Chapter 11

688 47 28
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto - sensei
Thor cuma pinjam
Cerita terinspirasi dari film India kuch kuch hota hai tapi menyimpang dari jalur
Pair sasuhina, tonefemnaru, sasufemnaru
Genre cinta, keluarga, sahabat mungkin
Gaje, typo di mana - mana dan karakter ooc

Happy reading...

Ino menyeret Naruto dan membawanya ke dapur. Yang diseret hanya pasrah dalam perasaan yang tak karuan. Setelah tiba di dapur, Ino melepaskan pegangannya dari tangan Naruto dan segera mengeluarkan beberapa bahan makanan dari dalam lemari es berukuran besar yang ada di sudut dapur.

Naruto masih diam mematung. Insiden jatuhnya Sasuke menindih tubuh Hinata terus terbayang. Rasa sesak dan sakit di dada tak bisa ia elak. Kenapa harus sekarang ia merasakan perasaan itu? Kenapa bukan dari dulu?

Lamunan Naruto buyar saat Ino menempelkan sebuah tomat apel ke pipi tannya.

"Sudah, Naruto. Jangan melamun terus. Lebih baik kita masak. Ok." ujar Ino bermaksud menenangkan Naruto. Kalau Naruto sudah masak, ia akan melupakan segalanya. Pikirannya hanya dipenuhi oleh masak - memasak saat di dapur. Itulah yang tengah Ino lakukan saat ini. Ino ingat betul saat SMP ia dan Naruto yang baru berteman sering menjadi teman satu tim. Ia pikir teman tomboynya itu tidak bisa masak. Ternyata di luar dugaan. Naruto mahir dalam urusan dapur.

Saat ini, Ino sedang sibuk mengaduk kare satu panci besar. Naruto sedang memotong bawang. Tiba - tiba jarinya terkena pisau dan berdarah. Melihat hal itu, Ino langsung mengecilkan api kompor gas dan segera pergi mencari kotak p3k. "Aku ambil plester dulu ya." gumam Ino sebelum pergi.

Naruto tak percaya jarinya bisa terluka. Biasanya ia selalu lebih hati - hati dalam mengiris sayuran. Ia segera berbalik menuju wastafel yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Namun sebelum tiba di sana, seseorang dengan tidak merasa jijik dan bau menjilat dan menghisap jari Naruto yang berdarah.

"Kenapa kau bisa terluka begini, bodoh? Aku tidak mau makanan yang tercampur darahmu ini." ujar seseorang yang sontak membuat Naruto terkejut setengah mati.

"Sa..te..teme?! Hentikan! Jangan jilat jariku, bodoh!" seru Naruto menarik tangannya yang sempat dipegang dan dijilat oleh teman ayamnya itu.

"Rasa bawang bombay. Aku harus makan sesuatu untuk menetralisir rasanya." gumam Sasuke kemudian mengambil sebuah tomat apel berwarna merah yang terlihat segar.

"Apa kau sudah mencucinya?"tanya Sasuke sebelum memasukan tomat ke dalam mulutnya. Naruto mengangguk.

Sasuke pun ke luar dari dalam dapur sambil memakan tomat meninggalkan Naruto yang diam mematung dan mencerna apa yang baru saja Sasuke lakukan pada jari manisnya yang berdarah.

Skip time sajalah acara makan siang Naruto dkk mah.

Beberapa hari kemudian, tepatnya saat latihan gladi resik. Semua pemeran Cinderella sedang berlatih semaksimal mungkin. Mereka berharap latihan yang selama ini dilakukan membuahkan hasil yang manis.

"Pentas besok harus lebih bagus dari hasil latihan hari ini. Ok!" seru Ino pada semua pemain dan kru drama Cinderella. Semua kru mengangguk dan menyanggupi permintaan sang sutradara yang merangkap menjadi narator.

Love is Friendship (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang