Chapter 17

957 48 14
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto - sensei
Thor cuma pinjam
Cerita terinspirasi dari film bollywood kuch kuch hota hai
Pair sasuhina, tonefemnaru, sasufemnaru
Genre mungkin cinta, keluarga, sahabat
Cerita abal - abal, typo dan karakter ooc

Happy reading

Pagi ini Sasuke sudah siap untuk pergi menyusul Naruko dan ibunya, Mikoto. Ia telah mengambil cuti selama 1 minggu. Walau Shikamaru keberatan tapi Sasuke tak ambil pusing. Toh selama bertahun - tahun ia bekerja ia jarang berlibur apalagi mengambil cuti. Jadi wajar saja kalau Sasuke mengambil cuti.

Pria beranak satu itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia ingin segera sampai di area perkemahan tempat putrinya berada. Menyeret putri semata wayangnya untuk pulang. Mereka pergi tanpa izin darinya. Memberi kabar juga tidak. Untung saja Shikamaru berbaik hati memberi ia kabar kalau Naruko dan neneknya ada di perkemahan di desa bunyi lengkap dengan lokasi detailnya.

Saat ini Sasuke telah sampai di area perkemahan tempat putri dan ibunya berada. Ia sudah tidak sabar ingin segera menyeret anaknya. Ia benar - benar seorang ayah yang sangat posesif. Ia hanya takut terjadi apa - apa pada putrinya dan ia juga tidak mau sampai kehilangannya. Sudah cukup Hinata pergi meninggalkannya untuk selama - lamanya. Jadi ia akan selalu menjaga pemberian terakhir mendiang istrinya itu meski harus bersikap begitu protektif pada putri cantiknya.

Sasuke berjalan masuk ke dalam area perkemahan. Suasananya sepi. Itu perkemahan apa kuburan. Ia tidak mungkin tersesat karena sudah mengikuti arahan dari google maps di smartphonenya.

Tak lama berjalan ia bertemu dengan seorang pria dewasa. "Bang, tolong panggilkan Naru - chan. Katakan padanya kalau ayah tampannya datang untuk menjemputnya pulang." pinta Sasuke kepada pria itu.

"Baik tuan." jawab si pria itu. Pria itu berpikir kalau Sasuke adalah kerabat atau tunangan Naruto karena yang ia tahu Naruto sudah tidak memiliki ayah.

Sasuke terus menunggu dengan sangat sabar. Sepertinya ia harus menghukum anak nakalnya itu. Tak lama ia mendengar langkah seseorang. Ia tidak mau repot - repot menoleh ke belakang. Ia harus membuat putrinya itu menyesal.

"Hei, tuan! Siapa kau?! Ngaku - ngaku ayahku?!" seru seorang gadis pirang dengan nada ketus.

'Eh? Ini bukan suara putriku. Tapi..suara ini..' batin Sasuke.

"Jangan memunggungi orang yang sedang mengajakmu berbicara, tuan!" seru Naruto tambah kesal. Kedua tangannya mengacak di pinggang.

Akhirnya Sasuke bersuara, "Dari tadi kan kau yang berbicara..." gumam Sasuke berbalik badan dan menjeda pembicaraannya.

'Su..suara..ini...' batin Naruto.

"...dobe.." tambah Sasuke.

Naruto terkejut seketika. Air matanya tiba - tiba menetes. Begitu pula Sasuke. Kakinya melangkah mendekati Naruto berdiri. Tanpa aba - aba Sasuke memeluk Naruto dengan erat. Sahabat lamanya yang pergi tanpa memberi kabar ada di hadapannya saat ini. Ia juga meneteskan air mata.

Tubuh Naruto membeku. Orang yang selama ini ia hindari ada di depan matanya bahkan sedang memeluknya dan mengeluarkan air mata. Naruto tidak mempercayai apa yang sekarang ia lihat dan rasakan. Jantungnya berdetak lebih cepat. Ia juga bisa merasakan denyut jantung pria yang memeluknya yang sangat kencang.

Love is Friendship (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang