"taehyung mengalami benturan sangat keras dikepalanya, dan mengenai saraf matanya. Membuat ia tak bisa melihat lagi"
Eomma taehyung langsung mencengkram kerah baju dokter erat
"Jangan bercanda" desisnya
"Maaf nyonya" dokter menunduk takut
"Lakukan apapun agar anakku dapat melihat, berapa pun akan ku bayar" ucap eomma taehyung dengan air mata yang mengalir deras
"Maaf, sekarang sulit mendapatkan donor mata, kita harus menunggu" eomma taehyung semakin terisak
"Ambil mataku saja" seseorang tiba tiba datang
"Kau serius" tanya eomma taehyung.
.
Sudah 1 bulan sejak kecelakaan hebat itu tepat hari ini taehyung bangun dari komanya setelah mendapatkan donor mata.
Taehyung hari ini diperbolehkan untuk membuka perban matanya, perlahan mengerjap pelan, menyamakan sinar lampu didepan matanya.
Didekatnya dapat ia lihat dengan samar eommanya appanya jimin jungkook dan jennie ada disana."Sayang, kau lihat eomma"
"Tentu eomma, memang kenapa?" taehyung membalas pelukan eommanya namun sedetik kemudian ia tersadar.
"Eomma dimana rose?"
"Apa dia baik baik saja?"
Hening tidak ada yang menjawab apapun, ingatan taehyung kembali pada saat kecelakaan. Apa yang terjadi pada rose? Apa rose sudah sembuh? Apa rose parah?
Membuat kepala taehyung pusing memikirkan keadaan rose saat ini"Argh" taehyung meringis kesakitan mencengkram kepalanya membuat semua orang khawatir
"Sayang" eomma taehyung mengusap lengan taehyung menenangkan sang anak
"Katakan padaku eomma" taehyung kembali bersuara lirih "apa dia baik baik saja"
Hening
"Dia ada didaegu" ucap eomma taehyung lirih
"Eomma mengusirnya" taehyung menatap eommanya dengan dalam seakan meminta jawaban
.
Rose tengah duduk dihalaman depan rumahnya. Ia saat ini berada didaegu rumah alm orang tuanya.
Rose memutuskan untuk kembali kesini untuk memberinya ketenangan, bersyukur jihoon mau pindah kesini saat ini.
Rose rasa ia tak sanggup balik ke seoul dengan segala rasa sakitnya.Lalu tak lama rose merasakan seseorang memeluknya dari belakang.
"Jihoon, kau sudah pulang?" Namun pelukan itu semakin mengerat
"Kenapa? Baru 3 hari kau meninggalkan nuna" Rose membalik badannya, lalu membelai pipi jihoon yang memeluknya itu.
"Jihoon apa kau tak diberi makan, kenapa pipi mu tak gembul hehehe" rose tertawa sambil sedikit mencubitnya
"Bibi song saja memberi nuna makan setiap hari" kembali mencubitinya "kenapa pulang bukankah masih 2 hari lagi"
"Ayo masuk, bibi song sudah memasak" menarik lengan "jihoon"
"Kenapa"
Deg
*Flashback on*
Eomma mengusirnya" taehyung menatap eommanya dengan dalam seakan meminta jawaban
"Tidak"
"Lalu" taehyung meminta jawaban eommanya
"Dia memutuskan untuk ke daegu setelah mendonorkan matanya padamu"
Deg
Nafas taehyung tak teratur mendengarnya, rose mendonorkan mata padanya? Lalu sekarang rose? Buta.
*Flashback off*
"Ta-taehyung" air mata taehyung mengalir saat perempuan ini baru mengenalinya saat ini
"Kenapa kau lakukan ini" lirih taehyung mengengam tangan rose namun rose segera menepis tangan taehyung
"Pergilah" ucap rose
Taehyung langsung mendekap tubuh rose, dan saat itu juga rose dan taehyung sama sama menangis hebat.
"Aku membencimu" rose memukul dada bidang taehyung
"Maafkan aku" ucap taehyung mengecup puncak kepala rose
"Kenapa kau lakukan ini" lanjut taehyung memundurkan pelukannya untuk melihat rose
"Kau sudah menyelamatkan jihoon dan aku membalasnya dengan mataku"
Taehyung memegang tangan rose, menuntunnya berhenti didada taehyung.
"Ayo kita menikah" dan rose langung menarik tangannya namun taehyung lebih cepat menahannya.
"Kau merasakan detak jantung oppa, dan kau tau oppa tak berbohong"
"Aku-aku tak bisa" dengar air mata yang semakin deras walau menangis tanpa suara namun air mata rose seolah berlomba saat ini
"Kenapa?"
"Aku tak sempurna untukmu yang sempurna" lirih rose membuat taehyung menangkup pipi chubby rose
"Kau sempurna, oppa yang tak sempurna buktinya selalu oppa yang membutuhkan mu. Kau selalu bisa mengatasinya sendiri"
"Kau wanita kuat, wanita hebat diatas sempurna"Tapi rose tetap mengelengkan kepalanya lalu berbalik ingin pergi
"Oppa mohon, beri oppa kesempatan untuk memperbaiki semuanya" lirih taaehyung menahan tangan rose
"Oppa tak perlu mengasihani aku, karna aku buta" rose berteriak frustasi membuat taehyung ngilu melihatnya.
Lalu mendekap rose erat, menaruh kepala rose tepat didadanya."Kau dengar? Oppa tak pernah mengasihanimu oppa mencintaimu apa adanya. Oppa percaya suatu hari kau dapat melihat cerahnya langit dan indahnya bintang"
"Kita berjuang bersama kau menyelamatkan oppa dari kegelapan, jadi oppa tak mungkin meninggalkan mu disaat sekarang kau yang gelap"Rose menangis sejadi jadinya, ia tau taehyung tak berbohong. Taehyung jujur saat ini. Rose tau itu
"Menikahlah dengan oppa, kita berjuang sama sama membangun rumah tangga kita" rose tetap tak bergeming
"Appa sudah menyetujuinya begitu pula eomma"
"Oppa mohon, kali ini biarkan oppa yang melindungimu sebagai suami mu""Oppa" cicit rose langsung memeluk taehyung erat bahkan sangat erat, taehyung saat ini tak bisa menahan senyumnya.
"Apa maksud pelukan ini" goda taehyung
"Kau menerima lamaran oppa" dan rose hanya menganguk
"Jawab dengan ucapan" namun rose semakin mengeratkan pelukannya pada taehyung membuat taehyung terkekeh geli melihat calon istrinya ini.
"Seminggu lagi- seminggu lagi kita menikah, biar orang tua oppa yang menyiapkannya"
"Oppa akan berada disini bersamamu, untuk mengurus kepindahanmu dan jihoon ke seoul"Rose melepaskan pelukannya pada taehyung lalu menunduk, taehyung mengangkat dagu rose lalu mengarahkan tangan rose pada wajah taehyung.
Dan taehyung memejamkan matanya saat tangan lembut rose membelai wajahnya.
Taehyung menangkup wajah rose, lalu mencium keningnya lama
"Tak ada yang berubah dari wajah oppa dan hati oppa semua masih untukmu"
"I love you my wife roseanne kim""Love you too my husband, kim taehyung"
Biarkan aku menjadi cahaya mu disaat gelap, namun percayalah suatu saat nanti terang akan menemuimu - Kim Taehyung
END