cabut

3.6K 148 16
                                    

Pura pura ngilang biar di cariin,eh doi malah dapat yang baru
-Dito Perdana

Happy Reading❤







Anisha tercekat. Tubuhnya menegang di tempat. Ia merasa semua oksigen di sekitarnya tidak ada. Jantungnya berpacu dengan cepat. Apa maksud Devino tadi? Mencintainya? Bagaimana? Apa Devino mengatakannya dibawah alam sadarnya?

"a--apaan sih lo, gak jelas", ucap Anisha dengan salting.

"tapi gue serius Sha", Anisha yang awalnya sedikit tertawa menjadi diam. Devino menatap Anisha dengan tatapan yang sulit di artikan.

"hmm... Vin, cari makan yuk. Gue laper", Anisha bangkit lalu berjalan meninggalkan taman.

Devino menatap punggung Anisha sejenak yang mulai menjauh. Devino bangkit lalu menghampiri Anisha.

Tenang. Ini bukan sebuah penolakkan. Devino hanya bertanya, belum menyatakan cintanya. Bahkan ia sendiri masih bingung dengan perasaannya sendiri. Jika dia menyukai Anisha, dia takut kejadian di masa lalu akan terjadi kembali. Tapi, kalau dia terus memendam rasanya, Anisha lambat laun akan jatuh di pelukkan orang lain. Devino tidak akan membiarkannya.

Anisha sudah menunggu di dekat motor Devino. Anisha masih memikirkannya. Dia bingung, apa Devino tadi menyatakan perasaannya? Tapi, itu bukan seperti menyatakan, hanya bertanya. Anisha sungguh bingung. Tapi, kalau boleh jujur, sebenarnya Anisha menyukai Devino. Sangat. Dari semua kelakuan manis yang diberikan Devino kepadanya, membuatnya merasa tertarik kepada Devino. Katakan saja Anisha baper, tapi emang begitu kenyataannya.

Anisha merasa ada seseorang yang memegang bahunya. Anisha tersentak.

"melamun?", Devino berdiri tepat disampingnya.

"hemm... Enggak kok"

Devino hanya mengangguk. Ia merasa Anisha seperti canggung kepadanya. Devino mengambil helm dan naik ke motornya. Devino mulai menghidupkan mesin motornya. Anisha naik ke motor Devino. Devino pun mulai menggas motornya.

•••

Suara keramaian. Suara teriakkan. Suara yang mampu memekakkan telinga siapapun. Suara yang bisa membuat semua orang marah. Suara bising. Suara yang membuat orang menjadi tidak tenang. Ini bukan pasar, tapi ini kelas.

Lagi lagi pagi ini jam kosong. Semua murid SMA Siantara memanfaatkannya dengan berbagai macam cara. Ada yang tidur, bermain ponsel, bergosip ria, sibuk mempercantik diri, menyanyi tidak jelas, dan masih banyak lagi. Bahkan ada yang memilih bermain di lapangan atau bahkan cabut ke kantin. Contohnya seperti empat serangkai ini, mereka memilih pergi ke kantin.

"gila aja, bengek gue di kelas", ucap Willy yang tengah duduk di meja kantin biasa mereka tempati.

"iye.. Oksigen kelas udah di ganti ama napas napas manusia di sana. Nyut nyutan pala gue", sambung Jerry yang baru saja datang dari toilet.

"gue malah laper kalau diem di kelas terus", kata Dito

"buk.. Nambah tempe satu ya", teriak Dito yang sudah mendapat anggukan dari ibu kantin. Sebut aja ibu Ndut.

DEVINO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang