Chap 2

1.2K 70 24
                                    

Setahun kemudian

Hari ini adalah hari memperingati 1 tahun kepergian sang istri tercinta. Sasuke berdiri di depan batu nisan yang bertuliskan nama wanita yang dicintainya, Hinata Uchiha.

Sasuke duduk berjongkok sambil berdoa untuk ketenangan sang istri tercintanya di alam sana, lalu tak lupa ia menaburkan beberapa kelopak bunga dan menyiramkan sedikit air di atasan tanah kuburan Hinata.

"Hinata, kau tahu? Putri kita sudah berumur 1 tahun dan dia sudah bisa berjalan dan memanggilku dengan daddy."

"Aku yakin bahwa anak kita bisa tumbuh dengan sangat baik meski tak ada dirimu yang menjaganya."

"Tenang saja, Hinata. Aku tidak akan menangis di kuburan ini."

Hari mulai mendung, Sasuke pun pergi meninggalkan tempat pemakaman itu.

Skip time, 7 tahun kemudian

"Tok tok tok"

"Masuk."

Seorang pria yang memiliki rambut berkuncir seperti nanas yang berwarna coklat pun masuk sambil membawa beberapa lembar map.

"Sasuke, ini laporan yang tadi siang kau pinta."kata Shikamaru sambil menyerahkan beberapa map kepada Sasuke.

" Hn." jawab Sasuke singkat

Shikamaru hanya berdiri diam di hadapan Sasuke, seorang kepala manager marketing di sebuah perusahaan bernama Uchiha corp. Perusahaan itu milik kakeknya, Madara Uchiha yang diwariskan kepada sepupu Sasuke, Obito Uchiha, anak dari kakak ibunya Sasuke (kakak lelakinya Mikoto).

Shikamaru pun berjalan ke luar ruangan Sasuke, namun ia berhenti.

"Ada apa, Shika? Apa masih ada yang harus kau katakan padaku?" tanya Sasuke heran.

"Sasuke, malam ini adalah reuni teman - teman SMA kita. Kau harus pergi ." jawab Shikamaru dengan nada serius.

"Maaf, malam ini aku tidak bisa. Aku ingin bersama Naruko semalaman." jawab Sasuke datar.

"Ok. Tapi kalau kau berubah pikiran, kau bisa datang ke cafe Royal Prince di Jl. Nami no 12."

"Hn."

Shikamaru pun berjalan meninggalkan ruangan Sasuke.

'Padahal aku berharap kau segera move on, Sasuke. Putrimu kan butuh sosok seorang ibu.' gumam Shikamaru dalam hati.

Skip time
Malam pun tiba. Di kediaman Uchiha, terlihat sesosok gadis kecil yang tengah mondar -mandir menunggu kedatangan sang ayah. Sang nenek terlihat memperhatikan cucu kesayangannya yang sibuk itu.

"Naru sayang, kamu sedang apa?
Seperti sedang menunggu orang lahiran saja?" tanya sang nenek yang tak lain adalah Mikoto Uchiha.

"Obaa - chan, daddy lama sekali. Padahal sekarang udah lewat dari jam pulang kerja daddy." jawab sang cucu yang memiliki rambut pendek sebatas telinga yang berwarna raven seperti sang ayah, Sasuke Uchiha. Matanya pun sewarna dengan ayahnya yakni segelap malam.

Sang nenek telah terbiasa dengan perilaku cucu cantiknya itu. Ia merasa sang cucu seperti seorang istri yang tengah menunggu kedatangan suaminya pulang.

Naruko, nama sang cucu. Ia pun duduk di dekat sang nenek yang sedang duduk di sofa ruang tengah. Kediaman Uchiha tidak mewah namun terlalu besar untuk dihuni oleh tiga orang. Hanya Sasuke, Mikoto dan Naruko. Mereka hanya memiliki 2 asisten rumah tangga itupun karena paksaan dari Sasuke. Ia tidak tega membiarkan ibunya mengurus rumah besarnya. Sudah harus membantu mengurus putri semata wayangnya ditambah mengurus rumah. Mikoto hanya memasak karena putra dan cucunya hanya ingin makan buatannya.

Love is Friendship (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang