Tawuran

4.7K 190 8
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi dari 1 jam yang lalu dan yang pasti sekolah sekarang juga udah sepi.Devino dkk tengah berada di salah satu warkop langganan mereka.

"cuy,gimana udah dapat kabar belum?",Willy menyikut lengan Gio.

"belum,elahh sabar,ntar jug..."

Dan sa harap sayang coba tolong ko dengar
Ko anugrah terindah ko yang paling sa gemar

"hmm"

Gue ngeliat gerak gerik mencurigakan

"di mana?"

Sekitaran sekolah

"seragam apa?"

Sma

"pantau terus kita ke sana"

O..

Tut..tut..

Gio memutuskan sambungannya sepihak.Gio mengalihkan pandangannya ke teman temannya yang tengah cekikikan dan ada juga yang tengah tertawa lebar tanpa suara.

"kenapa lu semua?",tanya Gio dengan memandang bingung teman temannya.

Semuanya terdiam dan saling pandang dalam beberapa saat,kemudian meledakkan kembali tawanya.

"kenapa sih?sakit lu semua?"

"lo bucin ye?",tanya Dito lalu kembali tertawa sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"maksudnya gue bucin apa?",Gio sama sekali tidak mengerti apa maksud dari Dito.

Jerry menghentikan tawanya sejenak lalu menarik nafasnya.

"notif di hp lo lagu nya gak nahan anjir",kemudian semuanya kembali terbahak sampai ada yang memegang perutnya dan memukul mukul meja.

"gue kirain apaan anjing",kata Gio dengan muka cemberutnya.

"gimana?",suara Devino membuat semua tawa mereka terhenti dan kembali serius namun,tak urung masih ada yang senyum senyum untuk menahan tawanya.

"ada yang mantau sekolah katanya",jawab Gio.

"siapa?"

"gak tau juga dah tu orang siapa,pokoknya seragam SMA"

"apa jangan jangan itu salah satu anak SMA Diwantara?",kali ini Dito membuka suaranya.

"bisa jadi",kata Jerry sambil memanggut manggutkan kepalanya.

"kita kesana aja,ntar beneran lagi,anak geng kita yang di sana belum tentu cukup kuat buat ngelawan mereka",kata Willy.

Semuanya mengangguk setuju dan semua mata beralih ke Devino.

Devino menganggukkan kepalanya "oke"

Semuanya langsung beranjak dari tempat,tapi jangan lupakan Dito yang mengambil satu roti bobo dan tidak membayarnya.

"buk...roti satu yak,ntar saya balik saya bayar,itung itung buat isi perut sebelum olahraga",sedangkan si ibuk penjaga warung hanya menganggukkan kepalanya.

•••

Anisha berjalan di koridor sekolah yang sepi.Benar benar hari ini membuatnya sangat lelah.Yang seharusnya ia sekarang tengah berkutat dengan kasurnya,malah di suruh membantu membersihkan perpustakaan.Tapi,tidak apala lagian ngebantu orang gak ada salahnya juga kan?

Anisha sekarang tengah bingung bagaimana cara pulang.Secara ia tidak membawa mobil,untuk memesan ojol sangat tidak mungkin di karenakan paketnya yang tengah sekarat.Ia ingin menelfon abang pertamanya,tapi takut mengganggu begitu juga dengan abang keduanya.

DEVINO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang