obat

3.8K 148 10
                                    

Yang datang saya sambut,yang pergi saya persilahkan.

Happy reading❤




Devino terus menarik pergelangan tangan Anisha.Tidak mempedulikan Anisha yang susah berjalan di belakangnya.Devino membawa Anisha ke UKS.

"lo tunggu di sini",kata Devino lalu pergi meninggalkan Anisha yang belum sempat membuka suara.

Anisha hanya bisa berdecak kesal.Anisha memilih untuk duduk di brankar sambil menunggu Devino.

Suara decitan pintu mengalihkan perhatian Anisha setelah beberapa menit menunggu.Devino datang dengan membawa katong plastik.

"sini pipi lo",kata Devino yang sudah siap dengan batu es kecil yang di balut sapu tangan.

"gak,gak usah,biarin aja,ga--"

"gak papa gimana? kalau kenapa kenapa gimana?",omel Devino.

Anisha hanya diam.Membiarkan Devino yang menempelkan es batu ke pipinya.

Dengan wajah sedekat ini,bahkan Anisha bisa merasakan wangi mint dari hembusan nafas Devino.Anisha berusaha untuk bertingkah biasa saja padahal jantungnya sedang memompa dengan cepat.

Lekuk wajah yang indah.Alis tebal,bulu mata panjang,hidung mancung,bibir dengan warna pink alami,rahang tegas,warna mata coklat.Tidak di ragukan lagi Devino menjadi incaran banyak cewek disini.

"gak usah liatin gue sampe gitu banget",ujar Devino membuat Anisha tersadar dari lamunannya.

Devino memang tau dari tadi Anisha terus memperhatikannya.Hanya saja,ia hanya diam membiarkan Anisha sendiri yang tersadar dari lamunannya.Bahkan Anisha sendiri tidak menyadari kalau Devino juga memperhatikan lekuk wajahnya.Ternyata Anisha memang sangat cantik jika di lihat sedekat ini.

"si--siapa yang liatin,geer lo!",ucap Anisha ketus lalu mengarahkan matanya ke arah lain.

Devino tersenyum tipis.Perlahan Devino mendekatkan wajahnya ke wajah Anisha.Anisha secara refleks memundurkan wajahnya.Kepala Anisha hampir saja terbentur ke dinding jika saja tangan Devino tidak memegang kepalanya.

"lo--mau ngapain?",tanya Anisha gugup.

"yang lo pikir?",tanya Devino sambil menaikkan satu alisnya dan sedikit menaikkan ujung bibir sebelah kanannya.

Ci--gak gak gak,gue mikir jauh banget sih?!-batin Anisha

Melihat pipi chubby Anisha yang sudah memerah membuat Devino tidak bisa menahan ketawanya.Seketika tawa Devino meledak saat itu juga.Bahkan bahu Devino sampai bergetar di buatnya.Devino kemudian memundurkan kembali wajahnya.Ide jahil Devino berhasil.

Sedangkan Anisha hanya diam melihat Devino yang tertawa.Tidak mengerti dengan apa yang terlintas di pikiran Devino.

"lo mikirnya apa,hm?",tanya Devino di selingi oleh gelak tawanya.

Anisha lagi lagi hanya diam.Sungguh ia sangat kesal.Jadi,Devino menjahilinya?sungguh yang tadi itu sangat tidak lucu bagi Anisha.Dan sekarang Devino tertawa setelah puas mengerjainya?Anisha beranjak dari brankar,Anisha malas melihatnya.Saat hendak melangkah,tangan Devino langsung mencekalnya.

DEVINO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang