"dia gadis baik kook, hanya rasa benci mu membuatmu menutup mata"
"Kau tau dia bertahan sampai saat ini, hanya karna kau-- ia tak ingin pergi dengan keadaan kakaknya yang ia sayangi membencinya"
"Dia menutupi sakitnya selama ini"
"Tubuhnya tak bisa menahan dengan ginjal hanya satu. Selama ini ia bertahan hanya karna obat dan cuci darah"
"Namun akhir akhir ini, aku melihat sedikit keraguan dari rose untuk kesembuhannya-- ia menyerah akan semuanya"
"Selalu yang ia ucapkan, ia bertahan sampai kakaknya memaafkannya dan mengakui ia sebagai adiknya"
Semua kata kata dokter seungri terputar bagai kaset rusak diotak jungkook. Ia terduduk dilantai didepan ruangan rawat darurat rose saat ini.
Baju penuh darah yang masih melekat ditubuhnya, raut wajah frustasi membuat anggota bts begitupula jennie lisa jisoo sedikit prihatin melihat jungkook
Flasback on
"Rose-- rose kau kenapa" lisa sangat panik melihat rose pingsan
Tak berbicara banyak jin langsung mengendong rose keluar ruangan. Melewati mahasiswa yang terkejut melihat pemandangan ini.
Dan diikuti lisa yang menangis tersedu sedu. Namun langkah mereka terhenti saat melihat jungkook tepat berada dihadapan jin dengan nafas tersengal sengal
"Dia kenapa?" Tanya jungkook khawatir dan langsung mengambil rose dari gendongan jin dan berlari menuju parkiran.
Rose sedikit membuka matanya "kakak" lirih rose "terima kasih"
Jungkook tak menghiraukan rose walau ia mendengarnya
.
Jungkook memasuki ruangan rose dengan berat hati. Ia tak sanggup melihatnya.
Kedua orang tua mereka belum sampai karna perjalan luar negeri yang jauh.
"Jungkook" seseorang menepuk pundak jungkook saat ingin memasuki ruangan rose
"Dokter"
"Apapun yang terjadi jangan menyesal dan ikhlaskan"
Entahlah mendengar ucapan sang dokter, jungkook sedikit gelisah akan semuanya
Jungkook memasuki ruangan itu, pertama kali yang ia lihat adalah tubuh sang adik yang dipenuhi alat medis.
Air mata menetes tanpa disadari oleh jungkook, berjalan mendekati sang adik duduk disebelahnya diambilnya tangan rose "kumohon bertahan, kau adikku maafkan kebodohan kakakmu ini"
"Kumohon maafkan aku" tangis jungkook semakin keras.
.
Jungkook berlari dengan nafas tersengal sengal mendengar sang adik bangun dari koma nya setelah 3 hari.
Bahkan ia tak memperdulikan dosennya yang masih menjelaskan pelajaran, yang ia pikirkan hanya adiknya.
"Kakak" sapuan suara yang halus keluar dari bibir rose melihat jungkook masuk kedalam kamarnya.
Jungkook tersenyum mendengar panggilan rose "maafkan aku" hanya itu ucapan jungkook
"Kak, tyuzu--"
"Maafkan aku, aku sudah membuat jalang itu keluar dari kampus dan juga aku tidak mempunyai hubungan apapun dengannya aku salah mempercayai jalang sialan itu" potong jungkook cepat
"Maafkan aku rose sungguh"
"kau sudah makan?"
"Sudah berapa lama kau sadar?"
"Apa ibu dan ayah sudah lama pergi?"