Chapter 19

2.2K 75 46
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa sepengetahuannya
Pair sasuhina, tonefemnaru, sasufemnaru
Genre cinta, sahabat, keluarga
Cerita terinspirasi dari film bollywood kuch kuch hota hai dengan alur cerita yang sangat jauh berbeda
Cerita abal - abal, gaje dan typo
Ada sedikit adegan dewasa

Selamat membaca


Sepanjang perjalanan menuju kota Iwa, Naruto hanya diam. Ia bahkan tertidur selama perjalanan panjang. Letak kampung halamannya tidak sebegitu jauh dari desa bunyi tempat perkemahan ia bekerja. Hanya memakan waktu 5 jam melalui jalan bebas hambatan.

Sesampainya di kediaman Uzumaki, Naruto tidak disambut sang ibu karena ia pulang secara mendadak tanpa menghubungi ibunya. Naruto menunggu di luar rumah cukup lama ditemani sang tunangan Toneri.

Pintu gerbang pun terbuka. Toneri memajukan mobilnya untuk masuk ke dalam halaman depan kediaman Uzumaki. Naruto sudah tidak memiliki ayah jadi ia hidup berdua dengan ibunya, Uzumaki Kushina. Kushina adalah seorang designer yang cukup terkenal di kota kelahirannya. Bahkan namanya sudah ada di koran Iwa.

"Naruto, kau pulang?!" seru Kushina pada anaknya. Naruto dan Toneri sudah masuk ke dalam rumah. Tadi satpam penjaga gerbang tertidur. Untung saja tidak ada maling(di Jepang mah gak ada maling mungkin).

"Ya, kaasan. Aku pulang." gumam Naruto. Setelah memeluk ibunya ia segera masuk ke dalam kamarnya di lantai 2.

Kushina terheran. Pasti ada sesuatu yang terjadi pada putri semata wayangnya. Ia menoleh ke arah Toneri.

"Bu, aku pulang ya. Sudah malam." ucap Toneri. Ia tidak enak kalau harus menginap di rumah Naruto. Ia kan belum resmi jadi suaminya.

"Oh ya. Hati - hati di jalan ya, Toneri." ujar Toneri.

"Ya, bu. Sampai nanti bu." ucap Toneri memeluk Kushina lalu pamit.

Sekedar pemberitahuan. Toneri anak yang sebatang kara. Pergi mencari ibunya. Toneri bukan Hatchi si lebah madu tapi lelaki yang tak punya orang tua. Saat SMA ia bekerja di butik Kushina. Jadi Kushina sudah menganggap Toneri seperti anaknya sendiri lalu menjodohkannya dengan Naruto. Toneri menerima perjodohan itu karena ia memang menyukai Naruto dari yang masih tomboy hingga feminin seperti sekarang. Tapi Toneri tidak mau Naruto tahu tentang perjodohannya dengan Naruto. Ia ingin berusaha sendiri untuk mendapatkan hati Naruto. Ia pun berhasil meski tanpa sepengetahuannya, gadis yang ia cintai masih mencintai cinta pertamanya, Uchiha Sasuke.

Awalnya ia tidak tahu tapi ia diam - diam mencari informasi itu. Betapa kecewanya dirinya saat mengetahui kebenarannya. Ia pasrah saja. Lagipula ia adalah tunangan Naruto dan beberapa minggu lagi Naruto akan jadi miliknya untuk selama - lamanya.

Kembali ke kediaman Uzumaki. Tepatnya di kamar si gadis pirang sang pemeran utama di ff ini.

Naruto sedang duduk di atas kasur sambil memeluk kedua lututnya dengan kedua tangannya. Ia menangis. Ia kabur lagi. Ia menjadi pengecut lagi. Sasuke jadi korban lagi. Dulu si pria ayam itu bukan korban tapi sekarang ia jadi korbannya.

Naruto meratapi nasibnya. Sungguh malang nasibnya. Kalau ia tidak ikut summer camp mungkin ia tidak akan bertemu sahabat yang ia cintai. Kehidupan ini menyiksanya. Naruto dilema. Ia ingin bersama Sasuke dan anaknya, Naruko. Tapi ia sudah bertunangan dengan Toneri selama 2 tahun. Apa yang harus dilakukannya?

Love is Friendship (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang