4 tahun telah berlalu, rose gadis cantik yang baik hati ini telah bekerja diperusahaan besar bahkan sangat besar, perusahaan ini menempati posisi ke2 perusahaan paling sukses dikorea.
Rose terkikik geli, mengingat bagaimana ia bisa bekerja disini?
Mengingatnya saja membuatnya geli
"Permisi" rose memasuki ruangan bossnya
"Oh rose ada apa?"
"Maaf pak anda harus menandatangi surat ini"
Bossnya tertawa mengejek mendengar rose memanggilnya pak?
Hey harusnya rose tak bersikap berlebihan seperti itu.
"Jangan memanggilku seperti itu roseanne"
Rose tesenyum mengejek "maafkan aku kim taehyung"
"Sini, kemarikan surat itu. Jangan mengejekku seperti itu"
"Walaupun aku tak bisa memecatmu, tapi aku bisa memarahimu"
"Aku takut"
Kim taehyung atasan rose saat ini, rose berada didivisi keuangan dengan taehyung sebagai kepala divisi.
Sedari tadi mereka tak henti tertawa, taehyung selalu punya seribu cara membuat orang disekitarnya bahagia.
Rose sedari tadi tak henti tertawa, bahkan sesekali memukul bahu taehyung. Entah mungkin mereka melupakan bahwa saat ini mereka dikantor dan dalam waktu bekerja.
"Ekhm"
Taehyung dan rose langsung berhenti tertawa, melihat CEO mereka masuk keruangan dengan wajah datar.
"Ini tempat bekerja, bahkan suara kalian sampai dilorong ruangan ku"
Taehyung dan rose saling melirik, taehyung mendengus tak suka.
Berbeda dengan rose yang menunduk, karna takut dimarahi bossnya yang galak ini.
"Ini bukan ruanganmu roseanne"ucap CEO nya datar dan dingin.
Rose langsung keluar dari ruangan itu, sedikit membungkuk pada bos nya, namun sebelum keluar taehyung melayangkan flying kiss pada rose. taehyung menahan tawa melihat tingkah wanita itu sedikit salah tingkah.
Lucu sekali rose pikir taehyung.
"Berhentilah tertawa, atau kucabut gigimu itu"
Taehyung mendelik tajam kearah bossnya, yang dengan santainya keluar ruangan seolah tak melakukan kesalahan.
.
Jungkook tersenyum memandang jalanan dari dalam ruangannya.
Mengingat apa yang terjadi dalam hidupnya, mungkin semua orang tak akan percaya apa yang ia katakan.
Jungkook tak percaya selama ini, ia dikelilingi oleh orang orang berhati malaikat. Ibunya somi dan yerim.
Sungguh jungkook ingat awal kehidupan bahagianya.
Flashback on
"Mari kita akhiri" jungkook terkejut bukankah setelah dia sadar setahun belakangan ini mereka tak memiliki masalah
"Kenapa?"
"Kau berubah" jungkook semakin tak mengerti "ini bukan dirimu, aku tak menemukan dirimu yang dulu"
"Apa maksudmu"
"Kau sering mengingat wanita itu" lirih yerim
"Rose" kenapa semua orang menyebut nama itu pikir jungkook "mungkin kau tak sadar, tapi orang orang disekitarmu tau, kau selalu mengumamkan nama itu, bahkan saat sekarang kau bersamaku pikiranmu tetap tak kepadaku"
