5. Menjauhimu, walau sakit!!!

189 7 1
                                    

"Hanya untuk hari ini, biarkanlah aku memeluknya, aku akan menjauhinya setelah matahari terbit dan seolah tak terjadi apa-apa."

-Nissa Pratiwi.-

*******

Setelah kejadian tadi malam, Nissa merasakan sakit teramat sangat di daerah pusatnya. Yah, walaupun dia dan Bayu sudah berpacaran lebih dari satu tahun, tapi, dia masih menjaga semua yang ada didalam dirinya untuk Bayu kelak.

Tapi, yang dia kini hadapi, bukan untuk Bayu, tapi buat lelaki yang tak pernah dia inginkan kehadirannya.

Nissa memunguti gaun tidurnya yang berserekan di lantai, ia tak menangis, ia hanya tak menyangka jika Irfan benar benar membuat kesalahan dalam hidupnya.

Nissa menoleh ke arah Irfan yang masih tidur pulas dengan menggunakan boxernya, ia yang awalnya ingin pergi, mengurungkan niatnya, ia berjalan kearah Irfan, dan mengecup kening Irfan seraya memeluknya dalam diam. Tuhan, Jika ini memang jalan yang telah kau berikan kepadaku. Maka biarkanlah aku merasakan kehangatan ini hanya dalam sepuluh detik saja. Lalu, akan ku lupakan tadi malam seiring berjalannya mentari yang akan bersinar hari ini.

Setelah puas memeluk Irfan, dan menghapus bulir air mata yang jatuh, Nissa bangkit seraya mengikatkan selimut yang akan ia pakai dan berjalan ke kamarnya.

******

Irfan yang merasa sinar mentari telah mengganggu tidurnya, terpaksa membuka mata. Ia merasakan sakit kepala yang luar biasa, ntah sudah berapa botol beer yang sudah ia teguk tadi malam. Dan sudah berapa rupiah ia menyewa gadis untuk meluapkan nafsu binatanganya tadi malam. Yang ia tahu, ia telah meniduri gadis bayaran yang mukanya sama persis dengan Nissa.

Apa benar tadi malam itu Nissa? Irfan bertanya sendiri dalam kamar. Jika itu Nissa, Nissa pasti sedang kesakitan hari ini. Aku ingat betul jika aku yang telah merobek selaput darah miliknya. Semakin Irfan mencoba mengingat wajah gadis tadi malam, semakin sakit kepala yang ia terima.

"Masa bodoh dengan siapa, yang jelas tadi malam pasti bukan Nissa." setelah mengucapkan kata itu, Irfan bangkit dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia butuh air hangat untuk mandinya, untuk melepaskan rasa sakit kepala yang sedang ia rasakan.

******

Nissa berkitat di dapur, ia membuat nasi goreng seafood kesukaannya, dan menaruhnya dalam bekal, kini ia mengambil kunci mobil di dalam kamar, dan bergegas meninggalkan apartemen. Seperti yang telah Nissa katakan, ia akan menjauhi Irfan, ia tak mau menemui Irfan untuk beberapa waktu.

Karena akan sulit bagi dirinya untuk melupakan kejadian tadi malam. Sakit di daerah pusatnya pun belum berangsur membaik. Nissa sangat malu ketika ia harus berhadapan dengan Irfan.

Jika Irfan mengingat jika ia yang tadi malam di tiduri bukan gadis bayaran. Maka Nissa yakin jika Irfan takkan bisa menerima kenyataan itu. Yang Nissa bisa lakukan hanya berharap jika ia takkan hamil dengan cepat.

Berbeda dengan Nissa, Irfan kini telah sampai di kantornya, ia melangkah dengan dada membusung kedepan, ia berjalan dengan tegap seolah model yang sedang berjalan di Red Carpet.

Para pegawai perempuan yang melihat Irfan hanya bisa mengagumi sosok bosnya tanpa bisa menyentuhnya. Irfan sudah berada di dalam ruangan, dia duduk dengan tangannya yang ia topang di dagu.

AnnisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang