Disinilah taehyung tepat berdiri didepan pintu apartement rose. Ia harus memastikan sendiri ucapan ella . Apa yang sebenarnya terjadi pada rose.
Berkali kali taehyung memencet bel namun rose tetap tak membuka pintu apartementnya, apa harus taehyung masuk sendiri?
Baiklah sepertinya taehyung harus masuk.
"Tae" ucap rose melihat taehyung masuk kedalam apartementnya buru buru ia mengambil selendang yang berada disebelahnya untuk menutup kepalanya.
"Tae ada apa" rose tetap duduk melihat taehyung berjalan dan duduk tepat dihadapanya. Rose binggung melihat tatapan taehyung saat ini.
"Kenapa kau memakai selendang?" Tanya taehyung langsung membuat rose binggung harus menjawab apa
"Aku baru sudah mandi, belum ku sisir"
"Kau berbohong" lirih taehyung dalam hati
Taehyung masih menatap rose membuat rose menunduk karna tidak mengerti dengan tatapan taehyung "kenapa kau tidak membuka pintu apartementnya?" "Kau pasti dengar kan?"
Rose mengangguk "maaf, aku terlalu asyik menonton"
"Ini yang selalu kau lakukan, berbohong didepan aku suamimu" batin taehyung
"Kau tidak ingin menyiapkan ku minum"
Rose bingung ia tidak bergerak saat ini, tubuhnya mati sebelah membuatnya tidak seimbang. Itula mengapa ia tidak membuka pintu aprtementnya tadi "maaf aku belum membeli air semalam habis"
"Apa salahku, kau terus berbohong seperti ini"
Taehyung beranjak mendekat ke arah rose, lalu tanpa diduga berlutut tepat didepan rose yang masih duduk membuat rose kaget "tae kau--"
"Kenapa" potong taehyung "kenapa kau membohongiku" taehyung menarik selendang rose yang menutup kepalanya sedari tadi. Dan ia melihat semua yang ella ucapkan.
"Sejak kapan? Dan kenapa?" Air mata taehyung mengalir tanpa permisi membuat rose tersenyum sendu
"Maafkan aku" lirih rose sambil menghapus air mata taehyung
Taehyung mengengam tangan rose "sejak kapan? Aku mohon jujur padaku. Jangan membuatku merasa gagal menjadi kepala keluarga"
"Awalnya hanya lupa" akhirnya rose buka suara "namun 2 bulan terakhir aku bahkan tidak mengingat apapun bahkan terkadang ella dirimu bahkan namaku sendiri" air mata rose menetes tepat ditautan tangan mereka berdua
"Lalu sekarang terkadang badanku mati rasa, seperti sekarang"
Taehyung sedikit bangun, memeluk rose erat menangis hebat merasa bersalah selama ini kenapa rose tak memberitahunya.
Ia tak ingin menanyakan pada rose apa yang terjadi, taehyung ingin mendengarnya langsung dari dokter agar tak ada kebohongan lagi yang ditutupi
"Kenapa kau lakukan ini" lirih taehyung
"Aku putus asa, aku takut kau meninggalkan ku karna kekuranganku, dan juga aku tidak bisa mengurus kalian dengan baik karna ini semua"
Taehyung melepaskan pelukannya menatap mata rose "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu rose, maafkan aku. Ayo kita perbaiki kita mulai kembali semua dimulai dari kesembuhamu"
Rose menggeleng "sudah tak ada waktu, dokter bil--"
"Tidak, kau pasti bisa demi Ella dan aku suamimu" ucap taehyung meyakinkan rose.
.
Taehyung dan rose berada dihadapan dokter yang selama ini merawat rose
"Jadi selama ini kau berbohong rose" ucap sang dokter. Karna selama ini rose mengatakan suaminya diluar negeri jarang pulang tapi tau tentang sakitnya.
