Paris kota romantis untuk pasangan, namun tidak untuk taehyung ketika semua orang berharap hidup bahagia dengan pasangan?
Ketika ia berharap kepergiannya membuahkan hasil?
Ketika ia berharap dapat membuat rose bahagia?
Ketika ia berharap rose kembali mengatakan bahwa ia mencintainya?
Semua sia sia, semua hancur sia sia. Dari awal bahkan sampai sekarang sudah hampir 1 tahun mereka meninggalkan semuanya, tetap tak ada yang berubah.
Rose tetap orang yang sama, tak ada suara yang ia keluarkan setahun ini dia tak bicara? Ya sudah 1 tahun suaranya tak terdengar.
Yang terdengar hanya tangis lalu tawa dari mulutnya, kalau kalian kira taehyung lelah iya lelaki itu ingin menyerah.
Apa ia harus membawa rose kerumah sakit jiwa? Taehyung sedang memikirkannya saat ini
Taehyung memandang sendu rose, yang kini duduk dibalkon kamar, dikursi roda rambut panjang, kulit putih bersih rose persis seperti puteri kerajaan.
"Rose" taehyung membawa nampan makanan "kita makan"
Rose tetap sama diam, dan hanya menurut. Namun hal ini semakin menyakitkan untuk taehyung.
"Sudah selesai" taehyung mengelap bibir rose dengan tisu "aku ingin bicara bisa" taehyung mengengam tangan rose erat, air mata dipelupuk matanya hampir menetes
"Aku sudah tak sanggup" rose menatap mata taehyung dalam, seakan ia mendengarkan yang taehyung ucapkan "maafkan aku, aku menyerah, aku tak bisa" taehyung menangis saat ini.
Ia mengelus pipi rose "kita" tak sanggup taehyung tak sanggup "kita kerumah sakit jiwa, kau harus diobati" entah setan dari mana taehyung mengatakan itu, disaat ia sudah berjanji dengan keyakinannya untuk menyembuhkan rose.
Seolah mengerti rose saat ini meneteskan air matanya, seolah ikut sedih dengan apa yang diucapkan taehyung "maaf maafkan aku" hanya itu yang mampu diucapkan taehyung
.
Dimalam sepi, rose duduk ditempat yang menjadi tempat favoritnya balkon kamarnya memandang langit malam.
Melihat hamparan bintang dan terangnya bulan, tak pernah ada yang tau apa dipikiran wanita ini.
Dia tak membuka sedikit mulutnya untuk bersuara, bukan karna ia tak ingin. Ia takut ketika dia berucap maka itu akan salah ia takut dan binggung siapa yang dihadapinya saat ini.
Jimin? Baekhyun? Atau taehyung? Rose tak tau, dia binggung dengan keadaan.
Tapi mendengar ucapan lelaki yang membuatnya binggung tadi membuatnya takut."Kenapa belum tidur hm" taehyung sudah berdiri dibelakang kursi roda rose "sudah malam ayo tidur" taehyung berjongkok didepan rose
"Kenapa rose?" Taehyung lagi lagi tak dapat menahan lirihannya dihadapan gadis yang menyiksa batin dan fisiknya saat ini "kenapa kau menyiksaku dengan sangat lama"
Rose tetap sama diam, menatap taehyung. Selalu seperti ini rose seperti mendengar yang laki laki itu ucapkan
"Aku-- aku mencintaimu, maafkan lelaki bodoh ini membuatmu seperti ini, aku tau aku pantas mendapatkan ini"
"Tapi tidak untukmu, kau harus sembuh dan bahagia, kau tak boleh terus seperti ini"
"Kumohon, aku tak ingin membawamu kesana" taehyung mengela nafas berat, sungguh sesak didadanya saat ini "tapi aku ingin, kau hidup dengan baha--"
"Taehyung" lirih rose
Taehyung mematung mendengar suara rose, walau sangat pelan namun ia yakin rose bersuara, setelah 1 tahun ini suara pertama yang rose ucapkan.