda dari biasanya. Kemeja yang dipakai tampak berantakan tak dikancing di bagian bawah, celananya kotor sedikit basah di dekat pergelangan kaki dan rambutnya berantakan tak terawat. Wanita itu berjalan agak pincang, sebelah tangannya membawa sesuatu berkilau jika terkena cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Bro! (Complete)
Romance🔞 Brother Conflict. Kalimat singkat yang orang katakan jika melihat kami berdua. Namun tidak, sebenarnya tidak begitu. Aku tetap aku dan Arvin adalah orang lain. Dia bukan saudaraku. 🥇 1 #brotherconflict : 7 Maret 2024