Devino mengendarai motornya dengan santai.Padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.15 yang berarti Devino benar benar telat.Sebenarnya ia sudah berangkat dari tadi pagi,hanya saja ia menyasarkan dirinya dan motornya ke warkop tempat biasa ia dan gengnya berkumpul untuk mendiskusikan kembali tawuran yang akan berlangsung.
Tepat pukul 7.30 Devino sampai di sekolah.
Devino memberhentikan motornya kala ia sudah sampai di depan gerbang.Namun,matanya menangkap sosok gadis yang sangat Devino kenali tengah menyeka keringat dan di tambah wajah paniknya.Devino turun dari motornya lalu menghampiri gadis tersebut.
"ekhem",dehaman Devino membuat gadis depannya itu sedikit terlonjak kaget.
Gadis tersebut memutar lehernya agar dapat melihat siapa yang ada di belakangnya.
"oh..hai",gadis tersebut melambaikan tangannya sedikit kaku.
Mata Devino beralih ke name yang berada di baju gadis tersebut lalu kembali melihat ke orangnya.
Oh jadi dia Anisha-batin Devino
"ngapain?",tanya Devino dengan menaikkan satu alisnya.
"hem..itu..gue..",
"telat",sambung Devino karna memang ia sudah tau kalau sambungannya pasti itu di tambah lagi bicara Anisha yang sangat lama.
"nah iya itu..lo tau",kata Anisha sedikit canggung.
Memang pagi ini Anisha di buat panik setengah mati.Bagaimana tidak,abangnya yang pertama sudah pergi ke kantor sejak pukul 5 pagi tadi,sedangkan abangnya yang ke dua,sudah pergi kuliah secara diam diam yang pasti alasannya karna tak mau menunggu Anisha yang sangat lama menurutnya.Sedangkan orang tua Anisha masih di Makassar karna papanya sedang ada kerjaan dan mamanya ikut menemani yang kemungkinan kembali 2 hari lagi.
Anisha sebenarnya bisa saja membawa mobil tapi,karna abangnya yang kedua itu sangat laknat,ia malah membawa mobil Anisha sedangkan motornya di biarkan terparkir indah di garasi.Alhasil,Anisha menaiki angkot sambil menyumpah nyerapahi abangnya itu kemudia berlari menuju gerbang yang sudah di tutup.
"lo sendiri,ngapain?",tanya Anisha sambil menaikkan kedua alisnya.
"sama",tampak Anisha menyerngit kebingungan dengan apa yang sudah Devino bilang.
"telat juga maksud lo?"
"hm"
Ni manusia irit banget bicara dah-batin Anisha sambil sedikit menggelengkan kepalanya.
Devino berjalan ke arah gerbang untuk menemui satpam yang berjaga.
"eh Devino,tumben telat lagi",ucap satpam yang kerap di panggil pak Dadang itu.
"buka"
"tap--",Devino memperlihatkan sekotak rokok yang membuat pak Dadang meneguk salivanya karna tergoda dengan rokok yang di bawa Devino.
"iya iya,bapak bukain",dengan tergopoh gopoh pak Dadang membukakkan pintu gerbang.Setelah itu kembali menghampiri Devino untuk mengambil rokok yang di pegang Devino.
Devino lalu menghampiri Anisha kembali.
"masuk",Devino menunjuk gerbang dengan dagunya lalu menghampiri motornya.Anisha hanya mematung di tempat.Anisha kembali ke alam sadarnya.Dengan secepat kilat ia memasuki gerbang.
•••
Bel tanda istirahat berbunyi.Semua orang berhamburan keluar kelas untuk menuju tempat favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVINO (END)
Teen Fiction⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KATA KASAR YANG TIDAK BAIK UNTUK DITIRU DI DUNIA NYATA⚠️ Devino Raendra Radipta. Manusia balok es berjalan ini memang terkenal dengan dingin,bad boy,tajir dan ke tampanannya.Padahal dulu sifatnya sangat berbanding terbalik d...