Istirahat kali ini Naya berniat menepati janjinya menemui Yani. Ia mencari keberadaan Yani dikantin, tapi tak ia temukan. Hingga akhirnya memutuskan akan kembali ke kelas.
"Nay gue disini!" Teriak seseorang dengan melambaikan tangannya ke arah Naya yang tak lain adalah Yani.
Naya yang mendengar panggilan tersebut, menoleh kebelakang lalu menghampirinya.
"Lo tadi mau balik lagi ke kelas?" Tanya Yani.
"Iya, gue kira lo bakal lupa." Jawab Naya.
"Lo gak bawa hp ya Nay? Padahal tadi gue ngirim pesan buat ngasih tau tempatnya."
Naya menjawabnya dengan menunjukan buku yang ia bawa. Yang artinya ia hanya membawa itu.
"Okey"
Yani memang sudah lama mengenal Naya, karena mereka sudah satu kelas dari MPLS. Jadi tak aneh lagi baginya dengan Naya yang suka bawa buku kemanapun.
"Gue boleh duduk kan?" Tanya Naya seraya menyimpan bukunya dimeja.
"Boleh!" Yani menggeser tempat duduknya sedikit, agar Naya bisa duduk disebelahnya.
"Jadi lo mau ngomongin apa sekarang?" Tanya Naya tanpa basa-basi.
Ekspresi Yani menjadi tak seceria biasanya, dengan ragu ia memutuskan untuk bicara.
"Gue mau nanya hubungan lo sama Bayu Nay." Ucap Yani dengan suara pelan. Wajahnya pucat, kepalanya mendadak ia tundukkan.
Naya yang mendengarnya keheranan. Ia mencoba memahami pertanyaan Yani.
"Jadi gara-gara ini lo mau ngobrol sama gue?" Tanya Naya.
"Maaf Nay, gue cuma mau bilang kalo gue suka sama Bayu." Yani mendongakkan sedikit kepalanya yang semula menunduk.
"Lo gak perlu merasa bersalah dengan minta maaf dan lo gak perlu sedih, karena gue gak punya hubungan apa-apa sama Bayu." Ucap Naya yakin.
"Jadi kalian gak pacaran?" Tanya Yani seraya mengusap ujung matanya yang sedikit berair.
"Enggak."
Yani tersenyum. Ragunya sudah hilang, ketakutannya juga tak ada lagi. Yani sebenarnya takut jika perasaannya ke Bayu salah, jadi ia ingin membicarakannya dengan Naya. Setelah mendengar jawaban Naya perasaan Yani jadi baik, ia jadi ceria lagi.
"Gue pikir kalian pacaran, karena yang gue tau Bayu suka sama lo." Kata Yani dengan nada bicara yang agak serius.
"Entahlah gue gak tau, tapi beneran deh gue dan Bayu gak pacaran." Naya memainkan helaian kertas bukunya.
"Masa lo gak peka sih Nay?, bukannya kalo gak salah Bayu pernah nembak lo ya?" Kini Yani merapatkan duduknya ke Naya. Penasaran, Ia ingin mendengar lebih banyak.
"Iya, pernah. Tapi gue tolak."
"Loh kenapa? Lo gak suka sama dia?" Tanyanya lagi.
Naya tau Yani mungkin penasaran, makanya akan lebih baik dia menjawab pertanyaan Yani dengan baik. Naya tak ingin ambil resiko yang membuat Yani jadi salah paham.
"Ehh Naya?" Panggil seseorang dari kejauhan. Rivan yang kemudian membuat Naya yang semula mau bicara jadi terdiam.
Mungkin jawaban Naya akan ia beritahu setelah Rivan pergi, atau lain kali saja. Naya tau dan Yani juga mengerti, karena pembicaraan mereka ini privasi.
Rivan yang tiba-tiba datang tersenyum dan tanpa disuruh duduk didepan keduanya.
"Loh, ke kantin juga?" Tanya Rivan ke Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Dingin
RomanceApakah ada perempuan yang bersikap biasa saja meski ada orang yang berjuang mencari perhatiannya tanpa lelah? Apakah ada perempuan yang memilih berharap pada ketidakpastian meski cinta itu hadir didepan mata? Ada.... Namanya Naya Nur Faizah. Biasa d...