"apa sekarang kau meminta oppa melamarmu digereja?" jimin semakin dibuat tak mengerti dengan rose setelah adengan lamaran sepihak, rose merengek mengajak kegereja.
"Oppa diamlah ayo berdoa saja"
"Kumohon, berikanlah dia kebahagian dan semoga orang yang ku pilih adalah yang tepat. Maafkan aku telah berbohong selama ini" sepenggal doa rose
"Mudahkanlah jalanku untuk menikahinya" doa jimin
"Sudah?" Rose menganguk "apa doamu?" Tanya jimin
"Aku berdoa agar kau nanti selalu berbahagia oppa, dan aku juga meminta semoga kau tak membenci ku ataupun tuhan"
"Maksudnya?" Rose terkekeh dan mengandeng tangan jimin keluar gereja
"Oppa berdoa apa?"
"Agar kita bisa menikah secepatnya" jawab jimin jujur
"Jangan terlalu memaksakannya oppa, semua sudah ada yang mengatur kita tinggal menjalaninya saja" jimin menganguk setuju dengan ucapan rose
"Memang, tapi doa dan usaha tetap harus dilakukan"
"Kau benar, maka dari itu aku menyerah aku sudah berusaha dan berdoa" batin rose
.
Mereka saat ini tengah berada di festival malam, banyak sekali penjual makanan dan pernak pernik disini, sedari tadi mereka tak berhenti makan mencicipi seluruh makanan yang ada.
"Oppa, cukup ayo pulang aku rasa aku sudah tidak dapat menampungnya lagi" keluh rose, sambil menyenderkan kepalanya dibahu jimin
"Baiklah, tunggu sampai acara kembang apinya sebentar lagi" sambil mengelus pipi rose
Saat ini langit tengah indah dengan pacaran kembang api yang menghiasi langit, jimin dan rose berdiri dengan posisi jimin memeluk rose dari belakang. Mengagumi keindahan langit saat ini
"Walaupun indah oppa tak terlalu menyukainya" rose hanya diam membiarkan jimin meneruskan ucapannya "untuk apa kalau hanya membahagiakan sementara lalu pergi disaat orang orang mengeluh ngeluhkannya"
Rose mengengam tangan jimin yang masih memeluknya dari belakang "oppa membecinya?"
"Bukan membenci, tapi tidak menyukainya" rose menitikan air mata mendengar ucapan jimin untung mereka tak berhadapan saat ini.
"Apa juga akan begitu? Maafkan aku oppa" batin rose
.
Mereka sudah berada di apartement, sedang menonton tv disofa sembari berpelukan satu sama lain.
"Oppa bukan kah cerita film ini sedih" mereka menonton drama saat ini
"Ya lumayan sedih, tapi oppa yakin itu pasti jalan terbaik" diam diam rose tersenyum mendengar ucapan jimin
"Oppa apa kau mau hadiah, aku tak pernah memberikanmu hadiah?" Jimin langsung menoleh kearah rose
"Tumben" celetuk jimin
"Aku hanya menuruti film itu saja, aku akan juga jarang memberimu hadiah oppa"
"Dia memberi hadiah karna pergi meninggalkan kekasihnya sayang, kaukan tidak" jimin kembali mendekap rose
"Tidak sekarang oppa" batin rose
"Katakan saja oppa" rose cemberut
"Baiklah buatkan oppa sapu tangan yang ada nama mu dan oppa harus sama, kau pintar merajutkan kan?" Dan rose menganguk semangat