"Maafkan aku tuan, baiklah aku akan menceritakan semuanya"
Rose menunduk takut, sedangkan taehyung menggengam tangan rose erat dan mendengarkan dokter dengan cermat
"Kemungkinan dulu rose pernah terbentur atau terkena benturan sehingga membuat darah diotaknya mengumpal, mungkin dulu tidak terjadi apa apa. Namun terjadinya baru sekarang--"
"Pengumpalan darah itu, membuat aliran darah keotak semakin menipis, membuat rose kehilangan sedikit ingatannya, dan membuatnya terkadang mati rasa ataupun tubuhnya serasa mati tidak bergerak--"
"Itu adalah, sebagian hal yang sering rose hadapi namun masih banyak hal lain yang dirasakan oleh rose sebenarnya, apa tadi tubuh rose tidak dapat bergerak itu disebabkan darah tidak mengalir lancar ke otak kiri ataupun kanannya"
Taehyung mengangguk benar, membawa rose tadi ia harus mengendong lalu dirumah sakit mengunakan kursi roda "bagaimana penyembuhannya?"
"Operasi jalan satu satunya, tapi rose dari kemarin tidak mau karna konsekuensi yang harus ia terima--"
"Apa"
"Kehilangan ingatannya"
Taehyung memejamkan matanya, apa yang harus ia lakukan. Kenapa seperti ini "apa ingatannya tidak bisa pulih"
"Bisa--" mengehela nafas pendek "tapi itu tergantung dari kinerja otak rose sendiri ingin mengingat atau tidak. Selain itu butuh waktu lama mengingat kondisi otak rose sekarang sudah bisa dibilang sangat tidak baik mungkin 2-3 tahun itu paling sebentar"
"Baiklah, lakukan operasi itu" ucap taehyung final
Namun rose langsung melepaskan genggaman tangannya, menatap rose "aku tak mau"
"Kenapa" taehyung mendesah frustasi atas keputusan rose
"Aku tak ingin melupakan kalian, biarkan aku mati mengingat kalian"
"Ya tuhan rose, apa yang kau pikirkan"
"Tuan, operasi bisa dilakukan jika pasien setuju. Karna percuma walau kita melakukan operasi tapi alam bawah sadar pasien tidak menginginkannya akan tidak berhasil dan membuat waktu pemulihan ingatanya semakin lama"
Taehyung menganguk "baiklah dok, kita akan bicarakan ini lagi nanti . Kami permisi"
Taehyung beranjak mendorong kursi roda rose keluar, ia harus memikirkan bagaimana harus membujuk rose agar mau dioperasi.
"Tae kau tak syuting" tanya rose saat taehyung mengendong rose untuk memasuki mobil
Taehyung tak menjawab menutup pintu mobil, berjalan kearah pintu kemudi dan menjalankan mobil mereka.
Rose tau taehyung marah saat ini "tae kau tak syuting" tanya rose lagi
"Aku mundur dari syuting itu"
Mata rose membola mendengar ucapan taehyung "kenapa, lalu bagaimana"
"Tak usah memikirkan apapun saat ini, kita pulang ella menunggu-- aku membatalkan seluruh jadwalku untuk mengurus kesehatanmu"
.
"Istirahatlah kita bicarakan ini besok"
Ucap taehyung berbalik setelah mengantar rose kekamar mereka. Ya taehyung membawa rose kerumah mereka tubuh rose kembali semula dia bisa bergerak
"Aku takut" ucapan rose membuat taehyung berhenti berjalan dan berbalik menghadap rose yang menunduk
"Aku takut menyusahkan kalian, kehilangan ingatanku sama saja kehilangan kalian"
"Aku takut kalian menyerah membantuku mengingat, aku takut operasinya gagal"
"Aku takut tidak menjadi istri dan ibu yang baik"
Taehyung menghela nafas pelan, berjalan kearah rose yang masih bersandar pada ranjang. Mereka duduk berhadapan saat ini .
"Sudah" tanya taehyung sambil mengambil tangan rose untuk digengam "aku disini bersamamu, kita akan selalu bersama . Jangan pikirkan apapun selain aku dan ella"
Taehyung mendekap tubuh rose "aku dan sana tidak memiliki hubungan apapun, maafkan aku untuk semuanya" ucap taehyung mengusap punggung belakang rose "aku hanya mencintaimu istri dan ibu dari anakku selamanya tetap seperti itu apapun yang terjadi"
"Percaya padaku, semua akan baik baik saja mulai saat ini" dan rose hanya mengangguk didalam pelukan taehyung.
.